Jakarta -
Untuk pelanggan Ace Hardware dan Informa pasti sudah tak asing dengan ruparupa.com. Sebuah layanan e-commerce milik Kawan Lama Group yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat.
Teresa Wibowo adalah orang di baliknya. Dia mendirikan ruparupa.com melalui PT Omni Digitama Internusa. Kepada detikcom Teresa menceritakan ruparupa.com didirikan karena masyarakat semakin modern dan ingin berbelanja dengan cepat, mudah dan efisien tanpa harus datang ke toko.
Menurut dia, di era digitalisasi ini sektor ritel wajib bertransformasi dan selalu mendengarkan suara dan kebiasaan baru konsumen dalam berbelanja hingga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kutipan wawancara detikcom bersama Chief of Many Things ruparupa.com Teresa Wibowo. Mulai dari perjalanan membangun ruparupa.com, 'berkah' di masa pandemi COVID-19, menghadapi persaingan yang semakin ketat sampai menjadi salah satu orang yang masuk dalam Forbes "Asia's Power Businesswomen".
Boleh anda diceritakan awal mula membangun ruparupa.com?
Jadi awal mulanya kenapa saya mempunyai ide ruparupa.com itu ya saya sudah di Kawan Lama sebenarnya sebelum ini dan saya memegang marketing ya. Departemen marketing, nah jadi karena being in marketing harus dekat dengan customer ya jadi kita tahu tentang customer behavior-nya seperti apa, keinginan customer seperti apa dan pada saat itu sudah mulai nih banyak komentar komentar ulasan yang mengatakan Ace Hardware nggak ada onlinenya ya? Informa nggak ada onlinenya?
Jadi dari situ saya mulai melihat oh iya kayaknya orang Indonesia sudah mulai ready ya untuk belanja online, memang pada saat itu belum populer jadi apa dan kita lihat apa iya orang Indonesia mau belanja barang yang besar lewat online tanpa memilih dulu, memegang, melihat dijelaskan speknya secara personal lalu juga apalagi toko kita banyak di mana-mana. Nah jadi sebenarnya nggak susah dan nggak sulit untuk customers langsung ke toko. Tapi ya itu kita lihat bahwa ada kesempatan big opportunity ada shifting daripada customer behavior ini dan makanya kita decide untuk memulai ruparupa.com ini.
Apa arti nama dari ruparupa.com?
Tentunya rupa rupa itu artinya kan banyak ya, jadi memang di grup Kawan Lama ini kita cukup bangga dengan variasi yang ada di toko kita. Jadi makanya apa ya kita lihat trennya punya nama yang mengulang. Jadi waktu itu ada blibli, ada yang lain lah e-commerce lagi yang gunakan nama double gitu. Kebetulan ruparupa.com akhirnya menggunakan nama ini.
Sejak mentransformasikan bisnis offline ke online apa saja yang menjadi tantangan dan bagaimana strategi untuk menyelesaikannya?
Tentu banyak karena kita kan berasal dari ritel company, ritel company ini bisnis prosesnya sungguh sangat berbeda dengan penjualan online. Jadi benar-benar kita membangun sangat basic jadi dari di data base kita itu nggak ada yang namanya foto produk, spesifikasi produk, jadi terus berat barang itu semua kalau di toko kan tinggal ambil ya di sales jadi ini barangnya nggak perlu melihat ini ukurannya berapa, sementara kalau di online atau kita beli kotak penyimpanan kita mau tau dong itu panjang lebar, kali tingginya berapa, muat berapa liter jadi ini semua kita mulai ngulang lagi dari banyak barang ya kita foto ulang, kita tambahkan dimensinya, terus dijelaskan produk itu untuk apa, terlebih barang-barang kita kan banyak barang unik ya, yang nggak umum jadi dari situ kita juga mesti foto, cara penggunaanya sampai videonya.
Bagaimana cara anda dan ruparupa.com menghadapi persaingan usaha sejenis yang makin ketat?
Nah sekarang ini saya rasa, karena adanya COVID-19 sangat mengakselerasi adopsi orang dengan belanja online. Jadi orang makin terbiasa, jadi kalau yang dulunya segan masih enakan belanja di toko nah sekarang mereka sudah terbiasa dan tidak lagi merasa belanja online itu ribet. Nah jadi ya tentunya sebagai tantangannya adalah bagaimana kita mempunyai customer experience yang sangat mudah jadi pada saat mereka belanja di ruparupa.com. Mereka bisa menemukan barang yang mereka inginkan dengan cepat, bisa checkout dengan cepat, dapat option mau bayar dengan apa nih yang paling mudah, bisa transfer, bayar pakai Gopay, OVO, cicilan kartu kredit banyak optionnya.
Apapun yang memudahkan customer. Fitur yang sangat membantu kita adalah pick up kita benar-benar gunakan kekuatan network Kawan Lama itu sendiri dan mempunyai 300an lebih store Ace Hardware, Informa yang tersebar di Indonesia dan jadi tempat pickup jadi customer kalau barang besar supaya benar-benar yakin beli dan pickup sendiri di toko itu bisa. Kalau mau dikirim pun kita make sure ongkir murah, jadi dikirim dari toko terdekat.
Selain itu kita juga memberikan free ongkos kirim untuk minimum pembayaran tertentu. Ada 600 lebih titik pengambilan di banyak kota. Jadi ongkos kirimnya lebih affordable. Ada di 69 kota tepatnya.
Toko ritel itu harus selalu mendengarkan suara konsumen, memang biasanya ritel itu harus punya formulasi lokasi yang tepat, pemilihan barang yang tepat adalah dua hal yang memang sudah jadi pakem.
Tapi kita juga harus mendengarkan suara konsumen, nah konsumen ini maunya seperti apa dan kita harus dengarkan kebutuhan merka gitu, jadi jangan hanya kita mempunyai inovasi sendiri tapi tidak dibutuhkan customer. Nah jadi selama ini sih dari awal rupa-rupa itu kita mendengarkan kebutuhan customer itu jadi kita menangkap kebutuhan bahwa mereka perlu belanja online, mereka membutuhkan yang namanya service omni channel. Mereka mempunyai kebutuhan untuk oh bagaimana nih belanja online offline apalagi yang namanya membership itu terjadi juga kalau belanja online dapat poinnya, jadi fitur yang kami kembangkan pun itu beriringan dengan kebutuhan konsumen.
Tonton juga Video: Indra: Harus Bisa Membantu Orang yang Kurang Mampu!
[Gambas:Video 20detik]
Selama pandemi COVID-19 jenis barang apa saja yang paling banyak dibeli konsumen di ruparupa.com?
Saat awal tentunya barang yang menunjang persiapan sanitizing dan sterilizing seperti sprayer itu tinggi sekali penjualannya. Lalu APD, termo gun, masker gitu nah sekarang ini saya rasa customer sudah mulai mempercayakan ruparupa.com ini sebagai belanja onlinenya Kawan Lama Group untuk kebutuhan rumahnya. Nah jadi mereka sudah mulai belanja bervariasi untuk kebutuhan dapur, kebutuhan furnitur gitu jadi apalagi kalau sudah yang pasti-pasti gitu ya, mereka udah nggak perlu beli dengan touch and feel lagi sudah bisa beli online, jadi variasi kita itu sangat oke, cari kipas angin, sepeda gitu ya.
Peningkatan penjualannya berapa persen?
Kita kenaikannya cukup besar sampai 3 digit. Jadi memang peaknya itu PSBB pertama lah ya bulan Maret, April, Mei dan Juni itu masih tinggi sekali. Tapi memang setelah itu mulai menurun. Tapi menurunnya itu tidak di level sebelum COVID-19, jadi ini mempunyai standar level yang baru. Jadi memang kebiasaan konsumen ini sudah berubah. Bahwa mereka menemukan online shopping ini adalah sesuatu yang nyaman, mudah dan ternyata nggak ribet juga. Banyak orang-orang yang justru pertama kali mencoba belanja online shopping di ruparupa.com karena COVID-19 itu banyak sekali.
Menurut anda seberapa penting toko ritel transformasi ke digital?
Jadi mungkin sekarang ini sangat penting karena shifting terbaru di dunia consumer behavior. Consumer harus diikutin mereka di digital kah atau mereka beralih ke teknologi apa ke depan harus ikuti zaman. Di dunia ritel harus dekat dengan customer dan berada mempunyai kebiasaan baru. Kita harus evolusi untuk menangkap itu, kalau nggak ya kita ketinggalan. Sebenarnya ritel sama, kalau lihat di dunia digital pun ini yang terjadi sejarahnya Kawan Lama.
Kita awalnya toko kelontong yang kecil yang bisnisnya b2b atau ritel di pasar tradisional. Tapi secara grup melihat eh customer kita nih mulai berkembang dan mulai belanja dia AC dan cari kenyamanan yang middle class ini. Nah jadi makanya kita evolusi ke ritel. Sekarang ini evolution ketiga di mana ritel mulai merambah ke e-commerce dan digital. Ritel itu nggak sebatas toko dan physical wall tapi di dunia maya di manapun customer berada dan di luar toko fisik itu mereka masih bisa terhubung dan berinteraksi dengan brand kita.
Bisa diceritakan sedikit sejarah Kawan Lama Group yang menaungi ruparupa.com ini?
Kawan Lama 66 tahun yang lalu. Itu dimulai di toko di glodok di mana kita jual barang b2b palu, bor, obeng dan gergaji untuk industri kecil. Dari situ berkembang jadi importir atau distributor tunggal untuk brand b2b juga dari luar negeri. Lalu baru berevolusi tadi dimulai Ace Hardware 1995 jadi Ace Hardware ini cikal bakal Kawan Lama Group itu berkembang di dunia ritel. Setelah dari Ace Hardware kita lihat kesuksesan ini mulai dicopot departemen yang sukses di Ace Hardware kita mulai buat spesialis store lainnya.
Jadi yang namanya informa itu kita lihat dari dulu jual furniture di Ace Hardware ini ternyata laku juga ya jadi kita lihat ada opportunity dan kesempatan yang fokus untuk furniture. Karena experience belanjanya beda nih. Lahirlah Informa. Setelah itu Toys Kingdom dan by Colony banyak ritel yang dibangun di Kawan Lama Group ini untuk menjawab kebutuhan customer yang lebih spesialis dan lebih dalam.
Lalu bagaimana cara ruparupa.com membuat konsumen yakin tidak akan salah ukuran ketika membeli?
Iya kita di Kawan Lama ritel kita punya umbrella policy ya jadi sama itu adalah 14 hari sejak pembelian mereka bisa menukarkan. Bahkan kita sudah mau launching di Ace especially kalau beli online bisa return dan exchange di store. Jadi makanya kita berusaha untuk memberikan customer experience jadi apa yang mereka bisa dapatkan di store itu bisa juga dapatkan di online dan juga apa yang mereka dapatkan di online bisa mereka dapatkan di store.
Pertama kali tentu diukur ya, space-nya itu ada berapa dan saya rasa kalau kurang lebih kan apa yang ukuran diperlukan itu bisa didapatkan di online. Jadi kita tahu oh ruang tamu kita sekitar 2 meter jadi di ruparupa.com itu kalau dilihat sofanya bisa dipilih, mau jenis apa.
Kita mempermudah cara pemilihannya, mulai dari bahan, ukuran berapa, jenis sofa bed atau bukan. Setiap produk sudah ada dimensinya yang jelas, kalau misalnya belum yakin juga dan punya pertanyaan itu dengan mudah bisa chat dengan customer service nya yang bisa jelaskan lebih lanjut. Bahkan sekarang ini di aplikasi kami itu sudah ada beberapa produk yang sudah ada sistem AR nya jadi bisa dilihat oh produk ini kalau diletakkan di ruang tamu saya kira-kira seperti apa.
Augmented Reality (AR) ini baru saja diaktifkan. Sudah ada hampir 8 ribu produk yang aktif AR nya bisa dicoba juga. Ini bisa berikan experience kalau beli produk pakai AR akan seperti apa. Memang belum perfect ya, tapi itu bisa menggambarkanlah misalnya bangku ini diletakkan di ruang tamu saya bentuknya seperti apa. Iya jadi, apa yang coba kita lakukan adalah memberikan experience belanja di online itu bagaimana supaya bisa dapat feel-nya belanja di toko. Jadi kalau belanja online nih agak susah membayangkan nih, dengan teknologi AR ini bisa membawa customer untuk melihat sofa itu ke dalam ruang tamunya langsung. Furnitur home living e-commerce in Indonesia number one. Dibuat untuk home living ada fitur yang memudahkan.
Bisa diceritakan perjalanan karir anda hingga akhirnya berada di posisi sekarang?
Jadi kalau dimulai dari saya dulu sekolah ambil marketing. Memang passion-nya itu di marketing, entah kenapa saya waktu kecil main sama adik saya tebak-tebakan ini jingle iklan, jadi memang saat saya lulus saya sempat kerja di ritel juga. Mau tahu dunia ritel itu seperti apa sih, sepertinya seru. Kebetulan diterima di fashion ritel dulu di Amerika namanya Forever 21. Sekarang kayaknya sudah tutup deh di Jakarta juga. Jadi kayaknya seru, nah di sini saya balik mau kerja di mana akhirnya ke advertising agency.
Lalu biasanya kalau nanya anak agency biasanya punya cita-cita untuk pindah ke klien site, nah pindahlah saya ke klien site di Kawan Lama. Kebetulan pada saat masuk itu pegang membership CRM untuk Ace Hardware.
Nah jadi dari situ karirnya mulai berkembang tapi di sekitar marketing, lalu di Kawan Lama itu dari yang pada saat join itu ada Ace Informa, mulai berkembang Toys Kingdom, Chatime dan launching brand baru lainnya. Jadi ya sangat bersyukur saya sempat diberi kesempatan untuk mengembangkan Kawan Lama Group dari sisi marketingnya sehingga akhirnya saya memutuskan untuk berpindah ke e-commerce yang memang sedikit berbeda dari marketing tapi ya dari sinilah saya belajar banyak.
Apakah di Forever 21 di divisi marketing juga?
Oh nggak saya di storenya, tukang jaga toko dulu. Sekitar satu tahun. Menghandle dari kasir, gudangnya, GM-nya. Itu sekitar tahun 2006 - 2007.
Tahun 2019 masuk Forbes "Asia's Power Businesswomen" bagaimana perasaan anda?
Kayak wow kok bisa ya, karena saya mungkin nggak merasa bahwa yang saya lihat di depan masih banyak yang perlu dilakukan. Lalu menengok ke belakang apa yang sudah saya lakukan dan kayaknya itu sangat memacu dari di-recognize seperti itu saya justru aduh ini memacu saya supaya saya bisa maju lebih baik lagi. Bahwa ya di-recognize dengan cara itu supaya saya nggak malu-maluin. Jadi memang harus bisa berkembang lebih dari itu.
Selain bekerja hobi apa yang anda miliki?
Hobi belanja, hobi cari voucher promo. Tapi ya saya ini suka berkebun ya itu juga. Menemukan hobi di tengah pandemi. Tapi saya coba tanam pandan aja mati di tangan saya, yang hidup justru tanaman hias yang nggak perlu disiram tiap hari.
Saya suka travelling, saya suka lihat hal-hal baru.