Kisah Inspiratif Diana Dewi dari SPG Kosmetik sampai Ketua Kadin DKI

Kisah Inspiratif Diana Dewi dari SPG Kosmetik sampai Ketua Kadin DKI

Dea Duta Aulia - detikFinance
Rabu, 16 Okt 2024 17:50 WIB
Diana Dewi
Foto: Kadin DKI

Sejak itu, Diana menilai kondisi perusahaan sudah tidak kondusif.

"Namun, karena saya punya tanggung jawab, saya keluar dari perusahaan pada 1998," ucapnya. Dia mengaku menerima gaji dari perusahaan sebesar Rp 1,7 juta perbulan. Kalau dihitung 20 hari kerja berarti gaji saya per hari Rp 85 ribu. Masa sih, saya tidak bisa mencari Rp 85 ribu, misalnya dengan berjualan bakso atau menjadi pengemudi taksi," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada 1998 membawa berkah bagi Diana. Saat itu pasokan daging sapi seret. Sedangkan permintaan di pasar sangat tinggi.

"Waktu itu saya menjadi penjual daging. Saya sampai mengambil ke daerah, saya potong dan kirim sendiri ke supermarket," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia kemudian mendirikan PT Suri Nusantara Jaya, salah satu perusahaan importir dan distributor daging terbesar di Indonesia.

"Kuasa Allah, di satu sisi krismon, terus butuh sapi dan tidak ada sapi impor, akhirnya sapi lokal dipotong," ungkapnya.

Bisnis penjualan daging terus berkembang. Bidang usahanya juga melebar dari pabrik pengolahan dari daging, peternakan sapi potong, toko yang tidak hanya menjual produk daging dan turunannya. Toko penjualan dagingnya tersebar di Jabodetabek dari Bekasi, Depok, Duri Kosambi, Tebet, Rawamangun, Cikarang Utara dan Cikampek. Dalam berbisnis, Diana ingin seluruh kebutuhan daging konsumen bisa dipenuhi dari outletnya.

"Saya berpikir bagaimana saya hadir mendekati konsumen dengan membuka toko daging," tuturnya.

"Kami selalu bermitra dengan teman-teman daerah jadi selalu kami berbicaranya bagaimana putra daerah ikut bersama-sama membangun daerahnya dan kami hadir," sambungnya.

Diana meyakini semua usaha dan keberhasilan yang diraih karena Allah SWT. Menurutnya, tanpa usaha dan doa keberhasilan tidak bisa dicapai.

"Saya merasa bahwa Allah itu ada dan kita tidak sendiri. Apapun yang diberikan kepada kita dalam kondisi baik dan tidak, pasti ada hikmahnya. Hal ini yang selalu saya tanamkan dalam kehidupan saya," ucapnya.

Pandemi yang melanda Indonesia sejak 2020, menurut Diana banyak memberi pelajaran kepada semua. Sebagai pengusaha dia optimistis melihat masa depan. Dia pun semakin sadar pentingnya inklusif dan keberlanjutan di Jakarta.

Untuk itu, dia memberikan sejumlah fasilitas pelatihan dengan berbagai bidang untuk 1.500 UMKM, memberikan bantuan modal untuk terdampak COVID-19, serta menghadirkan wadah untuk promosi di salah satu gerai bisnisnya yakni Toko Daging Nusantara (TDN).

Menurutnya, UMKM dapat menjadi salah satu pilar kuat penopang ekonomi nasional. Sehingga perlu untuk terus diberi dukungan agar UMKM tidak hanya naik kelas, namun juga bisa menjadi cikal bakal munculnya entrepreneur baru.

"Ini menjadi motivasi kami untuk bertahan dan harus memajukan usaha," pungkasnya.

Perjalanan Diana Dewi dalam merintis karir dan memberikan perhatian kepada UMKM menghadirkan kisah inspiratif tersendiri. Berkat kiprahnya tersebut, Diana Dewi masuk kandidat sebagai 'Tokoh Perempuan Penggerak Ekonomi & UMKM Provinsi DKI Jakarta' di ajang detikcom Award 2024.


(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads