Faktor produksi turunan adalah beberapa hal yang mempengaruhi produktivitas namun tidak tersedia langsung di alam. Produktivitas merujuk pada kegiatan yang memenuhi kebutuhan manusia, misal mengubah bahan baku menjadi produk siap pakai.
Perpaduan faktor produksi turunan diharapkan dapat menunjang produktivitas dan pemanfaatan input menjadi output. Secara khusus artikel ini akan membahas tentang faktor produksi turunan beserta dengan contohnya.
Apa itu Faktor Produksi Turunan?
Menurut repository UIN Banten, faktor produksi adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menciptakan jasa dan produk dengan tujuan menambah manfaat dari adanya barang dan jasa. Faktor produksi terdiri dari faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
Faktor produksi turunan meliputi pengusaha dan modal, sedangkan yang asli terdiri dari alam dan tenaga kerja. Ketersediaan faktor produksi turunan tidak selalu ditemukan secara natural. Kedua jenis faktor produksi tidak bisa dipisahkan dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Jenis Faktor Produksi Turunan
Repository UIN Banten mengulas lebih detail seputar modal dan pengusaha, yang masuk dalam faktor produksi turunan. Berikut penjelasannya:
a. Faktor Produksi Modal
Modal merujuk pada bahan baku yang digunakan sebagai komposisi barang dan jasa kebutuhan manusia. Faktor produksi modal antara lain berbagai jenis mesin, bahan bakar, peralatan, dan bahan baku.
Bahan baku termasuk dalam faktor produksi usai mengalami peningkatan manfaat dibanding saat masih menjadi bahan mentah. Aneka bahan baku diolah menjadi produk yang menjadi permintaan masyarakat.
b. Faktor Produksi Pengusaha/Wirausaha/Entrepreneur
Profil pengusaha yang kerap disebut wirausaha dan entrepreneur dianggap memiliki kemampuan manajerial, organisasi, dan mengatur semua faktor produksi. Pengusaha mampu memaksimalkan semua peran faktor produksi, hingga berdampak baik pada produktivitas.
Contoh Faktor Produksi Turunan
a. Modal
Contoh faktor produksi modal bergantung pada jenisnya yang terdiri dari:
1. Modal tetap
Jenis modal ini dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Contohnya adalah aneka kendaraan, bangunan, perlengkapan penunjang produksi
2. Modal lancar
Kategori modal ini habis dalam satu kali siklus produksi kebutuhan manusia. Jenis modal lancar antara lain berbagai jenis bahan bakar dan bahan baku pembuatan produk, misal kapas untuk benang yang menjadi kain dan pakaian.
b. Pengusaha
Contoh faktor produksi pengusaha meliputi kemampuannya dalam memaksimalkan faktor produksi menjadi kebutuhan, sesuai permintaan dan selera pasar. Beberapa contohnya adalah:
1. Keahlian Manajerial
Keahlian dalam mengelola faktor-faktor produksi dengan menggunakan cara yang sesuai hingga memperoleh hasil yang maksimal.
2. Keahlian Teknologi
Seorang pengusaha sebaiknya memiliki kemampuan teknologi atau keahlian khas yang bersifat teknis sehingga dapat mendukung keberhasilan produksi.
3. Keahlian Organisasi
Keahlian berikutnya adalah organization skill atau keahlian organisasi, yaitu keahlian untuk mengelola dan mengatur berbagai aktivitas yang bersifat intern maupun ekstern.
Perbedaan Faktor Produksi Turunan dan Asli
Berbeda dengan dengan faktor produksi turunan, faktor produksi asli disediakan alam sehingga tidak sulit menemukannya di lingkungan sekitar. Misalnya sumber daya alam dan cuaca sehari-hari.
Faktor produksi asli terdiri dari alam dan tenaga kerja, yang dijelaskan lebih detail dalam tulisan berikut:
a. Alam
Contoh faktor produksi alam adalah air, berbagai jenis bahan tambang, iklim, dan aneka organisme yang tersedia di darat serta laut.
b. Tenaga kerja
Naker dibagi dua berdasarkan sifatnya yaitu:
1. Naker fisik
Jenis tenaga kerja ini menggunakan kemampuan fisiknya untuk mendukung proses produksi. Misalnya buruh angkut, buruh tani, asisten kuli.
2. Naker rohani
Jenis tenaga kerja ini tidak hanya merujuk pada rohaniawan atau pemuka agama. Naker rohani banyak menggunakan skill atau kemampuan akademisnya dalam bekerja misal dokter, akuntan, guru, dan profesi lainnya.
Sementara, naker berdasarkan kemampuannya dibagi menjadi:
1. Naker terdidik (skilled labour)
Tenaga kerja ini telah menempuh pendidikan khusus selama beberapa tahun, sebelum memiliki keahlian tertentu. Contoh skilled labour adalah dokter, akuntan, perawat.
2. Naker terlatih (experienced labour)
Jenis naker ini memperoleh pendidikan sebelum memiliki suatu keahlian. Namun keahlian tersebut lebih banyak diperoleh dan berkembang melalui berbagai pengalaman di lapangan. Misalnya koki, sopir, dan montir.
3. Naker tidak terdidik dan terlatih (unskilled and unexperienced labour)
Naker ini tidak memiliki kemampuan dan pendidikan spesifik layaknya pekerja lain. Beberapa contoh profesi dari naker jenis ini adalah pemulung dan tukang bangunan yang tidak menjalani pendidikan terkait.
Demikian penjelasan tentang faktor produksi turunan dan bedanya dengan yang asli. Semoga bisa memperluas wawasan detikers ya.
Simak Video "Jual Pakaian Impor Bekas Dilarang, Solusinya Apa? "
[Gambas:Video 20detik]
(des/row)