Gagal Tes CPNS, Pemuda Ini Sulap Tulang Ikan Jadi Kerupuk Beromzet Ratusan Juta

Gagal Tes CPNS, Pemuda Ini Sulap Tulang Ikan Jadi Kerupuk Beromzet Ratusan Juta

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 31 Des 2024 10:02 WIB
Kerupuk Tuiri.
Foto: Foto dok./pribadi Kerupuk Tuiri
Jakarta -

Limbah jika berada di tangan yang tepat akan menjadi sesuatu bernilai jual. Inilah yang dilakukan Muhammad Rofiq Akbar (26), yang menyulap limbah tulang ikan tenggiri menjadi makanan enak dan disukai banyak orang berupa aneka kerupuk.

Rofiq memulai ide bisnis kerupuk tulang ikan tenggiri atau Kerupuk Tuiri sejak 2018, di mana saat itu ada kompetisi bisnis tentang pemanfaatan limbah agar memiliki nilai jual dan nilai guna. Ia melihat ada potensi besar dari tulang ikan tenggiri karena di daerahnya, Bengkulu merupakan wilayah pesisir.

"Hasil tangkapan ikan tenggiri ini banyak dan ternyata tenggiri cuma diambil bagian daging, kulit dan kepalanya oleh para penggiling, jadi tulangnya tidak dimanfaatkan. Dari situ kami olah tulang ikan tenggiri, eksperimen sehingga bisa menjadi Kerupuk Tuiri dan bisa diterima oleh masyarakat banyak," kata Rofiq kepada detikcom, Selasa (31/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berawal dari kegagalan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan kuliah yang berantakan, Rofiq berbekal tekad kuat untuk berjualan demi meringankan beban orang tua yang saat itu bekerja sebagai buruh lepas.

"Saya tamat SMA 2016-2017 memang fokusnya ke tes PNS sambil kuliah waktu itu. Kemudian tes PNS nggak lulus, nilai kuliah anjlok, saya dua kali pindah jurusan, perekonomian orang tua saat itu susah, jadi saya memutuskan untuk berjualan. Sempat bekerja sebagai satpam hanya satu bulan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk menjadikan Kerupuk Tuiri bisa diterima masyarakat tentu tidaklah mudah. Rofiq menyebut pada bulan-bulan pertama untuk menjual 100 pcs saja susah. Dengan strategi seperti promosi dan penjualan di media sosial, marketplace, serta bantuan reseller, bisnisnya perlahan berkembang pesat hingga rata-rata terjual 15.000 pcs/bulan.

Kini Kerupuk Tuiri mulai dikenal bahkan menjadi pionir kerupuk tulang ikan tenggiri pertama di Indonesia. Dari nol hingga sukses membuka toko oleh-oleh di dekat bandara Bengkulu, Rofiq membuktikan bahwa kegigihan, inovasi dan keberanian mengambil risiko dapat mengubah keterbatasan menjadi keberhasilan.

Demi meningkatkan volume penjualan, Rofiq juga memikirkan kemasan Kerupuk Tuiri agar bagus dan modern. Kemudian varian rasa kerupuk juga ditambahkan agar para konsumen bisa memilih rasa sesuai minat mereka.

Saat itu modal awal Rofiq berbisnis Kerupuk Tuiri sekitar Rp 500 ribu yang berasal dari uang tabungannya. Modal itu digunakan untuk membeli bahan kebutuhan seperti tepung tapioka, tulang ikan tenggiri, biaya penggilingan dan proses produksi.

Dengan penjualan sampai 15.000 pcs Kerupuk Tuiri dengan range harga Rp 7.500 sampai Rp 12.500, Rofiq bisa mengantongi omzet hingga ratusan juta per bulan.

"Penjualan ke seluruh Indonesia bahkan ada yang dikirim ke luar negeri juga. Mengenai omzet bisa diperkirakan kurang lebih untuk saat ini 15.000 bungkus Kerupuk Tuiri terjual dengan range harga mulai dari Rp 7.500 sampai Rp 12.500, kadang ada beberapa reseller ngambil sampai 1.000 bungkus gitu," ungkapnya.

Sebagai pengusaha muda, Rofiq membagikan tips dan trik untuk pemuda yang ingin memulai usaha. Misalnya harus mau belajar dan bertahan ketika mulai mendirikan usaha. Biasanya pengusaha-pengusaha baru kadang goyah dengan proses yang tidak mudah.

"Pertama adalah konsisten dan terus belajar. Ketika mulai itu mudah, tapi yang sulit bertahan. Makanya kita harus bertahan, konsisten dan terus belajar, itu kuncinya. Ketika kita terus belajar, tinggal masalah waktu pasti kita akan maju asal kita konsisten," ucapnya.

Mau coba atau tanya-tanya tentang sistem reseller? Info selengkapnya kunjungi Instagram resmi @krupuktuiri.official.

Lihat juga Video 'Nahas 2 Pemuda Hendak Tes CPNS Jadi Korban Pembacokan di Sleman':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/rrd)

Hide Ads