Cerita Mari Pangestu Dilarang Ayah Kerja di Bank Dunia

Cerita Mari Pangestu Dilarang Ayah Kerja di Bank Dunia

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 17 Feb 2020 23:45 WIB
mari elka pangestu
Foto: instagram @maripangestu
Jakarta -

Mari Elka Pangestu merupakan perempuan kedua asal Indonesia yang menjabat sebagai direktur pelaksana Bank Dunia. Sebelumnya, posisi tersebut pernah diisi Sri Mulyani Indrawati yang kini menjabat Menteri Keuangan

Mari mulai berkantor di markas Bank Dunia, Washington DC, Amerika Serikat mulai Maret nanti. Mari bercerita, sejak lama memang ingin bekerja di Bank Dunia.

Setelah menyelesaikan studi, Mari bermimpi bekerja di Bank Dunia. 30 tahun lalu ia melamar kerja ke Bank Dunia karena menurut dia bekerja di lembaga tersebut bisa mengubah banyak negara.

Namun sang ayah mengaku tidak setuju dengan keinginannya tersebut. "Saya lapor ke ayah saya mau apply di Bank Dunia, tapi dia bilang kenapa kamu mau bantu negara lain, kamu harus bantu negaramu dulu. Akhirnya saya pulang ke Indonesia dan 30 tahun kemudian benar-benar bekerja di Bank Dunia," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mari menambahkan ia akan bekerja untuk Bank Dunia selama 3 tahun. Walaupun nanti dia ada di Washington DC, Mari mengaku 100% mencintai Indonesia. "Dont forget to remember me, i'll be back," imbuh Mari.


Presiden Bank Dunia, David Malpass resmi menunjuk Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia.

Mari Elka Pangestu meraih gelar sarjana dan magister dari Australian National University dan mendapatkan gelar doktor ekonomi dari University of California at Davis (1986).

Memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang diplomasi, pendidikan, organisasi internasional dan pemerintahan hingga perdagangan. Mari Elka pernah menjadi anggota pimpinan Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta dan aktif dalam berbagai forum perdagangan.

Tak hanya sebagai birokrat dan ekonom, Mari Elka juga aktif sebagai pengajar dan ia merupakan Dosen Ekonomi International di Universitas Indonesia. Beliau pun tercatat sebagai asisten profesor di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Crawford School of Public Policy dan Australia National University.

Mari Elka dianggap sebagai pakar internasional berbagai masalah global. Saat ini Mari adalah Ketua Dewan Pengawas Lembaga Penelitian Kebijakan Makanan Internasional (IFPRI) di Washington dan juga aktif sebagai penasihat Komisi Global Geopolitik Transformasi Energi Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) di Abu Dhabi.




(kil/hns)

Hide Ads