Diah Kurniawati merupakan salah satu perempuan yang berada di sektor yang mayoritas laki-laki. Dia kini menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina International Shipping (PIS) yang merupakan anak usaha Pertamina di sektor pelayaran.
Wanita kelahiran Bandung ini, sebelumnya merupakan bankir di sejumlah bank. Diah mengawali karier di Bank Universal pada 1995, kemudian pada 2001 dia pindah ke The Indonesian Bank Restructuring Agency, Bank International Indonesia (BII), The Hongkong and Shanghai Bank Corporation (HSBC), Indonesia Infrastructure Finance (IIF), Bank Mandiri, Rabobank sampai terakhir dia menjabat sebagai Senior Vice President di BNP Paribas Indonesia.
"Saya mengawali di bank sebagai manajemen trainee. Kalau dilihat saya memang terlihat seperti pindah-pindah kerja terus. Itu memang karena saya bercita-cita ingin mendapat karir setinggi mungkin dan sesuai target yang saya harapkan," kata dia kepada detikcom, Rabu (21/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbankan dan pelayaran merupakan hal yang sangat berbeda. Diah merasakan apalagi dari sisi teknikal yang sangat berbeda dari swasta ke BUMN.
Untuk menghadapinya, dia mengaku terus belajar untuk memahami istilah-istilah dan terminologi di pelayaran atau kapal. Namun tim di Pertamina International Shipping (PIS) ini sangat mendukung pekerjaannya untuk memberikan arahan agar lebih menguasai kinerja perusahaan.
Ibu dua anak ini mengungkapkan menjadi wanita karier merupakan keinginan dari dirinya sendiri. Hal itu karena dia ingin membahagiakan orang tua dan ingin memberikan contoh ke anak-anaknya agar memiliki etos kerja yang baik dan berintegritas.
Sebagai ibu dan wanita karier, Diah mengaku semua proses mengasuh anak, mengurus rumah tangga dan menyelesaikan pekerjaan dilakukan secara bertahap. "Sebagai ibu yang juga berkarir, saya melakukannya semua secara natural. Walaupun ada pilihan terpaksa merekrut baby sitter, itu dijalankan perlahan dan sudah terjadi begitu saja untuk menuju level berikutnya," tambah dia.
Diah menyebutkan untuk para perempuan yang sedang dilema untuk memilih antara karir atau keluarga. Harus memiliki pilihan yang mantap karena hal itu akan mempengaruhi jalan ke depannya.
Jika memang ingin berkarir, maka yang harus dilakukan adalah memiliki mimpi besar untuk menapai cita-cita tersebut. Selanjutnya perempuan juga harus berani membuang batas kepercayaan.
"Limited believe harus dibuang, sebagai perempuan harus yakin bisa sukses. Kemudian keluar dari zona nyaman dan harus berani speak up," tambah dia.
Berlanjut ke halaman berikutnya.