Ini Pemilik Gudang Garam dan Kisah Panjang Perjalanan Bisnisnya

Najhan Zulfahmi - detikFinance
Kamis, 06 Jun 2024 17:52 WIB
Susilo Wonowidjojo, sosok pemilik pabrik rokok Gudang Garam saat ini. Foto: dok. Forbes
Jakarta -

Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Bahkan produknya terkenal luas baik di dalam negeri hingga mancanegara.

Saat ini, pemilik Gudang Garam adalah Susilo Wonowidjojo. Beliau merupakan pimpinan direksi sekaligus pemegang saham terbesar dari PT Gudang Garam Tbk.

Susilo Wonowidjojo juga merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Akan tetapi sebelum beliau, Gudang Garam didirikan oleh ayahnya Surya Wonowidjojo.

Berikut cerita panjang perjalanan bisnis rokok Gudang Garam mulai dari awal hingga perkembangannya.

Awal Kehidupan Surya Wonowidjojo

Tjoa Ing-Hwie atau dikenal dengan nama Surya Wonowidjojo lahir pada lahir pada Agustus 1923. Tjoa mengawali kisah sukses Gudang Garam mulai dari bermigrasi saat berumur 3 tahun bersama keluarganya dari China dan menetap di Sampang, Madura.

Akan tetapi sepeninggal ayahnya, Tjoa pindah ke Kediri untuk hidup bersama pamannya, Tjoa Kok Jiang. Disana Tjoe mulai belajar industri rokok dari bekerja di pabrik rokok "Tjap 93" milik pamannya.

Berkat kerja kerasnya, Tjoa terus mendapatkan promosi sampai akhirnya menjabat sebagai direktur di Tjap 93. Perusahaan rokok Tjap 93 pun berkembang pesat dan makin dikenal khalayak umum.

Awal Kelahiran Gudang Garam

Suatu saat muncul perselisihan antara pamannya dengan Tjoa yang menyebabkan dia mengundurkan diri dari pabrik rokok Tjap 93. Menurut sebuah cerita, perselisihan disebabkan karena Tjoe menuntut pembagian saham kepada pamannya.

Sementara itu versi lain juga menceritakan pamannya tidak setuju dengan ekspansi perusahaan yang direncanakan Tjoa. Akhirnya Tjoa keluar diikuti 50 pegawai setianya dan membuka lini bisnis rokok baru dengan merk Inghwe dalam skala rumahan. Inghwe kemudian berkembang pesat setelah memasarkannya melalui jalur distribusi rokok Tjap 93.

Lompatan-lompatan besar yang dilakukan Tjoa menjadi awal kelahiran pabrik rokok Gudang Garam. Perusahaan tersebut berdiri pada 26 Juni 1958. Awal produk yang dikeluarkan Gudang Garam bernama rokok 'Gudang Garam Kuning'

Uniknya logo Gudang Garam yang ikonik tersebut terinspirasi dari mimpi yang dialami Tjoa saat sedang memandangi sebuah tempat penimbunan garam yang berada di dekat rel kereta api. Ini mungkin berkaitan dengan Madura, tempat Tjoa dibesarkan yang merupakan salah satu tempat produsen garam di Indonesia.

Masa Kejayaan Gudang Garam

Pada tahun 1966, Gudang Garam telah menjadi produsen kretek terbesar di Indonesia. Ada tribuan karyawan dan kapasitas produksi mencapai 50 juta batang rokok kretek per bulannya.

Meskipun sempat mengalami kehilangan banyak karyawan akibat krisis politik di pertengahan 1960-an, langkah cerdik yang dilakukan Tjoa membuat Gudang Garam kembali bangkit.

Tjoa Ing Hwie meninggal pada 28 Agustus 1985 dan dimakamkan di Auckland, Selandia Baru. Beliau meninggalkan warisan Gudang Garam yang tak ternilai harganya.

Bahkan melansir dari Jurnal Flores (6/6/2024), Gudang Garam menopang perekonomian Kota Kediri hingga 80%. Bahkan mengutip dari Suryani Suryanto & Associates (6/6/2024), disebutkan bahwa sejak tahun 2019 hingga 2021 saja Gudang Garam membayar tarif cukai hingga Rp 238 triliun.

Sekarang, Gudang Garam dipimpin oleh anak dari Tjoa yaitu Susilo Wonowidjojo yang juga merupakan salah satu orang terkaya di Tanah Air. Produk andalannya yang paling laku di pasaran adalah "Surya", mengacu pada pendiri Gudang Garam "Surya Wonowidjojo".

Itu dia kisah panjang perjalanan bisnis rokok Gudang Garam oleh Tjoa Ing-Hwe atau Surya Wonowidjojo. Semoga bermanfaat.



Simak Video "Video: CISDI Dorong Pemerintah Naikkan Cukai untuk Tekan Jumlah Perokok"

(khq/khq)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork