Kini keluarga Quandt menguasai sekitar 46% saham perusahaan asal Jerman tersebut. Dengan kepemilikan mayoritasnya, Quandt bisa menghalangi niat orang yang ingin membeli perusahaan itu.
Berkat sahamnya di BMW, kini Quandt memiliki kekayaan hingga US$ 17,2 miliar atau setara dengan Rp 244,2 triliun. Pada 2018 Quand mendapatkan dividen sekitar US$ 700 juta atau sekitar Rp 9,8 trliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stefan Quandt belajar teknik di University of Karlsruhe dari 1987 hingga 1993 dan begitu dia menyelesaikan studinya dia mulai bekerja untuk Boston Consulting Group di Munich selama satu tahun.
Kemudian ia juga pernah bekerja sebagai manajer pemasaran di Hong Kong untuk Datacard Group hingga 1996. Kemudian ia bergabung dengan saudara perempuannya Susanne Klatten di perusahaan BMW, ia juga memiliki saham mayoritas di perusahaan tersebut.
Hampir 100% kekayaan yang dimiliki oleh Quandt didapatkan dari BMW, Mini dan Rolls Royce. Selain itu ia juga memiliki saham mayoritas di Heel, Logwin perusahaan logistik dan produsen kartu kredit dan paspor.
Baca juga: Kaya Raya Berkat Minuman Berenergi |
Kini Quandt juga menduduki kursi dewan Dresdner Bank AG dan Gerling Konzern Allgemeine Versicherungs AG perusahaan yang sahamnya dimiliki ayahnya. Bersama sang ibu, Johanna ia memiliki 18,3% saham di Gemplus Internasional, ini adalah perusahaan keamanan digital terbesar di dunia.
Selain mengurusi bisnis otomotif, Quandt juga mengelola bisnis di bidang alat kesehatan atau perangkat medis. Ia mendirikan perusahaan bernama Rofin Inc, sebuah perusahaan yang mengelola LaserFare atau peralatan untuk terapi radiasi. Bisnis ini bahkan sudah menggurita di negara lain di Eropa.
Pada 2005, Stefan Quandt menikah dengan Katharina dan dikaruniai seorang anak perempuan. Stefan Quandt merupakan anak dari Herbert Quandt yakni pengusaha yang sebelumnya menguasai saham BMW.