Pria kelahiran Washington DC, 1 Februari 1956 itu ditugasi untuk mengokohkan posisi Boeing di wilayah regional dan memperluas kesempatan untuk meningkatkan pertumbuhan Boeing serta produktivitasnya.
Boeing dalam siaran persnya yang diterima, Rabu (13/2/2008) menjelaskan, Boyce selanjutnya akan bermarkas di Singapura.
Boyce, 56 tahun diharapkan bisa meneruskan jejak sukses dua pemimpin Boeing yang sudah pensiun yakni Douglas Miller, Boeing Integrated Defense Systems vice president sekaligus pimpinan kantor Boeing Singapura dan Paul Walters, yang telah memimpin bisnis Boeing di wilayah Asia Tenggara yang bermarkas di Malaysia.
Sebelum bergabung dengan Boeing, Boyce yang fasih berbahasa Thailand dan Prancis itu adalah anggota dari United States Senior Foreign Service. Ia juga berkali-kali menjabat sebagai dubes yakni dubes AS untuk Thailand, dalam periode Januari 2005 hingga Desember 2007.
Boyce juga sempat menjabat sebagai dubes AS untuk Indonesia selama kurun waktu Oktober 2001 hingga Oktober 2004. Pria berkacamata ini juga pernah menjabat sebagai deputy assistant secretary of state untuk Asia Timur dan Pacific Affairs, untuk periode Agustus 1998 hingga Juli 2001.
(qom/ir)