Kisah Ali Banat, Miliuner yang Hobi Sedekah Sampai Ajal Menjemput

Kisah Inspiratif

Kisah Ali Banat, Miliuner yang Hobi Sedekah Sampai Ajal Menjemput

Amanda Christabel - detikFinance
Sabtu, 08 Mar 2025 03:00 WIB
Kisah Ali Banat, miliuner Muslim yang menyerahkan seluruh hartanya untuk kaum miskin
Kisah Ali Banat, miliuner Muslim yang menyerahkan seluruh hartanya untuk kaum miskin/Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Sedekah jadi amalan yang dianjurkan bagi umat Muslim, berikut dengan ganjaran pahala yang bisa diterima bagi insan yang senang bersedekah. Nah, ada satu kisah menarik dari pengusaha sukses asal Sydney, Australia, yang gemar sedekah besar-besaran, yang bisa dijadikan inspirasi.

Adalah Ali Banat, yang mendonasikan seluruh hartanya sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 29 Mei 2018. Di tahun-tahun terakhir kehidupannya, Banat berjuang melawan kanker yang menggerogoti tubuhnya.

Sebelum ikut dalam banyak kegiatan sosial, Banat dikenal sebagai pebisnis sukses dengan gaya hidup mewah dengan koleksi mobil hingga busana keluaran jenama terkenal. Bahkan, ia memiliki mobil sport seharga US$ 600 ribu atau sekitar Rp 9,7 miliar (kurs dolar Rp 16.300), dan gelang seharga US$ 60 ribu atau sekitar Rp 970 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banat kemudian jatuh sakit lantaran kanker yang dideritanya, dan dokter menyatakan dirinya tinggal punya waktu tujuh bulan untuk bertahan hidup. Kendati demikian, dirinya menyebut penyakit kanker yang menggerogoti tubuhnya ini adalah hadiah dari Allah.

"Ini hadiah karena Allah memberi kesempatan bagi saya untuk berubah," kata Ali Banat.

ADVERTISEMENT

Banat bilang, kanker yang mendera tubuhnya justru membukakan pikirannya atas banyak hal di dunia. Ia jadi menyadari besarnya karunia yang Allah berikan untuknya, bahkan semata seperti masih bisa menghirup udara secara cuma-cuma, menjadi hal yang tak terlintas di benaknya selama ini.

"Begitu tahu saya terkena kanker, saya melepas koleksi mobil, jam tangan, bahkan pakaian. Saya bawa semua pakaian saya dan saya serahkan ke orang-orang yang memerlukan ketika saya bepergian ke luar negeri," ucap Banat.

"Saya ingin meninggalkan dunia tanpa satu pun harta benda," katanya.

Banat kemudian bilang, satu-satunya hal yang hanya bisa ia bawa mati hanyalah amal kebaikan selama di dunia. Banat juga pernah bilang, dirinya sudah ingin bertemu dengan Tuhannya, dan tak lagi punya keinginan untuk mengejar dunia.

"Ketika seseorang mengatakan kepada Anda bahwa Anda sakit dan hanya punya waktu beberapa bulan untuk bertahan, mengejar kesenangan dunia akan menjadi prioritas yang paling akhir," jelas Banat.

(fdl/fdl)

Hide Ads