Top! 3 Anak Muda RI Ini Masuk Daftar Forbes 30 Under 30

Top! 3 Anak Muda RI Ini Masuk Daftar Forbes 30 Under 30

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 05 Jul 2021 07:32 WIB
Dok Flip
Foto: Dok Flip
Jakarta -

Anak muda Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa. Kini tiga anak muda Indonesia masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Indonesia tahun 2021.

Mereka adalah Rafi Putra Arriyan, Ginanjar Ibnu Solikhin dan Luqman Sungkar. Ketiganya merupakan alumni Fasilkom Universitas Indonesia yang membangun aplikasi Flip.id.

Flip merupakan perusahaan rintisan aplikasi yang menyediakan fasilitas pengiriman dana antar bank tanpa dikenakan biaya alias gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kali ini Co Founder dan CEO Flip.id Rafi Putra Arriyan bercerita kepada detikcom terkait perjalanan mereka membangun Flip.

Boleh diceritakan bagaimana awalnya Flip ini dibangun?

ADVERTISEMENT

Sebenarnya dulu, waktu kita masih mahasiswa. Saya, Anjar dan Luqman sering pinjam uang. Tapi waktu kita mau bayar, rekening kita beda-beda nih. Namanya mahasiswa nggak mau rugi dong kena biaya transfer.

Saya utang Rp 20 ribu, tapi kena biaya transfer Rp 6.500. Akhirnya kita kepikiran dan mencari cara gimana supaya gratis transfernya itu.

Simpelnya dulu saya pakai rekening BNI dan Luqman BCA. Dari kedua bank itu ada biaya transfer dong. Jadilah saya mengontak teman yang punya dua rekening itu. Jadi saya minta tolong ke dia dengan cara transfer ke rekening BNI nya, kemudian dia akan transfer ke Luqman dengan rekening BCA nya.

Dari sini masih kepikiran nih, sepertinya masalah ini bukan cuma kita yang mengalami. Tapi orang lain juga, apalagi setelah lulus kuliah.

Apakah Flip benar-benar terbentuk saat kalian bertiga masih kuliah?

Waktu kuliah itu hanya punya idenya, apalagi lagi skripsi juga. Jadi belum fokus untuk membuat produknya.

Berapa pengguna awal ketika Flip diluncurkan?

Waktu itu baru teman-teman aja sih. Jadi dari mulut ke mulut. Jadi memang teman yang pada pakai aplikasi ini mungkin ada 100 orang.

Operasional Flip sempat dihentikan oleh Bank Indonesia (BI), apa masalahnya saat itu?

Betul, kami dihubungi oleh Bank Indonesia. Karena dulunya kita bertiga latar belakangnya cuma ilmu komputer dan nggak familiar dengan keuangan. Kita belum memikirkan tuh regulasinya seperti apa. Kita tahunya ya bikin aplikasi aja, penggunanya banyak juga.

Nah dari regulator aware nih, ini aplikasi apa? kok penggunanya banyak dan yang bikin anak muda pula.

Tapi kita bersyukur BI memberikan semacam mentoring. Rasanya kita kayak skripsian lagi. Nyiapin dokumen, SOP segala macam. Kita bolak-balik ke BI sekitar 10 minggu.

Kita balik lagi, direvisi lagi. Diminta perbaiki lagi. Makanya waktunya sekitar 10 minggu. Tapi waktu proses perizinan itu juga tergantung kompleksitasnya. BI support banget sama Flip jadi sebenarnya ini agak cepat.

Berapa banyak pengguna Flip sekarang?

Pengguna kita sekarang sudah lebih dari 3 juta dan transaksi per harinya sudah mencapai miliaran.

Apakah Flip ada fasilitas pengiriman uang ke luar negeri?

Iya sudah ada. Karena dari user Flip ini ada juga kebutuhan pengiriman uang ke luar negeri. Misalnya untuk membeli barang, kirim uang ke anaknya. Dibanding pengiriman uang pakai bank, di kami lebih murah. Kalau lewat bank Rp 400 - Rp 500 ribu. Di Flib Globe Rp 35 - Rp 50 ribu.

Ini karena kita kerja sama dengan fintech yang lain untuk berpartner sehingga pengiriman bisa lebih murah. Saat ini Flip Globe dapat melayani transfer uang ke 12 negara di dunia seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Turki, Jepang, Australia dan masih banyak lagi.

Selain Flip Globe, apalagi inovasi Flip untuk memangkas biaya-biaya admin?

Flip punya fitur baru Top Up Dompet Digital Gratis tanpa biaya admin. Dengan meningkatnya tren online shopping, semakin banyak masyarakat yang transaksi dengan opsi digital. Dan karena hal itu, semakin sering masyarakat mengisi saldo dompet digital mereka dan membayarkan biaya admin yang dibebankan ke mereka. Flip ingin masyarakat dapat lebih mudah dan nyaman dalam melakukan transaksi digital sehingga kami luncurkan fitur top up dompet digital gratis ini yang dapat menghemat biaya admin agar dapat digunakan untuk yang lain. Meskipun kecil, namun bila terus menerus dikeluarkan tanpa terasa dapat menjadi banyak.

Flip juga ada fitur pembayaran token listrik dan tagihan listrik, pembelian pulsa dan paket data.

Tantangan selama menjalankan Flip?

Sebenarnya membangun tim itu yang agak sulit. Flip kan tumbuhnya lumayan cepat. Hanya sekitar 5 tahun. Apalagi kami bertiga nggak punya background atau pengalaman kerja sama sekali.

Flip ini ya tempat kita pertama kerja. Jadi waktu awal itu kita kesulitan prediksi butuh SDM yang seperti apa. Kesulitan mencari tim yang bagaimana.

Tapi kita menganggap Flip adalah tempat belajar yang paling menarik. Selalu ada hal yang dibahas dan selalu ada yang dipelajari.

Bagaimana cara Flip menyikapi perusahaan sejenis?

Indonesia kan pangsa pasarnya besar. Penduduknya ada ratusan juta. Agak sulit kalau kita main sendiri di sini. Misalnya bikin produk itu perlu melakukan edukasi, mengenalkan ke market. Kalau ada kompetitor kan bisa barengan. Kita juga bisa lihat, kompetitor melakukan ini lalu mereka berhasil, kita bisa eksplor juga.

Bagaimana perasaan ketika masuk dalam daftar 30 Forbes Under 30?

Kita senang sekali, karena masuk juga di Indonesia dan Asia. Itu surprise juga sih. Walaupun sebelumnya kita juga diinterview untuk penilaian daftar itu. Cuma ya kita anggap sharing biasa aja.

Tapi pas diumumkan kita bersyukur, karena apa yang kita lakukan 5 tahun ini diakui.


Hide Ads