Curriculum Vitae atau CV merupakan salah satu dokumen penting saat ingin melamar pekerjaan. Tentunya dokumen yang satu ini harus dibuat dengan baik dan menarik agar dilirik HRD atau pemberi kerja.
Meski begitu banyak pencari kerja yang belum mengetahui apa yang harus mereka tulis dalam CV agar memudahkan dirinya mendapat pekerjaan.
Ketua Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI) Ivan Taufiza mengatakan setidaknya ada tiga hal yang wajib ditulis pelamar dalam CV mereka untuk menarik minat pemberi kerja, yakni:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Prestasi yang pernah dicapai
Ivan mengatakan hal terpenting yang harus dicantumkan pencari kerja dalam CV mereka adalah pencapaian yang pernah di raih. Sebab ini merupakan informasi utama dan pertama yang dicari pemberi kerja.
"Pertama, dari sisi perusahaan atau pemberi kerja itu kan yang dicari prestasinya, achievement atau pencapaiannya. Nah di CV kebanyakan teman-teman malah nggak ada," terangnya kepada detikcom, Senin (7/10/2024).
"Jadi pertama penting sekali pencapaian kita, prestasi kita, ada di dalam CV. Nah ini nulisnya atau narasinya juga nggak gampang, tapi kan sekarang hidup sudah enak, itu AI banyak banget yang bisa bantu," tegasnya.
Sayang menurutnya selama ini banyak pelamar yang tidak mencantumkan hal ini. Alih-alih prestasi yang pernah diraih, para pencari kerja ini malah lebih fokus dalam memasukkan riwayat pendidikan serta nilai yang didapat.
"Jadi CV kita itu isinya bukan lu sekolah di mana, IPK berapa, itu mah gua bodo amat. Tapi pencapaian, prestasi, itu ya. Itu harus ada, kalau nggak ada repot," jelas Ivan.
2. Keterampilan khusus yang dimiliki
Lebih lanjut, Ivan mengatakan hal penting lain yang perlu ditulis pelamar dalam CV mereka adalah keterampilan khusus yang dimiliki. Menurutnya semakin spesifik keterampilan yang dimiliki, akan semakin baik juga penilaian HRD kepada pelamar.
"Kedua skill atau keterampilan. Bukan yang sifatnya umum. Di CV nulisnya 'Communication Skill', nah 'Communication Skill' kan banyak banget. Tapi yang lebih spesifik, misalnya 'Intrapersonal Skill' jadi bagaimana komunikasi intrapersonal saya dengan atasan atau rekan kerja. Nah itu beda tuh," kata Ivan.
"Bahasa Inggris gitu dia bilang, 'English Skill', itu bukan skill menurut saya, itu sudah kewajiban. Apalagi kalau dia melamar di perusahaan asing, ya itu mah sudah otomatis dong. Kecuali TOELF lu 800, itu beda ya, berarti lu jago banget (bahasa Inggris), kalau biasa aja mah nggak usah," tegasnya.
3. Sertifikat keterampilan
Untuk menunjukkan keterampilan khusus yang dimiliki, pelamar perlu mencantumkan juga sertifikat terkait. Melalui sertifikat ini, perusahaan dapat lebih yakin bahwa pelamar benar-benar memiliki kemampuan yang diperlukan.
"Ketiga, kalau saran saya, sertifikat atau dokumen-dokumen yang terkait dengan keterampilan khusus itu juga dicantumkan, ditulis," ucapnya.
Namun sama seperti prestasi, banyak pelamar justru fokus pada riwayat pendidikannya untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki. Padahal hal ini tidak menjadi penilaian utama dari perusahaan untuk menerima pegawai.
"Jadi orang, dia misalnya sudah ikut sertifikat operator nge-las, misal ini, itu ditulis, ditulis. Jangan dia pikir 'ahh nggak ada hubungannya ini, ntar kalau ditanya baru saya kasih', jangan," kata Ivan.
"Contoh nih, tadi sekolah nge-las, yang dicantumkan sekolah politekniknya, itu harus dicantumkan otomatis, tapi kan dia ada sertifikat nge-las, ya dicantumkan dong," sambungnya.
Ivan mengatakan dengan ketiga hal ini, pelamar dapat menunjukkan perbedaan antara dia dengan kompetitor. Sehingga peluang untuk diterima kerja semakin besar.
"Jadi kalau dilihat benang merahnya, tiga poin tadi; pencapaian, skill tertentu, dan sertifikat; itu kan sebenarnya untuk membedakan dia dengan kompetitor lain," pungkas Ivan.
(fdl/fdl)