Wanita kelahiran Pangandaran tersebut bercerita, pada awalnya ia mengira menjadi seorang menteri akan membuat dirinya dihormati banyak orang. Namun hal itu justru berkebalikan karena ia malah disebut preman.
"Saya ini pejabat tinggi negara, tapi di-bully kagak ada habis. Saya bilang, saya dulu pikir jadi (menteri) terhormat, dihormati, (malah) di-bully. Preman atau apa whatever you name it," kata Susi dalam diskusi media, Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain disebut sebagai preman, pendiri Susi Air ini juga karap dicela berkaitan dengan kebiasaan merokok dan tato di tubuhnya.
"Si smoke, si tato lah," jelas dia sambil tertawa.
Walaupun begitu, ia tak mau mengambil pusing persoalan tersebut. Sebab ia merasa bangga karena memiliki hasil kinerja yang baik.
"Pekerjaan saya bagus dan Pak Jokowi mengakui itu," ungkapnya.