Mengintip Strategi Bisnis BTN

Wawancara Iqbal Latanro

Mengintip Strategi Bisnis BTN

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Kamis, 29 Apr 2010 15:35 WIB
Jakarta -

Bank Tabungan Negara (BTN) kini sudah tumbuh menjadi salah satu bank sektor perumahan terbesar Indonesia. Setiap rumah pun kini identik dengan 'Rumah BTN'.

"Karena kita tahu orang selalu mengatakan di mana ada cinta di situ ada rumah, di mana ada rumah di situ ada BTN memberi kredit," jelas Dirut BTN Iqbal Latanro.

Untuk memperluas pendanaan kredit perumahan, BTN pun kini semakin giat mencari pendanaan. Selain melalui penerbitan obligasi, BTN juga melepas sahamnya ke publik pada tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui momentum go public, BTN ingin tetap tumbuh dan terus menjadi leader di sektor pembiayaan perumahan.

Apa saja strategi BTN untuk terus menjaga posisinya di tingkat teratas sektor perumahan? Berikut wawancara detikFinance dengan Iqbal Latanro ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/4/2010).

Setelah IPO, rasio kecukupan modal atau CAR BTN tinggi di atas 20%. Nanti akan diturunkan sampai berapa dan target penyaluran kreditnya berapa?

Kita pada tahun ini akan melakukan eskspansi kredit kurang lebih Rp 20 triliun, dan 3 tahun ini kita punya pertumbuhan kredit rata-rata 24-28%, CAR kita sekitar 21%. Kalau itu semua berjalan sesuai dengan rencana, maka pada tahun 2012 CAR kita menjadi sekitar 16%. Tentu kalau ada pertumbuhan lain ke depan, kalau BTN pertumbuhan kreditnya terlalu cepat dibandingkan pertumbuhan modal itu kita akan rights issue. Tapi itu beberapa tahun yang akan datang, setelah 2012 mungkin sekitar 2013.

Di kisaran berapa rights issue-nya Pak?

Belum, itu masih panjang, kita masih belum tahu. Tapi kalau nanti CAR sudah 16% itu masih dalam kategori bank sehat, itu (rights issue) tentu tidak mendesak.

Target ekspansi kredit tahun ini Rp 20 triliun itu tumbuh berapa persen?

Naik kurang lebih 25-28%, masih di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri yang sebesar 19-20%.

Kenapa berani menargetkan di atas rata-rata industri?

Pertama, potensinya ada, karena kita tahu orang selalu mengatakan di mana ada cinta di situ ada rumah, di mana ada rumah di situ ada BTN memberi kredit. Kedua ada terjadi kebutuhan pembangunan perumahan yang ada, banyak orang yang butuh rumah dan kita lihat sekarang ini banyak orang yang masih tinggal di rumah keluarga, ngontrak atau ngekost. Apalagi sekarang bunga cenderung rendah, demand (permintaan) cenderung tinggi.

Apakah akan tetap di rumah, atau nanti perbesar porsi di Rusunami atau Rusunawa?

Kita punya program yang kita sebut 75:25. Kita ingin tumbuh dan tetap menjadi pemimpin di pasar perumahan. Perumahan itu boleh lended house, boleh apartemen. Kemudian yang lain yang non perumahan itu terutama yang terkait dengan small medium entreprise atau UMKM atau kredit-kredit yang menunjang industri perumahan

Selama ini porsi KPR masih tertinggi?

Porsinya secara total dalam outstanding kredit kita masih sekitar 92%. Program 75:25 itu di 2012, 75 itu KPR termasuk kredit industri terkait perumahan, seperti kredit konstruksi. Yang 25 itu nanti lebih banyak UMKM, personal loan yang tidak terkait perumahan seperti KUR, kredit pegawai, kredit persekolahan, dan lain-lain.

Kenapa KPR turun jadi hanya 75 kan pasarnya masih potensial?


Kita tetap pada bidang perumahan, kita tidak tinggalkan. Hanya saja kita tingkatkan yang porsi kredit lain seperti UMKM tadi.

Obligasi tahun ini kan sudah ada, tahun depan apakah ada lagi rencana?

Tahun depan kita punya rencana menerbitkan obligasi lagi. Karena kita bank yang memberikan kredit jangka panjang itu akhirnya kita harus sering cari sumber dana jangka panjang untuk mengatasi majority missmatch. Tahun ini, selain obligasi kita juga punya program sekuritisasi aset. Kita lakukan pada semester kedua tahun 2010. Nilainya sekitar Rp 750 miliar.

Outstanding obligasi BTN sekarang Rp 3 triliun, yang jatuh tempo tahun ini berapa?


Kurang lebih sekitar Rp 1 triliun, mungkin lebih dari Rp 1 triliun.

Dulu Anda bilang suku bunga masih berpotensi turun kalau dana murah ditingkatkan?

Iya karena itu kita punya program meningkatkan dana murah dengan melakukan penambahan loket-loket atau kantor-kantor BTN yang kecil di daerah perumahan untuk menarik dana murah.

Jadi kapan suku bunga bisa turun lagi?

Kita evaluasi dulu, tapi program penambahan outlet kita itu bisa tercapai sekitar 90% di september

Jadi mungkin akhir tahun ini bisa turun suku bunga?

Kita selalu evaluasi, kalau ada room untuk menurunkan kita akan turunkan. Bunga tinggi itu bukan kehendak bank, bank inginnya bunga rendah tapi kan sumber dananya juga harus rendah.


(dnl/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads