Amerika Serikat (AS) melaporkan pengajuan klaim pengangguran meningkat pada pekan lalu. Hal ini terjadi karena adanya lonjakan kasus positif COVID-19 dan membatasi ruang gerak bisnis dan menyebabkan tingginya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kepala Ekonom Naroff Economics Holland Pennsylvania Joel Narrof mengungkapkan jika ekonomi AS memang mulai naik. Namun kenaikan ini tidak cukup mendorong perekonomian ke arah yang lebih kuat.
Apalagi pendapatan orang AS tercatat menurun ditambah lagi 13,6 juta orang yang menganggur kehilangan tunjangan dari pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naroff mengungkapkan bantuan stimulus yang diberikan oleh pemerintah AS sebesar US$ 3 triliun ini memang berkontribusi pada pemulihan ekonomi kuartal III. Selain itu pasar juga mengharapkan setelah Joe Biden dilantik sebagai presiden ada bantuan lagi yang bisa digelontorkan.
"Pertanyaannya seberapa besar perlambatan pemulihan ekonomi ini," kata Naroff dikutip dari Reuters, Kamis (26/11/2020).
Dia menyebutkan dari data Departemen Tenaga Kerja AS untuk klaim tunjangan pengangguran di negara bagian meningkat 30.000 menjadi 778.000 pada 21 November 2020.
Meskipun klaim pengangguran meningkat ada manfaat yang terasa. Misalnya dari data Departemen Perdagangan disebutkan belanja konsumen di AS tercatat mengalami peningkatan dan mendorong aktivitas perekonomian 0,5% pada bulan lalu.
Ekonom JPMorgan New York Daniel Silver mengungkapkan jika menurunnya kepercayaan konsumen membuat masyarakat menahan daya beli. Namun dengan klaim ini ada sedikit perbaikan.
Dia menyebut belanja konsumen yang mulai solid membuat defisit perdagangan barang naik 1,2% menjadi US$ 80,3 miliar pada Oktober.
(kil/ara)