Persaingan bisnis di zaman sekarang semakin ketat, keberhasilan pelaku usaha sering kali ditentukan oleh kemampuan mereka untuk beradaptasi, berinovasi, dan menghadapi tantangan dengan keberanian agar bisa membawa bisnis kuliner naik kelas.
Beberapa pengusaha yang telah sukses membangun bisnisnya berbagi kiat sukses membangun usaha, salah satunya Rio Saputra, CEO Pisang Madu Pasti, Helga Angelina, Founder Burgreens dan Green Rebel, serta Arga Pratama, CEO Urban Wagyu.
Rio Saputra, CEO dan pendiri Pisang Madu Pasti, telah membuktikan kerja keras, branding yang tepat, dan inovasi tanpa henti adalah kunci utama untuk naik kelas. Berawal dari gerobak kecil di Gading Serpong, kini Pisang Madu Pasti telah memiliki puluhan outlet yang tersebar di wilayah Jabodetabek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024, Rio membagikan ketekunan dalam melakukan riset dan eksperimen adalah kunci menemukan formula yang pas untuk produknya.
"Dengan branding yang kuat, Pisang Madu Pasti mendapatkan banyak perhatian dari public figur, sehingga promosi dapat berjalan dengan lebih efisien," kata Rio, di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Hingga kini, Pisang Madu Pasti berhasil tumbuh menjadi 40 outlet di Jabodetabek. Tanpa perlu membuka franchise, Rio lebih bisa menjaga kualitas produk dan kontrol penuh terhadap operasional.
Kisah Rio menjadi bukti bahwa kesuksesan bukan hanya soal kecepatan ekspansi, melainkan bagaimana membangun fondasi yang kuat agar bisnis bisa naik kelas.
Kemudian, Helga Angelina menambahkan, membangun Burgreens dan Green Rebel dengan visi mengubah pola hidup sehat menjadi bisnis yang berkelanjutan. Setelah merasakan manfaat dari pola makan berbasis tanaman, Helga tergerak untuk mendirikan Burgreens bersama suaminya.
Dengan modal terbatas, mereka membuka gerai pertama di Rempoa, yang kemudian mendapat sambutan positif dari komunitas hidup sehat. Helga membagikan titik balik dalam pengembangan Burgreens terjadi ketika mereka mendapatkan dukungan dari seorang investor, yang memungkinkan ekspansi ke mal-mal besar.
Selain itu, pandemi juga mendorong mereka meluncurkan Green Rebel, brand FMCG yang menyediakan protein berbasis tanaman. "Kami ingin berkontribusi dengan menjadi supplier protein berbasis tanaman untuk membantu restoran-restoran lain berinovasi dengan menu sehat," ungkap Helga.
Saat ini, Green Rebel telah merambah pasar internasional dan menjadi inspirasi bagi bisnis kuliner lainnya untuk mengadopsi prinsip keberlanjutan.
Kisah Arga Pratama dengan Urban Wagyu bermula dari kondisi finansial yang sulit setelah bisnis fashion-nya gagal. Tak menyerah, Arga beralih ke bisnis kuliner dan memulai daging wagyu premium, Urban Wagyu sebagai bisnis steak wagyu berbasis online.
"Kami melihat ada peluang untuk menawarkan pengalaman bersantap eksklusif dengan menu wagyu yang berbeda," ungkap Arga.
Dengan konsep pre-order dan strategi pemasaran di Instagram, ia berhasil menarik minat pelanggan, bahkan saat belum memiliki toko fisik.
Setelah sukses dengan penjualan online, Arga akhirnya membuka gerai Urban Wagyu pertama. Arga membagikan tantangan mengelola operasional restoran premium, terutama dalam mempertahankan kualitas dan konsistensi rasa.
Urban Wagyu kini telah berkembang menjadi salah satu brand steak wagyu terkemuka di Indonesia, membuktikan bisnis kuliner premium dapat berkembang pesat dengan keberanian mengambil risiko dan strategi yang matang.
(rrd/rrd)