Saat memulai untuk menjalani bisnis, kamu perlu memikirkan kapan mencapai Break Event Point (BEP). BEP atau dalam bahasa Indonesia titik impas adalah tahap di mana pendapatan sama dengan biaya operasi.
Jadi, Menurut Buku Ajar Konsep Dasar Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan oleh Ayu Laily Rahmawati, BEP merupakan suatu titik di mana biaya atau pengeluaran pendapatan seimbang. Sehingga tidak terdapat kerugian ataupun keuntungan. Bagaimana rumusnya?
Rumus BEP
Ada dua jenis perhitungan BEP, yaitu menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP dan menghitung berapa rupiah penjualan yang perlu diterima agar tidak terjadi BEP. Mengutip situs Universitas Persada Indonesia YAI (UPI YAI), berikut rumus kedua jenis perhitungannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Rumus BEP untuk Menghitung Berapa Unit yang Harus Dijual Agar Terjadi BEP
Rumus ini bisa dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost). Berikut rumusnya:
- BEP (dalam Unit)= Biaya Tetap Produksi/ (Harga Jual per Unit-Biaya Variabel per Unit)
- BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi/ Margin Kontribusi per Unit
2. Rumus BEP untuk Menghitung Berapa Rupiah penjualan yang Perlu Diterima Agar Terjadi BEP
Rumus ini bisa dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost), kemudian dikalikan dengan Harga per Unit lagi. Begini rumusnya:
- BEP (dalam Rupiah)= Biaya Tetap Produksi/ Margin Kontribusi per unit x Harga per Unit
Keterangan:
Biaya tetap (Fixed Cost)= Biaya yang jumlahnya tetap (baik sedang berproduksi maupun tidak)
Biaya Variabel (Variable Cost)=Biaya yang jumlahnya meningkat, sejalan peningkatan jumlah produksi, seperti bahan baku, bahan baku listrik, bahan bakar, dll.
Harga Jual per unit= Harga jual barang atau jasa per unit yang dihasilkan
Biaya Variabel per unit= Total biaya variabel per Unit
Margin Kontribusi per Unit= Harga Jual per Unit-Biaya variabel per unit.
Contoh Perhitungan BEP
Agar kamu lebih paham, berikut contoh perhitungan untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP dan untuk menghitung berapa rupiah penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP. Mengutip situs Universitas Sains dan Teknologi Komputer (STEKOM) dan UPI YAI.
1. Perusahaan PT XVT yang bergerak dalam bisnis konveksi sepatu memiliki data dan rencana produksi seperti biaya tetap sebesar Rp 120 juta. Biaya tersebut terdiri dari penyusutan aset, gaji eksekutif, sewa dan juga pajak properti. Kemudian, biaya variabel yang terkait dengan pembuatan sepatu telah dihitung menjadi Rp 200.000 per unit dengan harga jual per unitnya yaitu Rp 350.000. Berapa unit yang harus diproduksi agar perusahaan mencapai BEP?
Diketahui:
Biaya tetap: Rp 120.000.000
Biaya variabel per unit: Rp 200.000
Harga jual per unit: Rp 350.000
Jawab:
BEP Unit= Biaya Tetap Produksi/ (Harga Jual per Unit-Biaya Variabel per Unit)
BEP Unit=120.000.000/ (350.000-200.000)
BEP Unit=120.000.000/ 150.000
BEP Unit= 800 unit.
Jadi, perusahaan akan mencapai BEP jika memproduksi sepatu sebanyak 800 unit. Artinya apabila perusahaan berhasil memproduksi dalam jumlah tersebut maka tidak akan memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian.
2. Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksi agar mencapai BEP atau titik impasnya. Biaya tetap produksinya adalah Rp 500 juta, sedangkan biaya variabelnya sebesar Rp 1 juta. Harga jual per unitnya adalah Rp 1,5 juta. Berapa unit yang harus diproduksi agar perusahaan mencapai BEP?
Diketahui:
Biaya tetap: Rp 500.000.000
Biaya variabel per unit: Rp 1.000.000
Harga jual per unit: Rp 1.500.000
BEP Unit= Biaya Tetap Produksi/ (Harga Jual per Unit-Biaya Variabel per Unit)
BEP Unit=500.000.000/ (1.500.000-1.000.000)
BEP Unit= 500.000.000/ 500.000
BEP Unit= 1.000 Unit.
Jadi, perusahaan harus memproduksi smartphone sebanyak 1.000 unit untuk mencapai BEP. Sementara, untuk menghitung BEP dalam bentuk rupiah adalah:
BEP (dalam Rupiah)= Biaya Tetap Produksi/ Margin Kontribusi per unit x Harga per Unit.
BEP (dalam Rupiah)= 500.000.000/ (1.500.000-1.000.000)x 1.500.000
BEP (dalam Rupiah)= 500.000.000/ 500.000 x 1.500.000
BEP (dalam Rupiah)= 1.500.000.000.
Jadi, perusahaan harus mencapai penjualan sebanyak Rp 1,5 miliar agar mencapai BEP (tidak untung dan tidak rugi).
Tujuan dan Fungsi BEP
Perhitungan BEP tentunya sangat bermanfaat bagi perencanaan sebuah perusahaan. Berikut di antara tujuan dan fungsinya:
- Mengetahui nilai BEP yang dihasilkan memungkinkan pengusaha memperkirakan jumlah sisa kapasitas produksi setelah mencapai nilai BEP tersebut.
- Nilai BEP dapat digunakan perusahaan untuk menentukan kebijakan produksi yang tepat.
- Nilai BEP bisa membantu pengusaha mengetahui perubahan nilai keuntungan saat harga produk berubah. Nilai BEP sangat dipengaruhi oleh biaya produksi dan keuntungan. Jadi, ketika nilai salah satu elemen meningkat, maka elemen lainnya juga meningkat. Begitu pula sebaliknya.
- BEP bisa dipertimbangkan untuk memprediksi potensi kerugian jika terjadi penurunan penjualan.
- BEP dapat dijadikan dasar atau landasan mengendalikan aktivitas yang sedang berjalan
- BEP digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga jual.
Itulah rumus BEP, cara perhitungan serta tujuan dan fungsinya. Semoga artikel ini membantumu ya.
(elk/row)