Kisah Achmad K Permana, Tukang Taman yang Sukses Sehatkan Muamalat

ADVERTISEMENT

Kisah Achmad K Permana, Tukang Taman yang Sukses Sehatkan Muamalat

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 23 Nov 2022 11:30 WIB
Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia, Achmad Kusna Permana.
Foto: Dok. Bank Muamalat
Jakarta -

Bank Muamalat beberapa tahun lalu sempat ditimpa kabar tak sedap. Mulai dari kondisi keuangan yang kurang sehat sampai di ambang kebangkrutan.

Namun kini, bank murni syariah pertama di Indonesia sudah kembali survive dan sehat. Apalagi dengan masuknya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai pemegang saham pengendali.

Kini Bank Muamalat dipimpin oleh Achmad Kusna Permana. Seorang bankir yang sudah belasan tahun menggeluti perbankan syariah.

Siapa sangka dulunya permana merupakan seorang tukang taman di Taman Bunga Nusantara yang terletak di Cipanas. Hingga akhirnya karir Permana berubah pesat dari seorang tukang taman menjadi salah satu direktur utama bank syariah terbesar di Indonesia.

Kepada detikcom, Permana menceritakan ia adalah seorang sarjana ilmu tanah dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia masuk ke IPB karena ingin membentuk tim basket bersama kawan-kawannya. Kala itu, Permana tidak tahu apa yang akan dipelajari di ilmu tanah.

Ketika masuk dan belajar dia mengaku sempat kesulitan dan berupaya untuk menyelesaikan studinya dengan baik. "Saya masuk IPB jalur undangan karena saya masuk kategori anak yang pintar, kalau tes juga belum tentu diterima waktu itu," kenangnya.

Selama kuliah, Permana terus mengimbangi akademiknya dengan olahraga mulai dari voli sampai basket. Hingga ketika dia lulus, dia bekerja untuk Yayasan Bunga Nusantara dan mengerjakan proyek tersebut.

Setiap hari dia panas-panasan di taman bunga dan membuat terasering, pembenihan sampai penataan taman bunga. "Waktu itu saya kerja panas-panasan terus, sampai flek hitam di wajah banyak. Saya kontrak di situ, bikin terasering, tempat benih sampai bunga datang dari Belanda segala macam saya yang urus. Di Bengkulu juga saya yang survei sampai membuka lahan," imbuh dia.

Beberapa waktu kemudian, dia bertemu dengan teman kulihanya. Kala itu sang teman bekerja sebagai bankir. Di McD Sarinah mereka bertemu. Permana yang bekerja di taman, berdandan seadanya. Namun temannya yang bankir terlihat sangat keren karena pakai kemeja putih dan dasi.

"Dalam hati gue bilang, secara fisik gantengan gue, pinteran gue kuliahnya. Pokoknya dia kern lah waktu itu, pakai dasi dicopot terus digulung-gulung. Kalau gue didandanin oke juga," ujar Permana.

Nah dari sinilah dia terpikirkan untuk banting setir menjadi bankir. Dia mulai mengikuti officer development program (ODP) di sebuah bank swasta. Saat itu masih bank konvensional dan belum terpikirkan untuk masuk ke syariah.

Simak juga Video: Apa Persamaan bank Syariah dengan Bank Konvensional?

[Gambas:Video 20detik]




ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT