Mudik Lebaran juga menjadi ajang bagi pemerintah untuk membuktikan bahwa kegiatan silaturahmi ini bisa dilakukan dengan aman, nyaman, dan bahagia. Untuk menciptakan hal tersebut, pemerintah terus bekerja keras membangun berbagai infrastruktur yang intinya memudahkan masyarakat untuk bersilaturahmi.
Salah satu yang bertanggung jawab pada mudik Lebaran adalah Kementerian Perhubungan. Instansi ini memiliki tugas mengatur lalu lintas baik orang maupun barang di sektor darat, laut, udara, maupun kereta api berjalan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak pembenahan yang dilakukan Kementerian Perhubungan agar kelancaran arus mudik benar-benar terjadi. Sebab, pemerintah memiliki kenangan buruk terkait dengan arus mudik yang sekalian dijadikan ajang liburan.
Contoh masalah yang masih menjadi bayang-bayang kekhawatiran pemerintah adalah kemacetan yang terjadi di pintu keluar tol Brebes atau yang dikenal Brexit.
Budi Karya mengaku, kesiapan pemerintah dalam menghadapi mudik Lebaran tahun ini diklaim lebih baik dari tahun sebelumnya. Bahkan, dirinya rela melakukan pemantauan langsung ke titik rawan kemacetan dan rela meninggalkan keluarga demi kelancaran mudik.
Mantan Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) ini juga sudah berkoordinasi dengan para pengusaha angkutan logistik. Koordinasi tersebut memutuskan untuk memberhentikan sementara operasi transportasi berat dalam hal ini truk sebelum dan sesudah Lebaran.
Bagaimana cerita selengkapnya, detikFinance mendapat kesempatan melakukan wawancara khusus Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengenai kesiapan pemerintah menghadapi mudik Lebaran 2018, berikut petikan hasil wawancaranya:
Klik selanjutnya untuk membaca
Ciptakan Mudik Guyub Rukun
| 
											 											
												Foto: Grandyos Zafna											
										 | 
Persiapan ini tidak terbatas dengan saya dalam hal ini Kementerian Perhubungan, tetap Bapak Presiden menaruh perhatian, bahkan kita dikumpulkan dalam ratas (rapat terbatas) tertentu, ratas itu Bapak Presiden memberikan satu catatan bahwa saja mudik ini suatu kebahagiaan, oleh karenanya saya diamanahkan untuk lebih baik dari tahun lalu, menjadi satu amanah yang tidak ringan bagi saya karena mudik tahun lalu lumayan lancar, sekarang harus lebih baik, makanya kita buat satu tagline tahun ini mudiknya 'Guyub Rukun'.
Guyub rukun itu adalah satu bahasa sederhana yang menggambarkan suatu kebahagiaan. Oleh karenanya kalau kita ngomong bahagia ini kan satu yang totallitas, oleh karenanya saya memulai kegiatan ini dengan suatu kumpul-kumpul dengan semua stakeholder sejak bulan Januari, setelah itu mengadakan riset tentang apa prefensi orang mudik itu seperti apa? Dari situ kita membuat satu rencana, membuat suatu kolaborasi, membuat suatu manajemen bagi kerja agar ini tidak hanya ditunjang Kementerian Perhubungan, karena kekompakan tim akan menjadi penting, karena tidak ada artinya Kementerian Perhubungan itu kuat kalau kita tidak berkoordinasi dengan yang lain.
Karena lingkup kerjanya harus didukung, apa yang kita lakukan dalam rapat jelas, dalam konteks kolaborasi itu memang Kementerian Perhubungan sebagai leading sektor, tetapi sektor pendukung itu tidak kalah pentingnya bahkan menjadi penting, katakan kami dengan Kementerian PUPR itu sangat padu, kami sharing 'Pak Basuki ini jalan yang harus dilakukan seperti ini, harus dibangun, diperbaiki' koordinasi kami baik sekali. Dengan Pak Kapolri 'Pak Tito bagaimana koordinasi kita, kita mau ini menjadi mudik yang bagus' oke kita sepakati, kita tetapkan Polri sebagai komandan lapangan, apapun di lapangan komandonya Kapolri, termasuk saya kalau ke lapangan lapor dengan Ka Korlantas, kita kolaborasikan SDM, kesehatan dan lainnya.
Risiko apa yang ingin dipecah oleh Kementerian Perhubungan selain kemacetan
Sebenarnya ada risiko yang lebih besar dari sekedar kemacetan, ada yang kualitatif yang namanya tidak bahagia tadi, kedongkolan terhadap level of service jelek, itu satu kalkulasi yang harus kita hitung, tetapi kuantitatifnya adalah kerugian material bagi masyarakat itu harus kita hitung. Kalau tiba-tiba ada kecelakaan, kemacetan, itu secara kuantitas ada kerugian yang harus kita kalkulasi, jadi ada kerugian inmaterial dan material. Oleh karenanya, kerugian 2 signifikan ini harus kita kurangi dengan cara-cara melakuka upaya membuat mudik ini menjadi lebih baik.
Apa tantangannya mudik Lebaran tahun ini, apalagi pemerintah selalu bilang kalau jalan Tol Jakarta-Surabaya sudah bisa digunakan untuk mudik?
Justru dari situ ada risiko, saya dari awal selalu mengatakan tersambungnya jalan tol Jakarta-Surabaya satu sisi membahagiakan, sisi lain risikonya besar karena ekspektasi terhadap tol itu tinggi, pasti ada prefensi orang untuk lewat tol itu. Nah, jauh-jauh hari sejak itu, saya melakukan upaya-upaya agar prefensi itu tidak saja setop, apa yang kita lakukan, pertama kali kita meneliti secara detil jalan Pantura (Pantai Utara), jalan nasional itu bagus atau tidak. 
Bahkan Pak Menteri PUPR (Basuki) mengatakan lintas selatan bagus, ini satu cara yang kita minimize risiko itu, bahkan kami memberikan suatu angkutan Lebaran menggunakan kapal dengan gratis. Jakarta-Semarang itu sediakan 15.000 (kuota) gratis motornya, gratis orangnya, bahkan kita membuat undian, setiap kapal diundi yang menang dapat motor, kan mudik gratis, motornya gratis, orangnya gratis, siapa tahu dapat motor. nah ini dalam rangka me-manage jalan tol Jakarta-Surabaya bagus terimakasih, bisa dilalui, tapi bisa juga menggunakan cara lain.
Klik selanjutnya untuk lanjut membaca				
Mudik Gratis
| 
											 											
												Foto: Grandyos Zafna											
										 | 
Angkutan gratis motor itu ada 3, 1 kereta api tapi yang gratis motornya saja, kita sudah mencatat kemarin ada 15.000, lau kita bikin 18.000, sudah sold out, sudah habis. Yang kedua menggunakan truk, motornya masuk truk, orangnya naik bus, relatif sold out terutama Jawa bagian selatan itu sudah sold out, yang masih adalah Jawa bagian utara. Yang ketiga baru disediakan 7.000 motor dan 15.000 orangnya, nah ini masih 50%, marilah kita gunakan mudik gratis itu.
Tujuannya apa Pak? Apakah supaya makin banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor "terselamatkan". Seberapa efektif langkah ini?
Ada dua hal, secara sistematis kita ini ingin angkutan umum kereta api, bisa digunakan sebagai angkutan massal. Seperti Pak Presiden waktu di Padang kemarin, kalau semua orang berorientasi pada angkutan umum, maka kemacetan bisa ditekan, efisiensi bisa didapat, tapi yang penting adalah satu penelitian yang kita lakukan kecelakaan 2 tahun belakangan ini, 75% kecelakaan itu karena orang menggunakan motor, karena jauh sekali Jakarta-Semarang, bahkan Jakarta-Surabaya itu suatu batas di luar kemampuan manusia. Oleh karenanya kami mengurangi risiko itu dengan menganjurkan kalau mudik itu jangan menggunakan motor, paling tidak bergabung naik mobil bersama, atau baik bus dan kapal, kereta pai, jadi bisa lebih baik.
Caranya sendiri agar bisa ikut mudik gratis bagaimana?apa persyaratan yang harus dibawa?
Mudik gratis ada satu cara yang simple melalui online, yang mau lebih simple datang ke Kementerian Perhubungan di Jalan Merdeka Barat Nomor 8, di situ kita setiap hari menampung, di beberapa stasiun juga kita buk, jadi simple sekali. Syaratnya sederhana, bawa KTP saja
Kalau mudik Lebaran tahun ini dengan kebahagiaan, kenapa belum ada mudik bareng gratis menggunakan pesawat?
Hehehe, pesawat kan satu jenis angkutan yang relatif mahal, sementara kami lebih menekankan pada jumlah dulu dan memang masif. Udara itu tidak kita subsidi saja sudah yang paling banyak, pertumbuhannya 9%, ada massage tertentu udara itu kalau saat peak season itu mereka (tarifnya) relatif batas atas, tetapi masih tumbuh 9%.
Yang membahagiakan itu satu bisa menggunakan bisa nyaman, ini menunjukkan daya beli masyarakat kita juga oke untuk melakukan itu. Jadi adalah satu penyangkalan oh orang Indonesia daya belinya kurang. Kalau untuk hal-hal tertentu selektif dia melakukan itu. Nah dana yang lain bisa digunakan untuk kapal laut, kereta api, darat yang memang dibutuhkan banyak masyarakat.
Kalau pengaturan truk untuk arus mudik Lebaran bagaimana?
Arus mudik ada 4 hari nggak boleh digunakan H-2 dan H-3 sama H+4 dan H+5. Kita lakukan ini setelah konsultasi dengan masyarakat, terutama stakeholder, asosiasi. Mereka sudah siap
Klik selanjutnya untuk lanjut membaca
Diprotes Keluarga
| 
											 											
												Foto: Grandyos Zafna											
										 | 
Pasti karena ada amanat Bapak Presiden saya keliling dulu, jadi hari-hari ini saya ke beberapa kota untuk memastikan kota-kota tersebut memang siap, atau mempersiapkan diri untuk mudik Lebaran. Tapi secara khusus saya akan ke beberapa spot katakanlah Bandara Soekarno-Hatta saya akan diskusi intensif dengan teman-teman PT Angkasa Pura II dan PT Airnav Indonesia bagaimana persiapannya. Kedua saya akan ke Merak, ketiga pasti saya akan ke Tol Cipali, saya mungkin H-2 dan H-3 akan menginap di Cirebon, saya akan pantau pada saat peak season, dan seminggu sebelum itu saya akan ajak Pak Basuki (Menteri PUPR) melihat yang namanya jalan tol sudah nyambung ke Surabaya itu seperti apa.
Diprotes nggak sama keluarga, terutama dari anak-anak Pak Budi?
Ya itu bagian dari rule of the game, jadi kalau saya suka dukanya begitu, saya sering dikomplain oleh anak saya, istri saya. Makanya sekarang saya lagi sibuk mereka ke luar kota, nggak apa-apa supaya nggak ada konflik, saya pikir satu tantangan tersendiri.
Tapi saya ada satu cara menunjukkan ke anak dan istri saya dengan saya menyampaikan kegiatan saya dengan instagram, sehari ada dua kali kegiatan, sekaligus maksud tujuan kegiatan itu apa, secara kualitas dia tahu bahwa kegiatan itu bermanfaat untuk negara, yang kedua tahu kalau saya itu di Palembang, di Surabaya, ini manajemen yang lebih canggih, lupa ngabarin lewat instagram saja. Lebaran insyaAllah saya sudah ada di sini, saya melakukan Idul Fitri di sini dengan tim, dengan Pak Presiden, Pak Wakil Presiden, setelah itu agak santai dua sampai tiga hari, setelah itu melihat lagi, H-1 saya akan di Jakarta, H+3 akan melihat mana nih yang bahaya.








































.webp)













 
     
											 
											 
											 
  
  
  
  
  
  
 