Ubah Onderdil & Logam Bekas Jadi Karya Estetik, UMKM Ini Cuan Besar!

Ubah Onderdil & Logam Bekas Jadi Karya Estetik, UMKM Ini Cuan Besar!

Angga Laraspati - detikFinance
Jumat, 16 Des 2022 16:08 WIB
Kerajinan Tangan Opal
Foto: detikcom/Angga Laraspati
Jakarta -

Onderdil dan logam bekas nampaknya menjadi barang yang bisa mendatangkan cuan bagi Lilik Teguh Prasetyo. Bagaimana tidak, pria asal Pati, Jawa Tengah ini berhasil mengubah limbah tersebut menjadi sebuah karya estetik bertaraf internasional.

Usaha yang bernama Opal tersebut didirikan Lilik karena melihat banyaknya bengkel sepeda motor yang menghasilkan onderdil bekas untuk dibuang atau dijual. Dari situ Lilik mencoba peluang untuk membuat karya hasil dari onderdil bekas yang ia peroleh.

"Seperti rantai, busi, dan lain sebagainya. Saya coba untuk mengembangkan itu ke arah recycle-nya. Jadi saya coba membikin sesuatu yang mempunyai nilai tambah, makanya kita buat papan catur, mobil-mobilan, dan karya lainnya," imbuh Lilik saat ditemui di acara UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR di JCC, Jumat (16/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benda-benda yang dibuat Opal juga menggunakan teknik buatan tangan dipadukan dengan kemajuan teknologi, sehingga terdapat sentuhan artistik yang membedakannya dari hasil manufaktur pabrik. Dalam satu bulan, Opal mampu memproduksi 200-500 buah produk, mulai dari miniatur mobil, papan catur, bakul dawet, tempat lilin, dan sebagainya

Untuk membuat satu karya, Lilik membutuhkan waktu hingga 5 hari. Seperti contoh Mobil-mobilan, Lilik membuatnya dari seker motor dan juga beberapa bagian bekas lainnya dari onderdil motor.

ADVERTISEMENT

Lilik pun membanderol harga dari produknya di kisaran Rp 150.000 hingga Rp 1.000.000. Untuk produk paling mahal yaitu lampu yang dibuat dari pelek besar yang dipadukan dengan stang. Ada juga lampu gantung yang juga dibuat dari pelek bekas.

Lilik sudah menjual produknya ke beberapa daerah secara online dan offline. Ia juga bekerja sama dengan salah satu trading agar produknya bisa masuk ke pasar luar negeri.

"Kita masuk di situ. Ekspornya itu ke Australia dan Belanda," tuturnya.

Berkat kemampuannya mengelola logam dan onderdil bekas menjadi sebuah karya tangan, Lilik bisa dibilang menjadi pengusaha yang sukses. Bagaimana tidak, ia mampu memperoleh omzet hingga ratusan juta sebelum pandemi dan puluhan juta setelah pandemi.

"Sebelum pandemi rata-rata Rp 100 juta-Rp 150 juta. Setelah pandemi atau pas pandemi itu turun sekitar 75% jadi sekitar Rp 25 juta. Tapi mulai 2022 mulai agak bangkit lagi," katanya.

Adapun Opal baru pertama kali mengikuti ajang pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Ia mengetahui kegiatan ini dari salah satu grup di media sosial. Dari situ ia mencoba untuk mengikuti proses kurasi dan akhirnya dapat menjadi salah satu exhibitor di pameran pada 14-18 Desember ini. Lilik pun mengakui fasilitas yang diberikan BRI untuk acara ini begitu baik dan bagus.

"Saya baru pertama ini, dan untuk fasilitas dari akomodasi dan sebagainya saya rasa bagus. Sampai showcase yang saya lihat itu cukup bagus. Baru kali ini saya mendapatkan kesempatan yang mulai dari akomodasi itu bagus," ungkapnya.

Sebagai informasi seluruh rangkaian acara UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR melibatkan UMKM peserta untuk memberikan kesempatan meningkatkan publikasi kepada masyarakat, sehingga berdampak pada peningkatan penjualan, serta semakin menunjukkan keunikan dan kualitas produk UMKM lokal.

Rangkaian acara dan informasi terkait dapat diakses melalui www.brilianpreneur.com dan Youtube Bank BRI. Pada website tersebut seluruh masyarakat dapat menikmati virtual expo hingga area Indonesian Finest.




(ncm/ega)

Hide Ads