William Tanuwijaya, Penjaga Warnet yang Jadi Bos Tokopedia

William Tanuwijaya, Penjaga Warnet yang Jadi Bos Tokopedia

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 18 Mei 2021 06:45 WIB
CEO dan Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya
William Tanuwijaya/Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Tokopedia membuat holding company bernama GoTo bersama 'pasangannya', Gojek. Kolaborasi itu disebut-sebut akan menjadi sebuah grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sebelum merger dengan Gojek, Tokopedia sudah menjadi salah satu platform penjualan online yang terkemuka di Indonesia. Pria kelahiran Pematang Siantar, William Tanuwijaya, merupakan salah satu pendirinya.

William Tanuwijaya pernah bercerita bagaimana membangun Tokopedia pertama kali. Tujuannya lantaran dirinya sejak kecil sulit untuk membeli buku di kampung halamannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tahun 2007 saat Tokopedia lahir, akses barang terbatas. Buku di Medan itu lebih mahal dari Jakarta. Hampir mustahil Indonesia bangun infrastruktur merata dari Sabang sampai Merauke," katanya dalam acara DBS Asian Insights Confference yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/1/2019) silam.

William Tanuwijaya saat lulus SMA berupaya memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan keluarganya. Dia percaya kehidupan yang baik dimulai dari pendidikan yang baik pula.

ADVERTISEMENT

Pada periode 1999 satu tahun setelah krisis moneter, banyak orang yang menghindari datang ke Jakarta. Namun saat itu dirinya justru memilih merantau dan tinggal di Jakarta.

Saat itu belum ada online travel agent, sehingga untuk ke Jakarta William Tanuwijaya menggunakan kapal laut selama empat hari tiga malam dari Belawan ke Tanjung Priok. Kemudian dia kuliah di sebuah universitas swasta di Jakarta.

Pada semester II sang ayah sakit. Saat itu dia memiliki pilihan jika ingin tetap kuliah maka dia harus mencari nafkah sendiri atau pulang ke kampung halaman. Akhirnya dia memilih untuk bertahan di Jakarta, namun karena minim pengalaman tidak banyak yang bisa dia kerjakan.

Hingga akhirnya William Tanuwijaya menjadi penjaga warnet. "Saya coba melamar jadi operator warnet untuk jam 9 malam sampai 9 pagi. Di sana saya bisa menikmati internet gratis saat internet masih mahal. Saya mulai jatuh cinta kepada internet, internet buat saya perpustakaan tanpa ujung," jelas dia.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Simak Video: 5 Fakta Merger Gojek dan Tokopedia yang Lahirkan GoTo

[Gambas:Video 20detik]



Dengan internet, katanya dia bisa belajar banyak hal secara otodidak. Kemudian saat lulus dia bercita-cita untuk bekerja di Google tapi saat itu perusahaan tersebut belum memiliki kantor di Jakarta.

Tokopedia yang dia dirikan tak berjalan mulus-mulus saja, dirinya harus menemui sejumlah hambatan di awal perjalanan lantaran ditolak oleh sejumlah investor dan relasi.

"Kami gagal sebelum berdiri. Gagal cari pegawai, pemodal, meyakinkan perusahaan bank, dan logistik," katanya.

Penolakan yang dialami Tokopedia pada saat awal berdiri karena tak punya rekam jejak yang mumpuni. William Tanuwijaya juga sempat mempelajari dari Google dan Facebook untuk mencari pemodal, meski sempat gagal selama dua tahun.

Meski begitu, berkat sejumlah pencapaian Tokopedia kini sejumlah investor mulai berdatangan. Tercatat di antaranya adalah East Venture, CyberAgent Venture dan Softbank.

Setelah mendapatkan modal yang sangat besar, Tokopedia makin berlari kencang. Saat ini, valuasi Tokopedia sudah tembus lebih dari US$ 7,5 miliar atau setara Rp 107,49 triliun (kurs Rp 14.332).


Hide Ads