Kuliner gohyong viral akhir-akhir ini di media sosial dan televisi. Gohyong yang merupakan makanan perpaduan Betawi dan Cina ini terbuat dari ayam, udang, dan telur dibalut kulit tahu, kemudian disiram bumbu asam manis atau saus mentega.
Meski viralnya baru-baru ini, namun gohyong telah lama dijual oleh Eri (60) di kawasan Antasari, Jakarta Selatan. Bahkan Eri telah sukses mengantarkan anaknya sekolah hingga sarjana strata satu atau S1.
"Anak pertama kuliah S1 komunikasi di Sukabumi dan jadi YouTuber. Anak kedua kuliah di administrasi pemerintahan dan anak ketiga kuliah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI)," ujar Eri kepada detikFinance, beberapa waktu lalu, ditulis Senin (22/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Eri dan kakaknya menjual gohyong dan makanan chinese food lainnya. Nama usahanya yakni Ayam Gohyong Menteng dan dimulai sejak tahun 1984. Lokasi jualan Eri awalnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu dia menjual antara lain ayam gohyong dan ayam kuluyuk. Modal usahanya saat itu Rp 150 ribu yang digunakan antara lain untuk membeli gerobak, peralatan masak, dan bahan-bahan makanan.
Kini lokasi jualannya berpindah ke kawasan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, karena digusur pada tahun 2008. Eri lalu berjualan di bawah flyover Pangeran Antasari selama 7 tahun. Kini dia sudah berjualan di seberang lokasi jualan yang lama dan posisinya lebih tinggi dengan jam buka dari pukul 16.00 WIB hingga 01.30 WIB. Meski demikian, Eri masih mengontrak di lokasi usahanya dengan biaya Rp 10 juta setahun. Dia mengontrak sudah 2 tahun dan memiliki 10 karyawan.
Pakai QRIS BRI
![]() |
Karena viralnya gohyong, Eri kebanjiran pesanan. Pembeli yang datang langsung atau membeli melalui jasa online silih berganti ke lokasi usahanya. Konsumen membeli dengan dibungkus dan dimakan di rumah. Ada juga beberapa orang yang makan di lokasi usahanya.
Untuk pembayaran, Eri pun terbantu dengan adanya Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS Bank Rakyat Indonesia (BRI). Eri mengaku memakai QRIS BRI sejak Juni 2023. Saat itu, staf BRI mendatangi lokasi jualan Eri. Sekitar 70 konsumennya menggunakan QRIS BRI untuk bertransaksi dengan nilai sekitar Rp 6 juta per hari.
"Kalau hari Sabtu transaksi QRIS BRi sekitar Rp 7 juta per hari," kata Eri.
(nwy/hns)