Kisah Bos Alfamart, Sempat Putus Sekolah hingga Punya Harta Rp 65 T

Kisah Inspiratif

Kisah Bos Alfamart, Sempat Putus Sekolah hingga Punya Harta Rp 65 T

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 12 Agu 2023 09:30 WIB
Pendiri Alfamart, Djoko Susanto
Foto: Pendiri Alfamart, Djoko Susanto (Forbes)
Jakarta -

Siapa yang tidak tahu Alfamart? Salah satu merek toko ritel terbesar di Tanah Air ini ternyata dimiliki oleh konglomerat Indonesia, Djoko Susanto. Namun siapa sangka, Djoko harus melalui perjuangan berat sebelum akhirnya bisa membangun Alfamart hingga sebesar sekarang.

Kwok Kwie Fo atau Djoko Susanto kini menjadi orang terkaya nomor 8 di Indonesia. Dikutip dari Forbes Real Time Billionaires List, kekayaan bersih Djoko kini mencapai US$ 4,3 miliar atau setara Rp 65 triliun (kurs Rp 15.000/US$).

Sebelum berhasil menduduki posisi tersebut, Bos Alfamart ini ternyata harus melalui masa-masa sulit. Berdasarkan catatan detikcom, Djoko yang merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara ini hanya mengenyam pendidikan dasar dan akhirnya putus sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1969, ia diminta untuk menjaga kios milik keluarga yang berlokasi di Pasar Arjuna, Jakarta. Cobaan berat pun menimpa ia dan keluarganya pada 1976. Pada kala itu, kiosnya dilanda musibah kebakaran besar. Kejadian ini membuat modalnya melayang hingga 80-90%.

Selain menjaga kios milik keluarganya, di usianya yang menginjak 17 tahun itu Djoko juga sempat mengelola sejumlah warung makan, menjajakan rokok, hingga membuka beberapa warung kelontong. Bisnis warung kelontong inilah yang menjadi awal mulai kesuksesannya. Ia berhasil membuka 560 gerai yang tersebar di berbagai pasar tradisional.

ADVERTISEMENT

Perjuangannya dalam mengelola usahanya membuahkan hasil. Berkat kepiawaiannya berdagang rokok dan mengelola tokonya, pada 1989-an Putera Sampoerna yang memiliki perusahaan tembakau dan cengkeh melirik perkembangan usaha miliknya. Keduanya pun sepakat bekerja sama dalam membuka 15 kios rokok di Jakarta.

Kerjasama ini berlanjut dengan adanya kesepakatan antara keduanya untuk membuat toko dan supermarket. Akhirnya, berdirilah Alfa Toko Gudang Rabat yang menjual grosiran. Toko pertama tersebut dibuka di gudang milik Sampoerna di Jalan Lodan, Jakarta Pusat.

Toko Gudang Rabat tersebut menjadi cikal-bakal Alfamart. Jaringan toko tersebut pun berkembang pesat. Namun, Ketika Putera Sampoerna menjual bisnis rokoknya ke Philip Morris pada 2005, kerja sama antara Djoko dan Putera pun terhenti karena adanya pergeseran kepemilikan saham. Pada kala itu, bisnis mereka telah memiliki jaringan 32 toko.

Singkat cerita, Djoko akhirnya mengembangkannya menjadi jaringan Alfamart. Dilansir dari Forbes, kini Alfamart yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan berada di bawah naungan kedua anak Djoko yakni Feny Djoko Susanto dan Budi Djoko Susanto. Kini telah ada lebih dari puluhan ribu minimarket di seluruh Indonesia dan ribuan toko di Filipina.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads