Cerita Dahlan Iskan: Tak Mau Cari Duit Hingga Ditipu di Politik

Cerita Dahlan Iskan: Tak Mau Cari Duit Hingga Ditipu di Politik

- detikFinance
Senin, 06 Okt 2014 11:19 WIB
Cerita Dahlan Iskan: Tak Mau Cari Duit Hingga Ditipu di Politik
Jakarta - Pekan lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan banyak bercerita soal dirinya sepanjang menjabat menteri dan juga rencananya ke depan bila pensiun menjadi menteri.

Saat membuka Rumah Mandiri Inkubator Bisnis yang dibuat Bank Mandiri, Dahlan menceritakan sedikit pengalamannya sebagai pengusaha, menteri, dan bahkan pernah mencoba terjun di bidang politik.

Semua bidang yang dia geluti tersebut tidak mulus, dia pernah mengalami pengalaman pahit di bidang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sejumlah pernyataan Dahlan pekan lalu, seperti dirangkum detikFinance, Senin (6/10/2014).

Dahlan Iskan mengaku, semasa dia menjadi pengusaha sering ditipu. Dia pun berceloteh tak hanya pernah ditipu dalam urusan bisnis, namun juga di politik.

Bila tak lagi menjadi menteri, Dahlan akan terjun ke dunia bisnis. Dia tak mau terjun lagi ke pemerintahan ataupun ke politik.

"Saya akan mendaftar menjadi peserta. Kalau nggak jadi menteri lagi, saya sudah bertekad untuk merintis usaha baru kecil-kecilan. Ke politik tidak bakat. Sudah di bisnis pernah ditipu, di politik pernah ditipu," ucap Dahlan.

Dahlan mengatakan, dirinya akan membangun bisnis berbasis sociopreneur, atau kegiatan sosial yang dikelola secara bisnis. Walaupun akan menghasilkan keuntungan, Dahlan mengaku tidak akan mengambil sepeserpun keuntungan dari bisnis yang dia jalankan.

Dahlan berjanji untuk tidak mencari uang meski terus mengembangkan bisnisnya bila sudah pensiun menjadi menteri. Ia ingin mengembangkan pola bisnis berbasis sociopreneur.

Pola bisnis tersebut, kata Dahlan, kegiatan sosial yang dikelola secara bisnis. Walaupun akan menghasilkan keuntungan, Dahlan mengaku tidak akan mengambil sepeserpun keuntungan dari bisnis yang dia jalankan.

"Saya berjanji saya tidak mau cari uang lagi. Sejak 8 tahun lalu saya berjanji saya sudah tidak mau cari uang lagi," sebutnya.

Orang nomor 1 di Kementerian BUMN ini juga mengatakan, dirinya akan mengembangkan usaha perkebunan pohon kaliandra merah. Buah kaliandra merah menurutnya bisa digunakan sebagai alternatif energi pengganti batu bara.

Tekad mantan Bos PLN ini bukan tanpa alasan. Karena berlatarbelakang seorang pengusaha, Dahlan mengaku masih punya semangat untuk terus bekerja di dunia usaha.

"Kalau pensiun dari menteri saya tidak kerja, (saya) mati. Karena pengusaha kalau tidak kerja akan mati," katanya.

Dahlan tak punya cita-cita setinggi langit. Sampai sekarang dia mengaku semua cita-citanya sudah tercapai, apa ya?

Saat didapuk meresmikan Rumah Mandiri Inkubator Bisnis bagi para pengusaha muda, ada seorang pengusaha muda yang bertanya mengenai cita-cita Dahlan yang hingga kini belum tercapai.

"Bapak sudah sukses, tapi saya ingin tahu apa cita-cita bapak yang belum tercapai saat ini?" Tanya pria yang bernama Teguh kepada Dahlan.

Dahlan mengaku, saat ini dia tak muluk-muluk. Mantan Bos PLN ini menyebut cita-citanya sudah tercapai.

"Saya tidak punya cita-cita. Cita-cita saya sudah tercapai yaitu memiliki sepatu, dan sepeda!" tegas Dahlan.

Menjadi Menteri BUMN pun dikatakan Dahlan bukanlah keinginannya, apalagi jika disebut sebagai cita-cita. Ia pun sempat menolak saat ditawari jabatan menteri.

"Saya jadi menteri tak punya cita-cita. Ketika jadi menteri saya menolak. Dan saya pikir orang yang nggak punya cita-cita itu ada baiknya. Karena hidupnya lebih fleksibel," tuturnya.

Dahlan juga ditanyai mengenai apa warisan yang akan ia tinggalkan setelah menjadi orang yang sukses saat ini.

"Saya juga nggak terlalu punya keinginan meninggalkan legacy apa gitu. Saya tidak pernah memimpikan akan meninggalkan legacy apa. Saya sudah membangun jaringan surat kabar terbesar di Indonesia. Itu bukan cita-cita, tapi terjadi dengan sendirinya," tutur Dahlan.

Dahlan berbagi petuah kepada para pengusaha muda binaan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Menurut Dahlan, pengusaha tak boleh banyak mengeluh, karena keluhan jadi pengusaha tak pernah ada habisnya.

Sebagai seorang yang berlatar belakang pengusaha, Dahlan memberi wejangan supaya usaha bisa sukses harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan tak sering mengeluh.

"Saya ingat dulu pengusaha kecil selalu ngomel, sebaiknya kita diberi ikan, setelah diberi ikan, sebaiknya kita diberi pancingan, setelah diberi pancingan, sebaiknya kita diberi tempat mancingnya, setelah diberi tempat mancing, ngomong lagi kenapa orang lain pancingannya lebih besar," kata Dahlan.

"Terus begitu. Intinya keluhan itu tak pernah ada habisnya. Jalankan (usaha) saja," nasihat Dahlan.

Dahlan, yang juga mantan Bos PLN ini mengatakan, selain fokus, menjadi pengusaha harus dijalankan sendiri, sulit untuk dijalankan secara sembilan, karena menurutnya sangat berisiko kena tipu.

"Itu kenyataan bisnis yang anda semua pasti mengalami itu. Jadi harus dijalankan sendiri," katanya.

Dia juga menyebut, tak sedikit pengusaha yang sukses karena perasaan malu. Rasa malu menurutnya bisa membawa seseorang pada kesuksesan.

"Kadang pengusaha maju kalau malu. Malu sama kakak ipar, malu sama keluarga, malu sama mertua. Malu kalau tidak berhasil," katanya.

Dia pun bertekad, setelah masa baktinya sebagai menteri berakhir, dirinya akan kembali menjadi pengusaha. Dia akan mengembangkan usaha sociopreneur, kegiatan sosial yang dijalankan secara bisnis. Dia berjanji tak akan kembali ke perusahaannya.

"Karena tidak mungkin saya kembali ke perusahana saya, sudah 8 tahun lebih saya tinggalkan. Saya tinggalkan itu majunya luar biasa. Kalau saya kembali saya akan menghancurkan perusahaan itu," tutupnya.

Hide Ads