Sulap Nira Kelapa Jadi Gula Merah, Wanita Ini Raup Omzet Rp 12 Juta/Bulan

Jelajah Desa BRILiaN

Sulap Nira Kelapa Jadi Gula Merah, Wanita Ini Raup Omzet Rp 12 Juta/Bulan

Inkana Izatifiqa R. Putri - detikFinance
Kamis, 09 Nov 2023 12:15 WIB
Semenjak menjadi Mitra UMi, Herti mampu menambah penghasilan dan mengembangkan usaha gula kelapa miliknya
Foto: dok. Tripa Ramadhan/detikcom
Purbalingga -

Pohon kelapa memang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan mulai dari buah hingga akarnya. Jika bisa memanfaatkannya dengan baik, pohon kelapa bahkan bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah, seperti yang dilakukan seorang warga Desa Sindang, Kecamatan Mrebet, Purbalingga.

Berawal melihat banyak pohon kelapa di desanya, Herti terlintas untuk menyulap nira kelapa menjadi gula merah atau gula kelapa. Ia mengaku telah menekuni usaha gula kelapa sejak 10 tahun silam.

"Awalnya karena di sini kan banyak pohon kelapa, jadi saya kepikiran buat bikin gula kelapa. Saya udah jualan (gula kelapa) 10 tahun lebih," ucap Herti kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Untuk membuat gula), proses pertama itu diambil niranya dari pohon kelapa, sehabis itu dimasak sampai mengental sekitar 5 jam lebih sampai jadi gula kelapa. Jadi diaduk sampai mengental, lalu dicetak, dan dijual ke toko" sambungnya.

Proses pembuatan gula kelapa memakan waktu hingga 5 jam.Proses pembuatan gula kelapa memakan waktu hingga 5 jam. Foto: dok. Tripa Ramadhan/detikcom

Herti menjelaskan dalam sehari, bisa memproduksi hingga 15 kg gula. Setiap minggu, ia rutin menjual gula buatannya ke pengepul di Kecamatan Bobotsari.

ADVERTISEMENT

"Kalau sehari itu bisa bikin 10-15 kg. Saya jualannya seminggu sekali, kadang sampai 5-6 karung, 3 kwintal, kadang lebih ke pengepul di Bobotsari," lanjutnya.

Usaha Herti memanfaatkan potensi desa pun berbuah manis, bahkan menjadi ladang cuan baginya. Dari hasil usaha gula kelapa, ia bisa meraup omzet Rp 4 juta setiap minggunya.

"Dari penjualan seminggu dapetnya kadang Rp 3 juta, kadang Rp 4 juta. Itu belum dipotong uang produksi. Harga 1 kg itu Rp 15 ribu," ucap Herti.

Seiring berjalannya waktu, usaha gula kelapa miliknya pun semakin berkembang. Herti juga melebarkan usahanya dengan menjadi Agen BRILink di tahun 2020. Karena kegigihan dan kemampuanya menjaga amanah sebagai AgenBRILink, Herti pun diajukan oleh BRI Unit Mangunegara untuk menjadi Mitra UMi.

Seperti diketahui, Mitra UMi merupakan layanan Holding Ultra Mikro (UMi) yang diinisiasi Kementerian BUMN. BRI menjadi induk holding tersebut, dan di dalamnya terdapat dua entitas lain, yaitu Pegadaian dan PNM. Dijadikannya Herti sebagai Mitra UMi, masyarakat Desa Sindang dapat mengajukan fasilitas kredit untuk modal usaha berskala ultra mikro langsung ke dirinya.

"Awalnya saya jadi Ketua Mekaar, itu waktu Mekaar pertama ada di sini. Itu kayaknya sudah 3 tahunan jadi Ketua Mekaar. Kalau jadi agen BRILink tahun 2020, sudah 3 tahun ini jadi Agen BRILink. Nggak lama jadi Agen BRILink, lanjut jadi Mitra UMi. Itu dari BRI-nya ke tempat saya nawarin untuk jadi Agen BRILink dan Mitra UMi," ungkapnya.

Mitra UMi di Desa Sindang, Mrebet, Purbalingga catat transaksi hingga Rp 600 juta sepanjang 2023.Mitra UMi di Desa Sindang, Mrebet, Purbalingga catat transaksi hingga Rp 600 juta sepanjang 2023. Foto: dok. Tripa Ramadhan/detikcom

Sejak menjadi Mitra UMi, Herti mengaku bisa membantu banyak orang dalam mengajukan pinjaman tanpa harus ke bank. Ia juga mendapatkan tambahan penghasilan untuk menghidupi kebutuhannya sehari-hari.

"Pada seneng (ada Mitra UMi) karena memudahkan masyarakat di sini. Ibaratnya kan jadi lebih mudah cari pinjaman. Alhamdulillah sampai sekarang masih banyak yang pengajuan (pinjaman)," ucapnya.

"Setiap hari Minggu ada 15 lebih lah aku tiap hari narik (cicilan) keliling Desa Sindang. Ada sekitar 50 lebih lah satu minggunya untuk transaksi. Nasabah saya sekarang udah sekitar 180. Keuntungan jadi Mitra UMi, dari BRI dapat kompensasi per nasabah Rp 25 ribu. Misalnya ada yang pengajuan 10 orang nanti dikali Rp 25 ribu. Alhamdulillah semenjak jadi Mitra UMi saya dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari, jadi bisa buka toko sembako untuk mengembangkan usaha saya," tutupnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILiaN yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILiaN lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads