Di hari pertama Kongres Periklanan Dunia ke-41, Presdir PT Fortune Indonesia Tbk itu resmi menjadi komandan di asosiasi bergengsi orang iklan se-dunia.Indra Abidin yang didampingi istrinya, Miranti Abidin saat berbicang dengan Endang Isnaini Saptorini, reporter detikcom di Washington DC, di lobby hotel, Senin (7/4/2008) menuturkan kegiatannya seputar agenda kongres hingga tugas barunya sebagai orang Asia pertama yang terpilih sebagai Presiden di asosiasi bergengsi ini.
Dalam dua tahun ke depan, Indra Abidin, alumnus jurusan Graphic Design ITB tahun 1973 ini, mempunyai target pertumbuhan 20% dari anggota asosiasi ini. Saat ini anggota IAA mencapai jumlah 4000 orang, meningkat 5% dari 2 tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang paling menarik dalam kongres kali ini adalah banyaknya anak muda yang hadir. Baik sebagai peserta kongres periklanan dunia ke-41 maupun sebagai peserta kongres ke-11 pendidikan advertising dunia.
"Kita perlu belajar agar bisa lebih terbuka dalam berkomunikasi dan mengemukakan suara dan pandangannya dengan teknik komunikasi yang baik. Dengan demikian masyarakat Indonesia bisa lebih proaktif dalam masyarakat dunia. Masyarakat kita dikenal cenderung pasif," katanya.
Indra Abidin merupakan peraih Outstanding Award Recognition for Service Indonesia Advertising Agencies Association (2005) dan Ernst & Young Special Award for Corporate Social Responsibility (CSR) Entrepreneur of the Year (EOY) tahun 2005, tentang masyarakat Indonesia. Indra Abidin juga merupakan salah satu tokoh pendiri AFAA (Asian Federation of Advertising Association
Untuk Indonesia, pendidikan periklanan termasuk bidang yang diminati. Ada 18 universitas yang menggelar pendidikan khusus periklanan sebagai salah satu jurusan di bawah fakultas Ilmu Sosial (FISIP), Komunikasi atau Seni Rupa. Diantaranya Universitas Indonesia dan ITB. Sementara Universitas swasta yang juga memiliki jurusan periklanan adalah Universitas Al Azhar (Jakarta), Petra (Surabaya), Muhamaddiyah (Yogya), UPH (Jakarta).
"Mengacu pada kurikulum IAA, diharapkan pendidikan periklanan di Indonesia akan dapat menjembatani dan mengakomodasi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang periklanan di masa datang," pungkas Indra.
Kongres IAA akan berlangsung selama 3 hari, hingga Rabu mendatang (9/4) di Wasington DC. Kongres berikutnya akan di adakan 2 tahun mendatang di Moskow, Rusia.
Kongres kali ini bertepatan dengan peringatan 70 tahun berdirinya IAA. Namu tidak seperti kegiatan-kegiatan insan periklanan yang lain, banyak calon peserta yang batal datang karena kesulitan untuk mendapatkan Visa. Indonesia cukup beruntung, bisa hadir dengan 13 orang anggota delegasi. Malaysia hanya 4 orang. Sementara delegasi terbesar justru dari Timur Tengah, yang mencapai jumlah 70 orang anggota.
Jepang, yang akan menggelar satu topik untuk dibahas dalam Kongres di hari kedua, besok (8/4), hanya mengirimkan 30 orang. Sementara Ghana, mengirimkan 20 orang anggota delegasi. Agak ironis memang, saat orang Asia terpilih untuk pertama kali memimpin organisasi yang sudah berusia 70 tahun ini, hamper 50% delegasi dari Asia tidak dapat hadir karena masalah yang sama, visa.
(eis/qom)