Anak muda Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa. Kini tiga anak muda Indonesia masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Indonesia tahun 2021.
Mereka adalah Rafi Putra Arriyan, Ginanjar Ibnu Solikhin dan Luqman Sungkar. Ketiganya merupakan alumni Fasilkom Universitas Indonesia yang membangun aplikasi Flip.id.
Flip merupakan perusahaan rintisan aplikasi yang menyediakan fasilitas pengiriman dana antar bank tanpa dikenakan biaya alias gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini Co Founder dan CEO Flip.id Rafi Putra Arriyan bercerita kepada detikcom terkait perjalanan mereka membangun Flip.
Boleh diceritakan bagaimana awalnya Flip ini dibangun?
Sebenarnya dulu, waktu kita masih mahasiswa. Saya, Anjar dan Luqman sering pinjam uang. Tapi waktu kita mau bayar, rekening kita beda-beda nih. Namanya mahasiswa nggak mau rugi dong kena biaya transfer.
Saya utang Rp 20 ribu, tapi kena biaya transfer Rp 6.500. Akhirnya kita kepikiran dan mencari cara gimana supaya gratis transfernya itu.
Simpelnya dulu saya pakai rekening BNI dan Luqman BCA. Dari kedua bank itu ada biaya transfer dong. Jadilah saya mengontak teman yang punya dua rekening itu. Jadi saya minta tolong ke dia dengan cara transfer ke rekening BNI nya, kemudian dia akan transfer ke Luqman dengan rekening BCA nya.
Dari sini masih kepikiran nih, sepertinya masalah ini bukan cuma kita yang mengalami. Tapi orang lain juga, apalagi setelah lulus kuliah.
Apakah Flip benar-benar terbentuk saat kalian bertiga masih kuliah?
Waktu kuliah itu hanya punya idenya, apalagi lagi skripsi juga. Jadi belum fokus untuk membuat produknya.
Berapa pengguna awal ketika Flip diluncurkan?
Waktu itu baru teman-teman aja sih. Jadi dari mulut ke mulut. Jadi memang teman yang pada pakai aplikasi ini mungkin ada 100 orang.
Operasional Flip sempat dihentikan oleh Bank Indonesia (BI), apa masalahnya saat itu?
Betul, kami dihubungi oleh Bank Indonesia. Karena dulunya kita bertiga latar belakangnya cuma ilmu komputer dan nggak familiar dengan keuangan. Kita belum memikirkan tuh regulasinya seperti apa. Kita tahunya ya bikin aplikasi aja, penggunanya banyak juga.
Nah dari regulator aware nih, ini aplikasi apa? kok penggunanya banyak dan yang bikin anak muda pula.
Tapi kita bersyukur BI memberikan semacam mentoring. Rasanya kita kayak skripsian lagi. Nyiapin dokumen, SOP segala macam. Kita bolak-balik ke BI sekitar 10 minggu.
Kita balik lagi, direvisi lagi. Diminta perbaiki lagi. Makanya waktunya sekitar 10 minggu. Tapi waktu proses perizinan itu juga tergantung kompleksitasnya. BI support banget sama Flip jadi sebenarnya ini agak cepat.
Berapa banyak pengguna Flip sekarang?
Pengguna kita sekarang sudah lebih dari 3 juta dan transaksi per harinya sudah mencapai miliaran.
Apakah Flip ada fasilitas pengiriman uang ke luar negeri?
Iya sudah ada. Karena dari user Flip ini ada juga kebutuhan pengiriman uang ke luar negeri. Misalnya untuk membeli barang, kirim uang ke anaknya. Dibanding pengiriman uang pakai bank, di kami lebih murah. Kalau lewat bank Rp 400 - Rp 500 ribu. Di Flib Globe Rp 35 - Rp 50 ribu.
Ini karena kita kerja sama dengan fintech yang lain untuk berpartner sehingga pengiriman bisa lebih murah. Saat ini Flip Globe dapat melayani transfer uang ke 12 negara di dunia seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Turki, Jepang, Australia dan masih banyak lagi.