Kisah Dua Kawan SMA Jual Es Krim di Pom Bensin hingga Jadi Merek Raksasa

Kisah Inspiratif

Kisah Dua Kawan SMA Jual Es Krim di Pom Bensin hingga Jadi Merek Raksasa

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 11 Feb 2022 09:45 WIB
Greenfield and Cohen at their ice cream stand in Burlington, Vermont. Photo by Ted Dully/The Boston Globe via Getty Images
Foto: Greenfield and Cohen at their ice cream stand in Burlington, Vermont. Photo by Ted Dully/The Boston Globe via Getty Images
Jakarta -

Ben & Jerry's adalah salah satu merek es krim terkemuka di Amerika Serikat (AS). Ben Cohen dan Jerry Greenfield merupakan dua sahabat karib di balik kesuksesan merek es krim Ben & Jerry's.

Kisah mereka pun cukup panjang, bahkan dimulai dari pertemuan keduanya di sekolah menengah yang ada di kawasan Long Island, New York. Ben pernah menceritakan kepada Washington Post pada 2014 bahwa sebetulnya dia bertemu Jerry ketika kawannya pingsan di kelas olahraga.

Pertemanan itu pun berlanjut, Ben dan Jerry mengaku memiliki kesamaan karena memiliki latar belakang orang tua yang profesinya sama. Sama-sama bergerak di bidang keuangan, ayah Ben seorang akuntan dan ayah Jerry pialang saham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persahabatan itu tumbuh sampai keduanya jadi dewasa, keduanya kembali bertemu dan bermain bersama lagi usai menyelesaikan kuliah di tahun 1970-an. Mereka pun mulai membangun kekayaannya setelah bersama-sama pindah ke New York setelah lulus dari perguruan tinggi untuk mencari peruntungan.

Cohen dan Greenfield ingin sekali buka usaha. Hal pertama yang mereka pikirkan adalah membuka toko roti bagel, tetapi ternyata peralatannya terlalu mahal. Tak putus asa, akhirnya mereka membuka toko es krim di Burlington, Vermont pada 1978.

ADVERTISEMENT

Ben dan Jerry cukup serius untuk membuka usahanya itu. Bahkan, sebelum usahanya terbentuk di Burlington, Ben dan Jerry sampai rela menghadiri kursus pembuatan es krim seharga US$ 5 di Pennsylvania State University pada tahun 1978.

Mereka membuka toko es krim pertama mereka di sebuah pom bensin yang telah diubah di Burlington, Vermont. Keduanya menanam modal sebesar US$ 4.000 atau sekitar Rp 57 jutaan bila dikonversikan ke kurs terkini. Mereka pun mendapat pinjaman bank tambahan US$ 4.000 untuk membuka usahanya.

Di tokonya itu, mereka juga menjual makanan lain seperti crepes dan sup di awal. Pada tahun berikutnya, es krim adalah satu-satunya menu mereka.

Apa resep es krim Ben & Jerry's? Cek halaman berikutnya.

Cara Unik Bikin Es Krim

Ada cara unik dalam pembuatan resep es krim Ben & Jerry's, Ben bercerita sebetulnya dirinya memiliki indera penciuman dan perasa yang buruk. Nah Jerry yang akan membuat resep dan rasa baru es krimnya, dia harus memuaskan penciuman dan perasa yang buruk milik Cohen.

Dengan begitu, Jerry dapat membuat es krim dengan rasa yang kuat. Dari situlah mereka dapat membuat rasa es krim yang enak dan diminati banyak orang.

Pada tahun 1980, Ben & Jerry's berkembang menjadi produk toko kelontong. Ben dan Jerry mulai mengemas es krim mereka ke dalam wadah berukuran pint. Sekitar tujuh tahun kemudian, perusahaan telah berkembang menjadi senilai US$ 30 juta atau sekitar Rp 429 miliar.

Rasa pertama yang mereka coba adalah vanilla, menurut situs perusahaan. Cherry Garcia adalah salah satu rasa tertua kerajaan es krim mereka dan juga paling laku di pasar.

Ben & Jerry's sekarang memiliki 219 toko di seluruh Amerika. Merek tersebut menghasilkan hampir US$ 682 juta atau sekitar Rp 9,75 triliun dalam penjualan pada 2019. Perusahaan ini memiliki sekitar 600 karyawan di 38 negara bagian AS.

Namun, pada tahun 1994, Ben Cohen, yang merupakan CEO pertama perusahaan, mengundurkan diri dari peran tersebut. The New York Times melaporkan bahwa perusahaan tersebut menghasilkan sekitar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun per tahun dari penjualan es krim pada saat itu.

Usai kemunduran Ben, Unilever membeli Ben & Jerry's seharga US$ 326 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun pada tahun 2000. Ben dan Jerry tetap menjadi karyawan perusahaan di jajaran dewan direksi.


Hide Ads