Roman Abramovich merupakan konglomerat asal Rusia, yang juga dikenal sebagai mantan pemilik klub sepakbola Chelsea FC. Forbes mencatat kekayaan Abramovich mencapai US$ 9 miliar atau Rp 139,50 triliun (kurs Rp 15.500).
Dengan kekayaannya saat ini, siapa menyangka Abramovich ditempa masa lalu yang sulit. Ia dibesarkan tanpa belai kasih orang tua yang meninggal ketika Abramovich masih balita.
Dikutip dari The Guardian, Senin (2/10/2023) lalu, yatim piatu ini hanya dibesarkan oleh kerabat dekatnya. Ibunya, Irina, meninggal karena keracunan darah saat Abramovich kecil berusia satu tahun. Sedangkan ayahnya meninggal dua tahun kemudian akibat kecelakaan derek konstruksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abramovich sempat bekerja sebagai mekanik dan pedagang di jalanan demi memenuhi kebutuhan hidup. Ia pun sempat mencicipi peran sebagai penjual ban vulkanisir.
Abramovich lahir pada 1966 dan dibesarkan kerabatnya di republik Komi, daerah utara Rusia yang beku. Abramovich sempat mencicipi periode singkat di militer, lalu belajar sebagai insinyur. Pekerjaan pertamanya adalah menjadi mekanik.
Karier Abramovich sebagai pebisnis dimulai saat periode perestroika Rusia dengan menjalankan pabrik mainan anak-anak. Ia menjual bebek mainan plastik dari apartemennya di Moskow.
Saat komunisme di Rusia jatuh, ia mengembangkan usahanya di sektor perdagangan dan transportasi minyak, serta produk industri lainnya. Ia mengambil alih Sibneft, sebuah perusahaan minyak dari pemerintah Rusia yang kemudian memberinya kekayaan.
Dalam perjalanan politiknya, Abramovich dikenal punya hubungan baik dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, suksesor presiden sebelumnya Yeltsin yang mengundurkan diri.
Saat oligarki Rusia berselisih dengan presiden baru, Abramovich justru semakin berkembang. Namun, hubungan baiknya dengan Presiden Putin justru menyebabkan ia menerima sejumlah sanksi dari barat.
Diketahui, Roman Abramovich memiliki saham di raksasa baja Rusia Evraz dan produsen nikel Norilsk Nickel. Semuanya telah mendapat sanksi dari Inggris, Uni Eropa, Kanada, Australia, dan Swiss.
Ia pun akhirnya menjual Chelsea FC dengan harga hampir US$ 5 miliar pada bulan Mei, kepada miliarder asal Amerika Serikat Todd Bosley. Sederet sanksi lainnya juga dijatuhkan setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Abramovich mengakuisisi Chelsea Football Club pada 2003. Dibelinya Chelsea oleh Roman ini membuat strategi permainan dan kemampuan Chelsea membeli pemain menjadi berubah total.
(ily/ara)