Secara keseluruhan, bisnis Dangote meliputi banyak jenis industri, termasuk sektor minyak dan gas bumi, barang-barang konsumsi dan manufaktur. Sekitar 80% dari pendapatan konglomeratnya berasal dari Dangote Cements.
Dangote juga memiliki kilang gula terbesar kedua di dunia. Seluruh perusahaannya yang melantai di bursa efek Nigeria jika dihitung menguasai seperempat nilai kapitalisasi pasar dari seluruh jumlah emiten yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2022, kekayaannya naik hingga Rp 26 trilliun. Padahal situasi dunia di tengah ketidakpastian karena pandemi COVID-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina.
Kenaikan harta Aliko pun terjadi atas hasil lonjakan harga saham perusahaan Dangote Cement miliknya hingga 30%. Lonjakan pembangunan perumahan di Nigeria dan pertumbuhan belanja infrastruktur pemerintah, mendorong permintaan yang lebih tinggi dalam sembilan bulan pertama tahun 2021.
Perusahaan terbesar yang mengumbang banya kekayaan Dangote adalah perusahaannya yakni pabrik semen terbesar di benua Afrika yaitu Dangote Cement. Diketahui, Ia memiliki 85% saham Dangote Cement yang diperdagangkan secara publik melalui sebuah perusahaan induk.
Dangote Cement memiliki kapasitas untuk memproduksi 48,6 juta metrik ton per tahun. Perusahaan itu beroperasi di 10 negara di seluruh Afrika.
(ada/hns)