Akhirnya, dia berhasil mengumpulkan dana awal sebesar US$ 3 juta, dan yang mengejutkan adalah, salah satu investor Zoom adalah mantan bosnya sendiri yang sekaligus pendiri WebEx yaitu Subrah Iyar yang sekarang menjadi penasihat Zoom.
Tapi Subrah bukanlah investor pertama yang memberinya modal, melainkan ada Dan Scheinman, mantan kepala pengembangan perusahaan Cisco. Tanpa ragu, Scheinman telah menyiapkan cek senilai US$ 250.000 untuk Eric.
Scheinman bukan hanya investor pertama yang memberi uang pada Yuan, tetapi juga yang memperkenalkannya kepada sepupunya, Jim Scheinman, mitra pendiri Maven Ventures.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Jim tidak hanya menjadi investor dan penasihat, tetapi dia benar-benar membantu Eric Yuan menemukan nama untuk perusahaan. Saat itu, Jim menawarkan 4 nama yaitu Zippo, Hangtime, Poppy, dan Zoom. Akhirnya nama Zoom yang dipilih.
Ketika versi pertama Zoom diperkenalkan ke pasar pada tahun 2013, aplikasi itu berhasil menarik 3.500 perusahaan dalam waktu 5 bulan sejak peluncurannya. Dua tahun kemudian jumlahnya bertambah menjadi sekitar 65.000 perusahaan dengan lebih dari 40 juta peserta, sebagian karena ditawarkan sebagai produk gratis dan sebagian besar karena luluh kepada Yuan yang mau memahami masalah para pelanggannya.
Zoom sempat mengalami kendala keamanan atau privacy para penggunanya di bulan Juli 2020 lalu. Dengan cepat para pendiri dan timnya memperbaiki masalah tersebut dengan tambalan keamanan kecil.
Ketika Zoom terdaftar pada April 2019, perusahaan itu langsung menawarkan 9,9 juta saham Kelas-A dalam IPO-nya untuk mengumpulkan dana segar hingga US$ 346,9 juta. Di hari pertama perdagangannya, saham Zoom naik 72% menjadi US$ 62.
Eric Yuan pun menjadi miliarder instan pada usia 49 tahun, di mana ia memiliki 20% saham perusahaan itu yang bernilai sekitar US$ 2,9 miliar.
Pada April 2020, Eric Yuan langsung menduduki peringkat No. 192 di daftar 500 orang terkaya versi Bloomberg. Hampir 5 bulan kemudian, dia menjadi orang terkaya No. 50 di dunia.
(eds/eds)