Saat ditemui segelintir wartawan di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (12/12/2011), pria kelahiran 13 Oktober 1947 ini tengah asyik menghisap rokok Sampoerna A Mild.
"Pak Putera memang rokoknya A Mild," ujar orang dekatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biaya pendidikan di Indonesia tinggi sedangkan kualitasnya masih rendah," demikian ungkapnya kepada beberapa wartawan.
Di kantongnya selalu tersedia satu bungkus rokok A Mild. HM Sampoerna memang pelopor rokok rendah nikotin dan tar atau rokok mild di Indonesia saat masih dipimpinnya.
Generasi ketiga dari keluarga Sampoerna ini menyatakan saat ini dirinya memang tengah membesarkan Putera Sampoerna Foundation yang tujuannya memberikan kesempatan untuk masyarakat miskin yang memiliki potensi untuk bisa menempuh pendidikan di AS. Dia pun berjuang mendekati beberap universitas dan perusahaan raksasa AS agar bisa membantu rakyat Indonesia menempuh pendidikan berkualitas.
Dalam perbincangan saat itu, Putera Sampoerna enggan berbicara soal bisnisnya dan hal politik. Dia hanya ingin memberikan pemikirannya soal pendidikan di Indonesia.
"Lewat pendidikan saya ingin menciptakan pemimpin yang berkualitas," tukasnya.
Putera Sampoerna merupakan mantan pemilik PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Pada tahun 2005, ia menjual seluruh bisnisnya ke perusahaan rokok AS, Philip Morris. Ia kemudian meneruskan bisnisnya melalui Sampoerna Strategic yang dijalankan putranya, Michael Sampoerna. Bisnis nya meliputi perkebunan, telekomunikasi, properti. Pada Mei membeli Bank Dipo Internasional. Sementara yayasan Sampoerna Foundation dijalankankan anak perempuannya, Michelle Sampoerna. Berusia 64 tahun.
Berdasarkan daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes, Putera Sampoerna berada di posisi ke-9 dengan kekayaan ditaksir sebesar US$ 2,4 miliar. Kekayaan Putera Sampoerna itu meningkat dibandingkan tahun 2010 yang sebesar US$ 2,3 miliar. Namun posisi Putera Sampoerna tetap yakni di peringkat ke-9.
Putera Sampoerna juga baru saja menerima penghargaan 'Peace Through Commerce Medal Award' karena dinilai membantu sektor ekonomi di AS khususnya di bidang pendidikan. Putera dinilai telah mengirim banyak hingga ratusan orang Indonesia untuk belajar di AS dan meningkatkan kerjasama dengan universitas-universitas di AS dan Indonesia melalui program beasiswa.
Penghargaan diberikan oleh Pejabat Departemen Perdagangan AS Francisco J. Sanchez yang merupakan pemimpin Departemen Perdagangan AS dalam misi pendidikan terbesar ke Indonesia tahun ini.
(dnl/qom)