Jakarta Candle menjadi salah satu UMKM yang berhasil membawa produk lilin aroma rempah kayu manis yang khas ke pasar mancanegara. Berkat capaian ini, Yulianah, sosok dibalik produk tersebut berhasil mengantongi omzet hingga Rp 700 juta per tahun.
Yulianah menjadi salah satu UMKM yang mendapat dukungan pendampingan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. Ia telah mendapat pendampingan tersebut sejak tahun 2018.
"2018 banyak difasilitasi LPEI. Dari sana, banyak yang menghubungi kita. Lalu kita dapat spot di expo," kata Yulianah, di acara Sharing Session di Kantor Maverick Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jakarta Candle sendiri merupakan usaha yang telah dirintisnya sejak tahun 2011 silam. Salah satu keunikan dari produk ini ialah menggunakan aroma dari kekayaan Indonesia seperti rempah kayu manis, kembang pekak, kopi, hingga motif batik. Pembeli juga bisa custom sesuai dengan kebutuhannya. Harga produknya pun bervariasi mulai dari Rp 26 ribu hingga Rp 300 ribuan.
Bermodalkan Rp 5 juta dengan kapasitas produksi 50-100 lilin hias, ia berhasil mempertahankan usahanya selama 13 tahun. Sekarang bisnisnya terus berkembang, dengan mengunggulkan produk-produk lilin organik berbahan dasar limbah sawit hingga sarang lebah.
"Kita mulai pakai lilin yang berdasarkan, di Indonesia banyak apa sih? Cinnamon, jadi kita pakai cinnamon, kita pakai kayu manis. Lalu kita pakai bahan-bahan organik, dari sawit, lalu kita juga ada beeswax dari sarang-sarang lebah," jelasnya.
Perjalanannya pun tidaklah mudah. dari yang semula produksi hanya 50-100 lilin, kini ia sudah bisa mengekspor hingga 500 lilin atau sekitar 20% dari total produksinya. Paling banyak diekspor ialah produk lilin beeswax.
![]() |
"Omzet awal dulu waktu pertama kali ekspor jujur sedikit ya, cuma US$ 50-100. Sekarang sampai Rp 700 juta setahun ya," imbuhnya.
Yulinah mengatakan, klien-kliennya berasal dari berbagai macam penjuru dunia, terbanyak yakni berasal dari Singapura dan Australia. Banyak pula klien-kliennya yang berasal dari lokal turut serta membawa produk-produknya itu untuk acara-acara di luar negeri.
"Sekarang Singapura dan Australia. Beberapa klien itu wedding decor dan EO kadang event nggak cuma di Indonesia, tapi di luar negeri. Misalnya kemarin ada yang acara di Perancis, itu di bawa ke sana (produk Jakarta candle). Kita nanti mau sharing sama beberapa klien di Belanda, mudah-mudahan ada kesempatan di situ," jelasnya.
Di sisi lain, Yulianah sangat berterima kasih kepada LPEI yang bersedia memberikan pendampingan kepadanya. Walaupun ia tidak memperoleh bantuan pendanaan karena murni menggunakan modalnya sendiri, tapi ia mendapat program pelatihan hingga pendampingan untuk bisa ekspor. Tak ketinggalan dengan program digital marketing.
"Di 2018 Oktober itu aku diikutsertakan trade Expo Indonesia. Senang banget saya ketemu banyak buyer yang excited sama produk saya," kata Yulianah.
(shc/kil)