Wanita Ini Resign dari Software Engineer, Kini Cuan Gede dari Soft Lens

Saatnya Jadi Bos

Wanita Ini Resign dari Software Engineer, Kini Cuan Gede dari Soft Lens

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 19 Jan 2023 07:30 WIB
Wanita Ini Resign dari Software Engineer, Kini Cuan Gede dari Soft Lens
Wanita Ini Resign dari Software Engineer, Kini Cuan Gede dari Soft Lens/Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Lensa kontak atau soft lens menjadi barang yang dibutuhkan banyak orang di Indonesia. Hal ini yang membuat Dirda Muthi Kemala Latjuba banting setir dari Software Engineer menjadi bisnis soft lens.

Dia mendirikan bisnis ini pada 2018, berbagai percobaan dia lakukan dan mencari pabrik yang tepat untuk produknya. Hingga akhirnya dia mendapatkan koneksi pabrik yang sesuai di Korea Selatan. Dirda mendirikan bisnis ini karena sebagai masyarakat dia membutuhkan barang yang berkualitas tapi tidak terlalu menguras kantong.

Modal awal yang dikucurkan untuk memulai usaha ini sekitar Rp 200 juta. Kini pendapatan yang dihasilkan per bulan kurang lebih Rp 1,5 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum menjadi pengusaha, dia merupakan bekerja sebagai software engineer. Saat menjadi pegawai kantoran dia sudah mulai menjual lensa kontak secara dropship pada 2014.

"Jadi pagi saya antar orderan ke ekspedisi, lalu berangkat ke kantor ngoding, malamnya packing. Saat itu dipermudah sistem e-commerce, jadi saya tidak perlu admin. Tapi demi kelancaran dua pekerjaan ini, saya mulai hire admin 1 orang, sehingga pekerjaan utama saya tidak terbengkalai," ujar dia kepada detikcom, Rabu (18/1/2023).

ADVERTISEMENT

Hingga pada 2017, dia memutuskan untuk keluar dari pekerjannya sebagai software engineer dan fokus mengembangkan bisnis. Hal ini dilakukan karena dia sudah kewalahan mengatur waktu jika menjalankan dua pekerjaan sekaligus.

Dirda mengungkapkan ada perbedaan yang paling terasa ketika menjadi bos di Pink Rabbit. Menurut dia, jika menjadi pegawai kantoran akan mendapat gaji tetap setiap bulan, punya banyak waktu, jika cuti tidak terganggu dan tidak pusing dengan masalah karyawan. Tapi gaji terbatas di situ saja.

Lalu ketika menjadi bos Pink Rabbit, waktu yang dimiliki Dirda serasa terbatas. Dia harus selalu belajar membangun tim jika ingin maju. Lalu berani menanggung risiko rugi, jika bisnis tidak berjalan sesuai keinginan.

"Saya baru bisa menikmati hasilnya setelah dua tahun Pink Rabbit berdiri, karena saat awal itu, dibutuhkan modal besar untuk branding, marketing dan stok barang," ujar dia.

Saat tim telah terbentuk, dia mulai merasa memiliki banyak waktu senggang. Walaupun begitu, dia juga terus berinovasi agar bisnis tetap maju dan bisa terus membimbing tim agar mencapai tujuan perusahaan. Saat ini produksi per bulan mencapai 30.000-50.000 pcs dengan harga Rp 122.000-142.000.

Dirda mengatakan untuk anak-anak muda yang ingin memulai usaha, harus berani mencoba, jangan takut gagal, harus berpikiran terbuka dan konsisten. "Paling penting adalah dalam membuat bisnis, pastikan bisnisnya akan menjadi solusi dari permasalahan pelanggan," ujarnya.

Bagaimana kualitas soft lens? Cek halaman berikutnya.

Lensa Kontak Berkualitas Jempolan

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan soft lens yang berkualitas dan dapat menunjang aktivitas harian, sebuah perusahaan bernama Pink Rabbit Lens menawarkan produk soft lens yang dengan kualitas tinggi yang tidak hanya membuat penggunanya merasa nyaman tapi juga menambah rasa percaya diri. "Semua soft lens kami dibuat dengan cinta, kami harap ini akan memuaskan, memberikan rasa percaya diri dan membuat bangga saat memakainya," kata Dirda.

Menurut Dirda, soft lens yang diproduksinya oleh perusahaannya dibuat di Korea Selatan sehingga dapat dijamin kualitasnya. Sejak mendirikan perusahaan pada 2018, dirinya berkomitmen untuk memberikan soft lens yang mengutamakan kenyamanan dan kecantikan.

"Itulah mengapa kami berusaha memberikan jawaban bagi setiap kebutuhan pelanggan kami, baik mereka yang merupakan seorang pelajar, karyawan, pimpinan, maupun yang membutuhkan lensa untuk pernikahan, untuk penggunaan sehari-hari, atau kebutuhan lainnya," jelas dia.

Dirda memaparkan Pink Rabbit Lens memiliki visi menjadi produk lensa kontak yang terkemuka dengan produk berkualitas tinggi di Indonesia. Sementara misinya adalah memberikan customer service yang baik, menjaga kualitas produk untuk memenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkan desain lensa kontak yang unik dan modis. Lalu memberikan layanan purna jual yang baik, membangun kinerja tim yang efektif dan optimal dan tetap up-to-date dengan tren dan teknologi lensa kontak terkini.

"Nilai-nilai yang selalu kami bawa dalam setiap langkah Pink Rabbit Lens adalah desain lensa kontak yang cantik, unik, dan alami, nyaman dipakai, berorientasi tren fesyen Korea Selatan, berorientasi pada pelanggan dan disetujui oleh Kementerian Kesehatan RI," paparnya.

Dirda menjamin produknya aman karena telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak 2019. Softlens Rabbit Pink Lens terdaftar dengan nomor edar Kemenkes RI AKL 21204913599 dengan kategori peralatan mata.

"Izin edar ini menjadi bukti bahwa produk kami aman dan terdaftar sebagai produk yang legal untuk dijual kepada konsumen," ujar Dirda.

Saat ini Pink Rabbit memiliki toko di kawasan Tebet, Jakarta Selatan dan sudah ada di platform e-commerce Shopee, Tokopedia, Tiktok Shop, dan Lazada serta website di pinkrabbitlens.id. Rata-rata ada lebih dari 5 ribu pengunjung per hari dari 4 e-commerce dan website mereka, serta lebih dari 15 ribu pesanan dalam sebulan.

"Ke depannya kami juga akan fokus pada penjualan secara offline. Setelah di Tebet, kami berencana membuka booth di beberapa tempat di Jabodetabek dan membuka distributor di kota-kota besar di Indonesia untuk lebih mendekatkan Pink Rabbit Lens dengan anak muda yang menjadi target market kami," tutupnya.


Hide Ads