- Pengertian Petty Cash 1. Menurut Rudianto 2. Menurut Rizal Effendy
- Karakteristik Petty Cash 1. Jumlahnya dibatasi 2. Penggunaan 3. Penyimpanan
- Fungsi yang Terkait dengan Petty Cash 1. Fungsi kas 2. Fungsi akuntansi 3. Fungsi pemegang dana kas kecil 4. Fungsi pemeriksa intern
- Contoh Pengeluaran Petty Cash
- Pengelolaan dan Sistem Pencatatan Petty Cash 1. Imprest Method 2. Fluctuation Method
Petty cash atau yang biasa disebut dengan kas kecil adalah dan yang digunakan ketika membutuhkan pengeluaran mendadak. Umumnya, petty cash digunakan untuk biaya pengeluaran dalam jumlah kecil.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan petty cash? Simak pembahasannya di bawah ini.
Pengertian Petty Cash
Dikutip dari laporan tugas akhir yang ditulis oleh Nadia Diva Safira dalam Repository Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Jakarta, petty cash merupakan salah satu akun atau rekening yang disajikan oleh perusahaan sebagai salah satu elemen aktiva lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini pengertian petty cash menurut para ahli:
1. Menurut Rudianto
Petty cash adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis jika dibayar dengan cek atau giro.
2. Menurut Rizal Effendy
Petty cash adalah dana kas yang dibentuk secara periodik untuk menutupi pengeluaran yang sifatnya relatif kecil dan rutin, yang tidak ekonomis kalau menggunakan cek.
Karakteristik Petty Cash
Nadia Diva Safira menjelaskan bahwa petty cash atau kas kecil memiliki beberapa karakteristik. Berikut ini karakteristik dari petty cash:
1. Jumlahnya dibatasi
Petty cash tidak lebih dari atau tidak dari suatu jumlah tertentu, yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Setiap perusahaan menetapkan jumlah petty cash yang berbeda-beda, sesuai dengan skala operasional perusahaannya. Biasanya, jumlah petty cash mulai dari Rp. 500.000 hingga Rp 10.000.000.
2. Penggunaan
Petty cash digunakan mendanai transaksi kecil yang bersifat rutin dan setiap hari.
3. Penyimpanan
Petty cash disimpan di tempat khusus dengan kotak kecil, yang biasa disebut dengan cash box atau di dalam sebuah tas.
Fungsi yang Terkait dengan Petty Cash
Menurut buku berjudul Administrasi Umum untuk SMK/MAK Kelas X yang ditulis oleh Dra. Eny Pujiasri dan rekan-rekan, terdapat empat fungsi yang terkait dengan petty cash, yaitu:
1. Fungsi kas
Fungsi kas merupakan fungsi yang bertanggung jawab atas mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek pada pemegang dana kas kecil ketika pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.
2. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi adalah fungsi yang bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas kecil menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil, pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek, dan pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil.
3. Fungsi pemegang dana kas kecil
Fungsi pemegang dana kas kecil merupakan fungsi yang bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil. Pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk dan permintaan pengisian kembali petty cash.
4. Fungsi pemeriksa intern
Fungsi pemeriksa intern adalah fungsi yang bertanggungjawab atas perhitungan dana kas kecil secara periodik dan pencocokan hasil perhitungannya dengan catatan kas.
Contoh Pengeluaran Petty Cash
Dikutip dari buku berjudul Pengantar Akuntansi 2 Edisi ke-3 yang ditulis oleh Agus Purwaji, Wibowo, dan Hexana Sri Lastanti, berikut ini beberapa contoh pengeluaran kas kecil:
- Pembelian barang-barang keperluan pos, seperti materai
- Pembayaran surat kabar dan majalah
- Beban transportasi
- Pengeluaran untuk makanan dan minuman
- Pembelian perlengkapan kantor.
Pengelolaan dan Sistem Pencatatan Petty Cash
Menurut buku berjudul Akuntansi Pajak yang ditulis oleh Dr. Waluyo, MSc, M.M., Akt, terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk mengelola kas kecil, yaitu:
1. Imprest Method
Pada metode imprest, jumlah pada akun kas kecil selalu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana petty cash. Kasir kas kecil selalu menguangkan cek ke bank, yang digunakan untuk membayar pengeluaran kecil. Selain itu, setiap melakukan pembayaran, kasir membuat bukti pengeluaran. Pencatatan pengeluaran dilakukan saat pengisian kembali.
Contoh:
PT Maju pada tanggal 1 November 2023 membentuk dana kecil sebesar Rp 1.000.000. Pengeluaran kas kecil sampai dengan 16 November 2023 sebesar Rp 800.000 dengan rincian berikut:
Beban BBM Motor Rp 450.000
Beban Angkut Rp 200.000
Beban Alat Tulis Kantor Rp 100.000
Beban Administrasi Kantor Rp 50.000
Total Rp 800.000
Pada tanggal 16 November 2023 dilakukan pengisian kembali
Ayat jurnal yang disusun atas transaksi di atas adalah:
a. Saat Pengisian Kas Kecil
![]() |
b. Saat Pengeluaran Kas
Tidak memerlukan jurnal
c. Saat Pengisian Kembali
![]() |
2. Fluctuation Method
Metode fluktuasi tidak berbeda dengan metode imprest dalam hal pembentukan dana. Namun pada metode fluktuasi, saldo uang yang dicatat pada akun kas kecil selalu berubah. Fluktuasi tersebut sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran kas kecil. Pencatatan dilakukan secara langsung saat pengeluaran.
Contoh:
PT Mujur membentuk dana kas kecil sebesar Rp 500.000 pada tanggal 1 November 2023. Transaksi yang terjadi selanjutnya, yaitu:
3 November 2023 Membayar langganan surat kabar Rp 60.000
8 November 2023 Membeli alat tulis dan buku Rp 120.000
12 November 2023 Membayar rekening listrik Rp 220.000
15 November 2023 Mengisi kembali dana kas kecil Rp 200.000
Ayat jurnal yang dibuat adalah:
![]() |
Pada akhir periode tidak diperlukan penyusunan ayat jurnal penyesuaian karena setiap pengeluaran kas kecil dalam petty cash telah dilakukan pencatatan.
(row/row)