Tokopedia terus berupaya menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan ramah lingkungan. Tokopedia pun bekerja sama dengan mitra strategis dan masyarakat untuk mendukung kelestarian lingkungan hidup dalam mendukung 'Misi Nol Sampah GoTo 2030' melalui gerakan 'Tokopedia Hijau'.
Growth Marketing Senior Lead Tokopedia Maisyalina Agustiana mengatakan ada sekitar 12 juta penjual di Tokopedia yang hampir 100% di antaranya adalah UMKM. Lewat gerakan Tokopedia Hijau, pihaknya mengajak para penjual menerapkan prinsip ramah lingkungan.
"Misalnya dengan menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan, seperti paper wrap, kertas cacah, serat nanas dan alternatif lainnya. Sehingga, masyarakat yang berbelanja lewat toko Seller Hijau maupun halaman produk Tokopedia Hijau dapat ikut mengurangi sampah," tutur Maisyalina dalam keterangan tertulis, Kamis (23/2/2023).
Ia menambahkan Tokopedia Hijau merupakan upaya Tokopedia dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan dan mengajak penjual dan pembeli melakukan kebiasaan kecil seperti menggunakan produk secara berulang, atau menggunakan kemasan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
"Harapannya agar menjadi pengingat untuk terus semangat memperbaiki kualitas lingkungan hidup dalam jangka panjang," ujarnya.
Potensi bisnis ramah lingkungan pun disebut masih sangat besar. Data Tokopedia selama Januari 2023 mencatat, Bandung, Surabaya, Denpasar, Semarang, dan Kabupaten Sleman sebagai wilayah dengan jumlah pencarian produk ramah lingkungan paling banyak.
Sementara itu, penjualan produk daur ulang di tahun 2022 sebesar hampir 1,5 kali lipat dibandingkan tahun 2021 di Tokopedia. Daridiri, Pijak Bumi dan Kunang Jewelry merupakan beberapa contoh pelaku usaha lokal yang memanfaatkan Tokopedia untuk menjalankan bisnis produk ramah lingkungan.
Daridiri adalah usaha sosial yang menyediakan produk kebutuhan diri/produk kebutuhan pribadi yang berkelanjutan. Melalui filosofi namanya, Daridiri ingin menyampaikan pesan menjaga bumi/lingkungan dapat dimulai dari individu sendiri.
Caranya dengan mengubah kebutuhan perawatan diri dari produk sekali pakai menjadi produk yang dapat digunakan kembali, seperti pembalut kain, kapas kain, sapu tangan dan lainnya yang secara efektif dapat mengurangi limbah.
Lihat juga Video 'Sandiaga Uno Khawatir Jika BLT UMKM Dihentikan':
Klik halaman selanjutnya >>>