Bankir kaya itu adalah Fred Goodwin yang dulunya menguasai dan menjalankan Royal Bank of Scotland (RBS). Bank yang berkedudukan di Inggris itu nyaris kolaps dan mendapatkan dana talangan terbesar dalam sejarah bailout dunia pada tahun 2008.
Kegagalannya menjalankan bank RBS itulah yang membuatnya harus kehilangan gelar kebangsawanannya. Pemerintah Inggris 'melucuti' gelar kebangsawanan yang diberikan pada tahun 2004.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Goodwin dicap sebagai 'bankir terburuk di dunia' setelah pemerintah Inggris harus menyuntikkan US$ 71 miliar atau sekitar Rp 640 triliun ke institusi perbankan yang sudah berusia 285 tahun itu. Ia kini berada di beberapa perusahaan yang tidak terkenal.
Majalah Forbes menyebut pencabutan gelar kebangsawanan Goodwin itu berarti 'setara' dengan yang dilakukan pemerintah Inggris terhadap tokoh fasis Italia Benito Mussolini, pengkhianat Nazi Vidkun Quisling, Perdana Menteri Zimbabwe Robert Mugabe. Pemerintah Inggris sebelumnya juga mencabut gelar kebangsawanan para tokoh-tokoh kontroversial dunia itu.
Di 2004, Goodwin mendapatkan gelar kebangsawanan karena mengerjakan yang menguntungkan bank dan bagus untuk negara secara keseluruhan. Penilaian itu diberikan oleh Tony Blair yang ketika itu menjabat sebagai perdana menteri.
Kemudian Goodwin yang merupakan seorang akuntan memimpin institusi tersebut hingga bencana krisis finansial global ikut menerpa bank tersebut. Hal terburuk yang dilakukan Goodwin adalah akuisisi ABN Amro Holdings NV dengan uang pinjaman senilai US$ 94 miliar pada saat krisis finansial di 2007. Hal itu menyebabkan RBS akhirnya harus di-bailout.
"Baik Otoritas Jasa Finansial dan Komite Seleksi Kementerian Keuangan telah menginvestigasi alasan kegagalan dan konsekuensinya. Jelas bahwa RBS memainkan peranan penting pada krisis finansial 2008-2009 yang bersamaan dengan faktor makroekonomi telah memicu resesi terburuk di Inggris setelah perang dunia II dan para pembayar pajak serta pebisnispun harus membayarnya," jelas juru bicara Kantor Pemerintahan.
"Fred Goodwin adalah pembuat keputusan yang dominan di RBS saat itu. Dalam mencapai keputusan ini, disadari tentang meluasnya kekhawatiran terhadap keputusan Fred Goodwin yang berarti kepemilikan gelar kebangsawanan untuk 'jasa terhadap perbankan' tidak dapat lagi dipertahankan," demikian pernyataan dari pemerintah Inggris.
(qom/qom)