Sosok Direktur TI BSI Saladin, Sebut Tantangan & Pengalaman Jadi Anugerah

Sosok Direktur TI BSI Saladin, Sebut Tantangan & Pengalaman Jadi Anugerah

Fatmalian Safanur - detikFinance
Jumat, 01 Nov 2024 11:38 WIB
Direktur Teknologi Informasi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Saladin Dharmanugraha Effendi
Foto: Dok. BSI

Kecintaan terhadap BSI juga tumbuh karena ikatan batinnya dengan Bumi Serambi Mekkah. Saladin kecil menempuh pendidikan sekolah dasar di Aceh. Saat masalah keamanan siber mengganggu operasional BSI, Saladin dihubungi oleh temannya di Aceh yang menanyakan apakah layanan digital BSI bisa kembali beroperasi.

Di sisi lain, temannya tersebut tidak mau berpindah bank. Dari pengalaman itu Saladin kian menyadari, BSI memiliki value mendasar yang besar di mata nasabahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya orangnya gak sentimental. Tapi saat itu saya sedih sekali. Ternyata bank ini (BSI) dari dasarnya sudah punya value. Nasabahnya begitu loyal," kenangnya.

Semangat Saladin makin menyala untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkan gangguan tersebut. Karena itu pula Saladin ditawari menjadi Direktur IT BSI. Perjalanan baru dimulai, Saladin semakin memahami BSI, termasuk terkait produk layanan sosial dan spiritual.

ADVERTISEMENT

Hal ini membuat Saladin semakin mencintai BSI. Dia melihat BSI memiliki value baik terhadap dirinya dan Indonesia secara umum. Dia berpikir, bekerja di tempat yang baik, hasilnya pun akan baik secara dunia maupun akhirat.

Saladin semakin mencintai BSI, ketika kedua orang tuanya meninggal di tahun yang sama pada 2021. Saat itu dia berpikir Allah SWT telah memanggil kedua ladang pahala baginya. Saladin pun berdoa, meminta diberi ladang pahala di dunia.

BSI adalah jawabannya. Karena BSI mengemban amanah besar, memajukan perekonomian syariah Indonesia dengan potensi besar demi kesejahteraan bangsa. BSI diproyeksikan menjadi bank kebanggaan Indonesia yang mengglobal, sehingga Saladin tak ragu turut serta membangunnya.

Transformasi Digital Terus Dijalankan

Saladin pun menegaskan, kepercayaan yang didapat BSI karena value mendasar dari Perseroan harus dijaga pula melalui upaya atau strategi TI yang dirumuskan melalui roadmap yang jelas dan berdampak jangka panjang.

Untuk itu, dia mengatakan perlu SDM yang memiliki kapabilitas terbaik. Menurutnya, cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah melakukan transformasi culture dan digital secara beriringan dengan mendorong timnya agar mengambil pendidikan terkait TI yang lebih advance.

Karena kepercayaan stakeholder dari nasabah hingga pemerintah harus dijaga. Dia berkomitmen untuk mengawal implementasi core banking yang mumpuni. BSI terus melakukan progressive improvement dan bangkit dari insiden Mei 2023.

Transformasi digital harus terus dijalankan, adopsi teknologi terkini seperti AI dan robotik sudah menjadi roadmap agar dapat beradaptasi dalam ekosistem digital.

"Sekarang menjaga trust bagaimana? Kemudahan sudah pasti. Keamanan sudah pasti. Yang ketiga, bank ini harus sejalan keinginan nasabah. Bank ini punya fondasi yang bagus, dikasih amanah negara, punya sebuah sistem, produk yang bagus. Disempurnakan dengan penguatan roadmap-nya ke depan mau seperti apa. Masyarakat biar trust," lanjutnya.

Pria pecinta kucing ini kini harus memastikan stabilitas operasional digital terjaga dan menjadi program utamanya. Upaya strategis menjaga stabilitas ini disebutnya sebagai Hygiene Factor. Hygiene Factor terus berkembang seiring dinamika teknologi dan menjadi bagian dari roadmap pengembangan TI Perseroan.

Lihat Video: Wakil Presiden hadiri Santunan 3.333 Anak Yatim PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI)

[Gambas:Video 20detik]




(akn/ega)

Hide Ads