"Kami memiliki rumah kecil yang bagus, hangat di musim dingin dan panas di musim panas karena tidak ada AC. Kami punya banyak makanan enak. Tapi saya memutuskan bahwa saya ingin punya uang, dan saya bersedia bekerja, dan saya bersedia bekerja keras," tambah Langone.
Pengalaman etos kerja selama bertahun-tahun itu terbayarkan. Dia mulai bisa menghasilkan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya selalu merasa senang jika saya punya uang di saku. Saya merasakan kemandirian dan pencapaian tertentu," kata Langone.
Uang yang dia dapat dari bekerja itu sebagian ditabung dan sebagian lagi dibelanjakan untuk memenuhi hasratnya. Mulai dari pergi ke bioskop hingga beli pakaian modis yang lagi ngetrend.
Saat bekerja di toko daging, dia akan membawa pulang daging untuk keluarganya dan biayanya dipotong dari gajinya.
Selain mengembangkan etos kerjanya, Langone mengaku bisa belajar membaca orang dalam pengalamannya bekerja, terutama saat dia menjadi caddy golf.
"Ketika Anda menjadi seorang caddy dan Anda membawakan tas seorang pria, sungguh menakjubkan. Ketika mereka melakukan pukulan buruk sebagian tentu tidak menyalahkan Anda. Tapi beberapa orang malah ada yang menyalahkan caddy tersebut. Padahal caddy itu tidak ada hubungannya dengan pukulan yang buruk itu kata," Langone.
"Jadi saya belajar sejak awal untuk mencoba menilai orang, melihat tingkah laku mereka, mendengarkan cara mereka berbicara. Dan itu sangat membantu buat saya di masa yang akan datang, ketika banyak dari apa yang saya lakukan bergantung pada penilaian saya kepada orang lain," tambahnya.