Pengertian Intrapreneurship Adalah? Berikut Karakteristik, Manfaat, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Pengertian Intrapreneurship Adalah? Berikut Karakteristik, Manfaat, dan Contohnya

Adelaide Wreta - detikFinance
Minggu, 23 Okt 2022 09:00 WIB
Ilustrasi Intrapreneurship.
Foto: Daria Nepriakhina UA/Unsplash
Jakarta -

Entrepreneurship mungkin telah Anda dengar dalam kehidupan sehari-hari Anda atau setidaknya sekali. Namun, pernahkah Anda mendengar istilah intrapreneurship? Istilah satu ini sekilas mirip dengan entrepreneurship, tetapi keduanya merupakan dua hal yang berbeda.

Sebenarnya, apa itu intrapreneurship? Berikut akan dijelaskan pengertian, karakteristik, manfaat, dan contohnya!

Apa Itu Intrapreneurship

Mengutip Budiharjo dalam situs elib.unikom.ac.id, intrapreneurship adalah orang yang memfokuskan diri pada inovasi dan kreativitas yang kemudian ditransformasikan ke gagasan untuk menjadi usaha yang menguntungkan dan dioperasikan dalam lingkup lingkungan perusahaan.

Kemudian, Harris mendefinisikan intrapreneurship sebagai karyawan di perusahaan yang berani mengambil risiko. Sofyan Ramadhan juga menyatakan bahwa intrapreneurship adalah semacam internal driven dari diri seseorang yang mendorongnya untuk bekerja secara mandiri dalam suatu unit atau organisasi.

Bila menggabungkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa intrapreneurship adalah sikap karyawan yang berani mengambil risiko dan menuangkan ide - idenya melalui sebuah inovasi dengan tujuan memajukan perusahaan. Dalam hal ini, intrapreneurship berarti mengacu pada inisiatif karyawan untuk melakukan hal baru tanpa diminta.

Karakteristik Intrapreneurship

Ada tujuh karakteristik yang melekat dari seorang intrapreneurship. Berikut adalah penjelasannya yang diambil dari buku Profesionalisme Kewirausahaan:

1. Menciptakan Usaha Baru

Karakteristik pertama dari intrapreneurship adalah upayanya untuk melahirkan bisnis baru dalam organisasi atau perusahaan yang telah ada.

2. Inovasi Produk atau Layanan

Karakteristik selanjutnya adalah inovasi produk atau layanan. Hal ini berarti seorang intrapreneurship memiliki kecenderungan untuk menggunakan teknologi dan menginovasikan produk beserta layanan secara terus-menerus.

3. Inovasi Proses

Seorang intrapreneurship menciptakan proses bisnis yang mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas yang lebih baik pada produk dan layanan sehingga dapat lebih unggul dari pesaingnya.

4. Proaktif

Seorang intrapreneurship adalah orang yang aktif memimpin dalam perusahaannya.

5. Berani Mengambil Risiko

Berani mengambil risiko dalam keputusan investasi daripada mengikuti pesaing dengan cara mengambil tindakan strategis dalam situasi yang tak pasti adalah salah satu karakteristik intrapreneurship juga.

6. Memperbarui Organisasi

Seorang intrapreneurship diharapkan dapat mengubah organisasi melalui pembaruan tertentu ke arah yang lebih baik.

7. Kompetitif Agresif

Seorang intrapreneurship memiliki kecenderungan untuk secara langsung dan intensif menantang pesaing organisasinya untuk menemukan titik terang yang mampu meningkatkan posisi organisasinya.

Manfaat Intrapreneurship

Intrapreneurship memiliki peran yang penting dalam suatu perusahaan. Tanpa seorang intrapreneurship, suatu perusahaan belum tentu dapat berkembang pesat ke arah yang lebih baik. Manfaat dari intrapreneurship yaitu:

1. Meningkatkan Keberhasilan dalam Pasar Internasional

Intrapreneurship mendorong profitabilitas, pembaruan strategi, peningkatan inovasi, dan perolehan pengetahuan untuk aliran pendapatan masa depan serta keberhasilan dalam pasar internasional.

2. Peningkatan Moral dan Produktivitas Karyawan

Intrapreneurship mendorong individu untuk sepenuhnya terlibat dengan tujuan bisnis dan mengambil kendali atas pekerjaan mereka. Hal ini juga membuat pekerjaan mereka lebih bermakna dan memberikan otonomi yang lebih besar, yang menurut penelitian Gallup akan semakin meningkatkan keterlibatan, serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

3. Menarik Talenta Terbaik dengan Intrapreneurship

Perusahaan yang mendorong intrapreneurship akan dipandang lebih inovatif dan kreatif. Kualitas seperti ini diinginkan oleh banyak orang yang saat ini sedang mencari pekerjaan, terutama generasi Milenial. Intrapreneurship juga menunjukkan bahwa Anda mendengarkan karyawan Anda, yang akan membantu menciptakan kesan yang lebih baik terhadap bisnis Anda.

4. Retensi yang Lebih Baik

Karyawan yang menikmati pekerjaan mereka jelas lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan perusahaan. Intrapreneurship memungkinkan mereka untuk fokus pada bidang-bidang yang paling mereka sukai, menciptakan lebih banyak makna dalam pekerjaan mereka. Hal ini juga memungkinkan lebih banyak peluang untuk kemajuan karier saat mereka mengembangkan keterampilan utama seperti kepemimpinan.

5. Meningkatkan Pendapatan dan Pertumbuhan

Manfaat bisnis lain dari intrapreneurship adalah membantu memfasilitasi inovasi, yang pada gilirannya dapat mengungkapkan cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi serta peluang untuk menciptakan produk dan layanan baru. Hal ini akan membantu organisasi Anda untuk mengidentifikasi peluang dan kesenjangan baru di pasar dan mengejarnya dengan cepat dan tangkas.

6. Mendorong Inovasi yang Meluas

Intrapreneur dalam bisnis dapat bertindak sebagai juara inovasi yang mendorong karyawan lain untuk terlibat dan berpendapat. Agar strategi inovasi berhasil, Anda membutuhkan orang-orang yang bersemangat menemukan cara kerja baru dan memastikan bahwa transformasi terjadi, seperti intrapreneurship.

7. Meningkatkan Kelincahan

Dalam dunia yang berubah dengan cepat, suatu bisnis harus mampu bertransformasi untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Memiliki individu yang benar-benar fokus untuk memastikan bahwa perubahan terjadi akan membantu bisnis Anda untuk bertransformasi secara efektif dengan proses yang dipercepat.

8. Memanfaatkan Pengetahuan dan Bakat Internal Sebaik-baiknya

Para intrapreneurship mengetahui bisnis secara luar dalam dan masing-masing akan memiliki pengalaman dan pengetahuan unik sendiri yang dapat mereka bawa ke perbincangan. Mereka akan memberikan saran berdasarkan pengetahuan mereka tentang bagaimana bisnis Anda bekerja, industri, dan persaingan.

Contoh Kasus Intrapreneurship

Contoh kasus intrapreneurship dapat dilihat dari kasus seorang direktur kreatif di perusahaan busana ternama. Perebutan kekuasaan serta politik di perusahaannya menyebabkan dirinya harus mundur.

Namun, belum ada sebulan setelah kemundurannya, ia telah menjadi incaran dari banyak pihak karena keberhasilannya dalam membuat tren dunia yang memberikan kontribusi besar bagi perusahaannya. Perusahaan yang ditinggalkan pada akhirnya juga menyesali kepergian sang direktur kreatif.

Perbedaan Intrapreneurship dan Entrepreneurship

Secara umum, entrepreneurship merupakan istilah yang lebih dikenal daripada intrapreneurship. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Poin-poin penting yang membedakan antara entrepreneur dan intrapreneur akan diberikan dalam poin-poin berikut yang diambil dari keydifferences.com:

  1. Entrepreneur didefinisikan sebagai orang yang mendirikan bisnis baru dengan ide atau konsep inovatif, sedangkan intrapreneurship adalah seorang karyawan organisasi yang diberi wewenang untuk melakukan inovasi dalam produk, layanan, proses, sistem, dan lainnya.
  2. Seorang entrepreneurship bersifat intuitif, sedangkan intrapreneur bersifat restoratif.
  3. Seorang entrepreneurship menggunakan sumber dayanya sendiri, sedangkan dalam kasus intrapreneur, sumber dayanya sudah tersedia karena disediakan oleh perusahaan.
  4. Seorang entrepreneurship mengumpulkan modal sendiri. Sebaliknya, seorang intrapreneurship tidak perlu mengumpulkan dana sendiri, tetapi disediakan oleh perusahaan.
  5. Seorang entrepreneurship bekerja di perusahaan yang baru didirikan. Di sisi lain, seorang intrapreneur adalah bagian dari organisasi yang sudah ada.
  6. Seorang entrepreneurship adalah bosnya sendiri dan mandiri dalam mengambil keputusan. Berbeda dengan intrapreneur, yang bekerja untuk organisasi, ia tidak bisa mengambil keputusan independen.
  7. Entrepreneurship mampu menanggung risiko dan ketidakpastian bisnis, tidak seperti intrapreneur, di mana perusahaan menanggung semua risiko.
  8. Entrepreneurship bekerja keras untuk memasuki pasar dengan sukses dan menciptakan tempat selanjutnya, berbeda dengan Intrapreneur yang bekerja untuk perubahan di seluruh organisasi untuk membawa inovasi, kreativitas, dan produktivitas.

Itulah penjelasan mengenai intrapreneurship, seorang karyawan di perusahaan dengan keberanian untuk mengambil risiko dan memiliki ide serta inovasi yang mampu membangun perusahaannya ke arah yang lebih baik.

Intrapreneurship dalam perusahaan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan proses perusahaan, peningkatan moral dan produktivitas, hingga meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan.



Simak Video " Rugikan Negara, Ratusan Bal Pakaian Bekas Senilai 10 M Dimusnahkan Kemendag"
[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT