Kisah Salesman Jadi Orang Terkaya RI: Sebar Beasiswa ke Puluhan Ribu Anak

Kisah Inspiratif

Kisah Salesman Jadi Orang Terkaya RI: Sebar Beasiswa ke Puluhan Ribu Anak

Tim detikcom - detikFinance
Rabu, 28 Jul 2021 08:00 WIB
Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat dalam acara Wealth Wisdom di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.
Kisah Salesman Jadi Orang Terkaya RI: Sebar Beasiswa ke Puluhan Ribu Anak

Di usianya yang tidak lagi muda, Teddy memiliki keinginan yang amat mulia bagi Indonesia. Ia menginginkan tidak ada lagi kemiskinan di Indonesia.

"Ke depan concern Indonesia kan kesenjangan sama, tiga lah. Jadi ekonomi Indonesia adalah satu oleh economic growth, nomor dua adalah kesenjangan, nomor tiga adalah radicalism, intoleransi. Itu kalau kita bisa bantu untuk kurangi itu aja," katanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, ia menginisiasi beasiswa kepada ribuan mahasiswa S1. Dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa, ia berharap mereka memiliki kesempatan untuk mencapai masa depan yang apik dan mampu memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita kebanyakan konsentrasi di pendidikan. Saya kira-kira kasih 2.000 beasiswa nggak full ya, sebagian," ujar Teddy.

Masing-masing mahasiswa mendapatkan beasiswa sebesar Rp 10 juta per tahunnya. Mereka dipilih langsung oleh universitas masing-masing yang bekerja sama dengan Yayasan A & A Rachmat. Teddy mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah memberikan beasiswa kepada lebih dari 10.000 mahasiswa.

ADVERTISEMENT

"Selalu 2.000 kan ada yang lulus jadi masuk. Akumulatif ada 10.000 lah kira-kira," tutur Teddy.

Upaya Teddy memberikan beasiswa kepada ribuan mahasiswa berasal dari yayasan yang didirikan anak pertamanya tahun 1998. Yayasan tersebut kemudian diambil alih di tahun 2003 memberikan perhatian khusus kepada generasi penerus bangsa.

Dengan memberikan beasiswa kepada para mahasiswa, ia berharap penerus bangsa bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.

"Mukadimahnya, ceritanya ada anak kecil jalan di pantai banyak bintang laut kesapu sama ombak tergeletak di pinggir pantai, satu-satu dikembalikan. Terus ada orang tua, nak ngapain kamu? Ini ribuan. Si anak kecil gini, for the few untuk beberapa yang saya lempar balik tadi belum tentu kita bisa ubah dunia tapi kamu bisa ubah sekeliling kamu kan. Cerita itu bagi saya terpacu, gitu aja," ujar Teddy.

Ia berharap jumlah penerima beasiswa bisa bertambah ke depannya, jika saat ini berjumlah 2.000 penerima per tahunnya ia berharap nantinya bisa mencapai 200.000 mahasiswa per tahun atau bahkan 2 juta mahasiswa per tahunnya yang menerima beasiswa.

"Saya bilang kalau bisa tambah tiga nol, kalau sekarang 2.000, 2 juta perumpamannya. Jadi lebih banyak bintang laut bisa dikembalikan lebih baik," ujar Teddy.

Selain fokus pada pendidikan, Yayasan PK A & A Rachmat juga fokus pada bantuan kesehatan dengan mendirikan balai pengobatan, bantuan kursi roda, operasi katarak, bantuan tempat tidur pasien, hingga pemberian kaca mata untuk anak-anak dan guru-guru.

Dalam bantuan sosial lainnya, yayasan milik Teddy juga dalam beberapa kesempatan mengulurkan tangan meringankan penderitaan korban bencana di beberapa lokasi, antara lain gempa di Yogyakarta, Nabire, Padang, Banda Aceh, Nias, Wasior, Mentawai, hingga saat Gunung Merapi meletus.

Yayasan A & A Rachmat juga menjalin kerja sama dengan 120 panti asuhan di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, hingga Papua. Saat ini, berhasil menyantuni 6.759 anak yatim piatu.


(fdl/fdl)

Hide Ads