Kembali kepada kisah Jakarta Candle, dari 14 tahun berjualan lilin hias, Yulianah dan Dhanu bisa membeli mobil dan rumah. Namun, mereka masih menyimpan banyak mimpi dan ikhtiar untuk memperbaiki diri dan kualitas produk Jakarta Candle.
Yulianah mengatakan Jakarta Candle masih punya kelemahan untuk branding. Karena, konsumen masih bisa memesan lilin polos tanpa merk atau white label. Sehingga, produk Jakarta Candle bisa bertebaran kemana-mana tanpa end user menyadari kalau lilin itu buatan Jakarta Candle.
"(Pelatihan branding) itu ya yang saya ingin dapatkan dari pelatihan-pelatihan. Saya ingin mendapatkan paten kalau Jakarta Candle itu kami," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak lupa, Yulianah dan suaminya pun masih ada cita-cita untuk umrah dan haji. "Pengen umroh, pengen haji. Belum tercapai," pungkasnya.
(fay/hns)