Dana darurat atau emergency fund merupakan salah satu cara seorang dalam menjaga kesehatan finansialnya pada masa mendatang. Akan tetapi, tak cukup banyak karyawan di Indonesia yang memiliki dana darurat.
Dana darurat penting dimiliki, terlebih bagi para freelancer karena tidak jelasnya jumlah dan skala pemasukan tiap bulannya. Akan tetapi, membangun dana darurat menjadi hal yang tricky bagi kebanyakan orang. Lantas, bagaimana caranya seorang freelancer memiliki dana darurat?
Perencana keuangan, Bareyn Mochaddin, mengungkapkan cara agar pekerja lepas memiliki bantalan keuangan aman ketika 'musim kemarau' tiba. Ia menjelaskan bahwa jumlah dana darurat harus disesuaikan dengan jumlah tanggungan seseorang.
Sebelum membahas dana darurat, Bareyn menjelaskan bagaimana seorang freelancer harus memiliki cash flow. Ia menerangkan agar pekerja lepas membuat tiga rekening, yaitu rekening penerimaan, rekening bulanan yang menerima 'gaji' dari rekening penerimaan, dan rekening dana darurat.
Bagi seorang yang masih single dan tidak menanggung hidup orang tua atau keluarga, memiliki dana darurat sebesar tiga kali 'gaji' sudah lah cukup. Lain halnya dengan orang yang memiliki anak dan menghidupi orang tua, jumlah dana darurat yang harus mereka miliki bisa sebesar enam sampai sepuluh kali 'gaji' bulanan.
"Kebutuhan tiga bulan pengeluaran gitu ya sebagai perhitungan dana darurat. Itu bagi mereka yang masih single dan nggak punya tanggungan. Artinya, orang yang baru bekerja, punya penghasilan, tapi dia nggak menanggung orang tuanya, dia nggak punya adek yang harus dia biayai," ungkap Bareyn di Podcast Tolak Miskin.
Adapun cara freelancer membangun dana darurat bisa dengan menyisihkan uang dari 'rekening harian' layaknya seorang karyawan perusahaan.
"Tadi, kita sudah diskusi tentang adanya kemungkinan temen-temen freelancer ini sepi job. Ada musim kemarau. Tapi, 'kan listrik harus dibayar, kosan harus dibayar, internet harus dibayar, harus makan, dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, ambil lah dari rekening dana darurat supaya nggak ngutang apalagi pinjam ke pinjaman online," jelas Bareyn.
(eds/eds)