Di dirikan pada 2010, saat itu pendiri G0-Jek, Nadiem Makarim terinspirasi dari kemacetan di Jakarta yang semakin parah. Nadiem mengungkapkan, untuk terus menjaga keberlangsungan perusahaan yang diperhatikan adalah menjaga kualitas aset.
"Selain itu juga bagaimana menjaga tim kerja, kecepatan kerja, ini yang difokuskan untuk menjadi sukses," kata Nadiem dalam tayangan video CNN Money yang dikutip detikFinance, Sabtu (8/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Go-Jek Perluas Go-Car Ke 10 Kota Anyar |
Menurut Nadiem, pegawai merupakan salah satu aset berharga bagi sebuah perusahaan. Saat ini GO JEK memiliki valuasi perusahaan US$ 1,7 miliar. Ini artinya Go-Jek sudah menjadi unicorn atau perusahaan start up yang memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar.
Go-Jek kini telah tumbuh menjadi on-demand mobile platform dan aplikasi terdepan yang menyediakan berbagai layanan lengkap mulai dari transportasi, logistik, pembayaran, layan-antar makanan, dan berbagai layanan on-demand lainnnya.
Baca juga: Go-Jek Buka Kantor di Singapura, Mau Apa? |
Go-Jek telah resmi beroperasi di 25 kota besar di Indonesia, termasuk Medan, Batam, Palembang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Bandar Lampung, Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Gresik, Malang, Sidoarjo, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Makassar, Denpasar, Mataram dengan rencana pengembangan di kota-kota lainnya pada tahun mendatang. (hns/hns)