Jos Luhukay Ingin 'Kabur' dari Lippo Sejak Khazanah Masuk

Jos Luhukay Ingin 'Kabur' dari Lippo Sejak Khazanah Masuk

- detikFinance
Kamis, 14 Sep 2006 17:51 WIB
Jakarta - Alasan mundurnya Jos Luhukay dari singgasana tertinggi di Bank Lippo mulai terkuak. Jos mengaku dirinya sudah ingin keluar dari Bank Lippo sejak Khazanah masuk.Eit..jangan curiga dulu. Pria yang bernama lengkap Joseph Fellipus Peter Luhukay itu keluar bukan karena sebal dengan Khazanah yang menguasai Lippo melalui Santubong Investment.Namun menurut Pria berdarah Ambon Manise ini, keinginan meninggalkan Bank Lippo sudah menjadi tekadnya sejak pertengahan tahun 2005 begitu transaksi pembelian saham mayoritas oleh Santubong selesai."Pada pertengahan tahun 2005, segera setelah transaksi pembelian saham mayoritas Lippo oleh Khazanah, saya menerima tawaran untuk membantu memimpin transformasi selama 1-2 tahun. Padahal saat itu sebetulnya saya sudah siap untuk kembali ke industri konsultan," papar Jos dalam pesan singkatnya yang disampaikan kepada wartawan, Kamis (14/9/2006).Jos Luhukay mengagetkan sejumlah kalangan dengan pengunduran dirinya secara tiba-tiba. Dalam surat yang dikirimkan ke otoritas BEJ, manajemen Bank Lippo mengatakan, pengunduran diri Jos karena ingin berkonsentrasi ke bisnis konsultan.Jos menegaskan, keputusannya mundur dari Bank Lippo adalah benar-benar keinginan pribadi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris."Saya merasa ini waktu yang baik, setelah 3,5 tahun melakukan suatu yang berbeda yaitu kembali ke bidang konsultan," tutur Jos yang akan resmi keluar dari Bank Lippo per 1 Oktober nanti.Keputusan itu dibuat setelah Jos melihat posisi Bank Lippo kian mantap dan menjadi salah satu pemain besar di industri perbankan Indonesia."Terlihat dari kinerja semester I tahun ini yang menempatkan Bank Lippo dalam 3 besar profit matrix dari 10 bank papan atas," kata Jos.Sekedar informasi, ketika Jos masuk ke Bank Lippo pada 25 Februari 2004, bank yang didirikan oleh taipan Mochtar Riyadi ini tengah didera masalah manipulasi laporan keuangan dan krisis kepercayaan."Ketika saya masuk bank tengah dilanda masalah laporan keuangan dan krisis kepercayaan. Tapi saat ini Bank Lippo memiliki balance sheet yang paling sehat dalam industri perbankan Indonesia," puji Jos.Jos yang lama menjadi konsultan di Kantor Akuntan Publik Ernst and Young (E&Y) rupanya sudah tak tahan ingin kembali ke dunianya yang lama."Maraknya industri konsultan saat ini membuat saya ingin mempercepat akhir masa bakti di Bank Lippo," ungkap Jos. (ir/qom)

Hide Ads