Limbah kayu sering diabaikan dan kerap berakhir di pembakaran. Namun, dua ibu asal Bandung ini, Debbie Rivinandya (33) dan Meldiane Timothy (34), berhasil menyulap limbah kayu menjadi produk mainan bernilai tinggi.
Lewat Twinkle Well, Debbie dan Meldi memasarkan mainan berbahan dasar kayu untuk anak-anak. Tak jarang produk buatan mereka juga dibeli para kolektor.
"Kita jualan wooden toys untuk anak-anak, tapi nggak cuma buat anak aja, bisa juga buat orang tuanya. Barang kita juga collectible goods jadi banyak kolektor yang ambil," ujar Meldi yang juga Co Founder Twinkle Well kepada detikcom di Pameran Inacraft di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2023).
Debbie dan Meldi memulai bisnis ini sejak Desember 2019. Berawal dari mengimpor mainan kayu, Debbie selaku Founder Twinkle Well menceritakan keduanya terinspirasi untuk membuat produknya sendiri.
"Awalnya aku, kita berdua tadinya masukin, impor mainan kayu dari luar negeri. Memang suka aja gitu. Tapi begitu kita lihat barang-barangnya, kayaknya kita bisa bikin. Dan saat itu belum ada sama sekali yang bikin begini. Kita bikin aja yuk, terus dicoba dijual ke teman-teman dan responnya bagus, dari situ usaha ini tumbuh," terangnya.
Modal yang dikeluarkan saat memulai bisnis pun di bawah Rp 10 juta. Kini omzet tahunannya bisa menyentuh hingga Rp 500 juta. Bahkan omzet usaha sempat menyentuh angka Rp 1 miliar pada 2020.
"Di bawah Rp 10 juta ya modalnya. Kalau omzet Rp 500 (juta) per tahun lah. Waktu tahun pertama malah mencapai Rp 1 miliar, kan ada di Shopee juga kita," ujar Meldi.
Produk mainan Twinkle Well juga berhasil tembus pasar mancanegara, seperti Australia, Jepang, Malaysia, Singapura, hingga Filipina. Keduanya mengaku pasar utama mereka memang dari mancanegara. Rasio perbandingannya adalah 2:5 untuk pasar dalam negeri dan pasar mancanegara.
Keduanya memanfaatkan platform online untuk menjual produknya seperti di Shopee dan Instagram. Twinkle Well juga melayani permintaan custom produk.
Beberapa produk yang dijual Twinkle Well antara lain kitchen set, mainan berbentuk pohon, tea set, mobil mainan, teropong mainan, yang semuanya berbahan utama kayu. Rentang harganya berkisar antara Rp 29 ribu sampai Rp 4 juta.
"Barangnya kita lumayan variatif, harganya mulai dari ada yang Rp 29 ribu sampai Rp 4 juta. Salah satunya ini kitchen set yang multifungsional ini," tambah Meldi.
"Mainan kita multifungsi, ada mainan yang timeless, role play, jadi ini banyak yang sifatnya simulasi, miniatur-miniatur, boneka-boneka kecil, doll house, jadi universe-nya si mainan itu. Terus dibuatnya dari kayu daur ulang," jelas Debbie.
Baca juga: UMKM Jadi Tumpuan Ekonomi RI, Begini Datanya |
Debbie menerangkan, dirinya memanfaatkan kayu-kayu bekas yang tidak terpakai untuk diolah sedemikian rupa. Bukan perkara mudah juga menemukan bahan baku yang cocok untuk dibuat menjadi mainan.
Kayu yang dipakai oleh Twinkle Well antara lain kayu jati Belanda, mahoni, multiplek dan lainnya. Menurutnya butuh waktu lama mendapatkan material dan menemukan desain bentuk mainan yang pas.
Debbie menekankan pentingnya konsistensi jika ingin memulai bisnis seperti mereka. Selalu ada kelebihan dan kekurangan dalam dunia usaha yang harus disikapi secara konsisten.
(ily/ara)