UMKM Ini Manfaatkan Tokopedia untuk Jalani Bisnis Ramah Lingkungan

UMKM Ini Manfaatkan Tokopedia untuk Jalani Bisnis Ramah Lingkungan

Angga Laraspati - detikFinance
Kamis, 23 Feb 2023 14:08 WIB
Kunang Jewelry, Produk UMKM Ramah Lingkungan
Foto: Kunang Jewelry
Jakarta -

Tokopedia terus berupaya menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan ramah lingkungan. Tokopedia pun bekerja sama dengan mitra strategis dan masyarakat untuk mendukung kelestarian lingkungan hidup dalam mendukung 'Misi Nol Sampah GoTo 2030' melalui gerakan 'Tokopedia Hijau'.

Growth Marketing Senior Lead Tokopedia Maisyalina Agustiana mengatakan ada sekitar 12 juta penjual di Tokopedia yang hampir 100% di antaranya adalah UMKM. Lewat gerakan Tokopedia Hijau, pihaknya mengajak para penjual menerapkan prinsip ramah lingkungan.

"Misalnya dengan menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan, seperti paper wrap, kertas cacah, serat nanas dan alternatif lainnya. Sehingga, masyarakat yang berbelanja lewat toko Seller Hijau maupun halaman produk Tokopedia Hijau dapat ikut mengurangi sampah," tutur Maisyalina dalam keterangan tertulis, Kamis (23/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan Tokopedia Hijau merupakan upaya Tokopedia dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan dan mengajak penjual dan pembeli melakukan kebiasaan kecil seperti menggunakan produk secara berulang, atau menggunakan kemasan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

"Harapannya agar menjadi pengingat untuk terus semangat memperbaiki kualitas lingkungan hidup dalam jangka panjang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Potensi bisnis ramah lingkungan pun disebut masih sangat besar. Data Tokopedia selama Januari 2023 mencatat, Bandung, Surabaya, Denpasar, Semarang, dan Kabupaten Sleman sebagai wilayah dengan jumlah pencarian produk ramah lingkungan paling banyak.

Sementara itu, penjualan produk daur ulang di tahun 2022 sebesar hampir 1,5 kali lipat dibandingkan tahun 2021 di Tokopedia. Daridiri, Pijak Bumi dan Kunang Jewelry merupakan beberapa contoh pelaku usaha lokal yang memanfaatkan Tokopedia untuk menjalankan bisnis produk ramah lingkungan.

Daridiri adalah usaha sosial yang menyediakan produk kebutuhan diri/produk kebutuhan pribadi yang berkelanjutan. Melalui filosofi namanya, Daridiri ingin menyampaikan pesan menjaga bumi/lingkungan dapat dimulai dari individu sendiri.

Caranya dengan mengubah kebutuhan perawatan diri dari produk sekali pakai menjadi produk yang dapat digunakan kembali, seperti pembalut kain, kapas kain, sapu tangan dan lainnya yang secara efektif dapat mengurangi limbah.

Lihat juga Video 'Sandiaga Uno Khawatir Jika BLT UMKM Dihentikan':

[Gambas:Video 20detik]



Klik halaman selanjutnya >>>

Produk Daridiri dijahit oleh ibu-ibu desa di daerah Cimande, Kabupaten Bogor. Misi lain dari Daridiri adalah memberdayakan lebih banyak perempuan desa dengan memberikan kesempatan kerja menjahit produk-produk ramah lingkungan.

"Daridiri punya misi untuk bisa menjadi produsen produk ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau untuk membantu memenuhi kebutuhan gaya hidup ramah lingkungan bagi semua orang. Sejak bergabung dengan platform online seperti Tokopedia, kami juga dapat menjangkau pembeli dari berbagai wilayah di Indonesia," ucap Pemilik Bisnis Daridiri, Betry Agrisa.

Usaha lainnya adalah Pijak Bumi yang merupakan merek sepatu dengan bahan alami, daur ulang, dan dapat didaur ulang. Setiap produk Pijak Bumi yang telah dibeli dapat diperbaiki ulang atau jika kondisi sangat rusak dapat didaur ulang menjadi kain, dan bisa diproduksi kembali menjadi sepatu.

Pijak Bumi juga memiliki misi untuk mengurangi sampah, dengan mengurangi plastik sekali pakai dan menggunakan cassava bag sebagai packaging.

"Kami berharap dengan penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan ini, dapat menjadi langkah kecil masyarakat sebagai wujud peduli lingkungan," imbuh Product Designer Pijak Bumi, Wenseslaus Guantana.

Sama halnya dengan Kunang Jewelry asal Gianyar, Bali, yang bergerak di bidang perhiasan. Usaha ini menjalankan bisnis yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan sampah logam.

Pemilik Bisnis Kunang Jewelry, Dian Suri Handayani mengungkapkan Kunang Jewelry memanfaatkan sampah logam yang berasal dari kabel, roll mesin, hingga pipa logam yang berpotensi dijadikan perhiasan.

"Dalam menjalankan bisnis berkelanjutan ini, kami bekerja sama dengan tiga tempat pembuangan sampah di Denpasar. Kami juga memanfaatkan bambu sebagai bahan dasar pengemasan yang kokoh dan flexible sehingga tidak memerlukan bubble wrap," ucap Dian.


Hide Ads