Bicara soal pergerakan sahamnya, GoTo sebelum IPO selalu disangkutpautkan dengan Bukalapak. Seperti pada saat Bukalapak IPO kan banyak investor yang jadi ragu dengan unicorn yang melantai di bursa nih. Bagaimana menurut Anda?
Menurut saya mungkin investor juga makin pintar, bisa membedakan satu dengan yang lain. Kalau anda lihat dari sisi keseharian adalah orang bisa ngomong banyak orang make nggak servisnya. Sering nggak pakai servis itu aja sih. Bagaimana anda merasakan positifnya menggunakan servis itu kan begitu aja mas menurut saya ya. Mungkin anda sering, pasti anda bakal pakai gitu.
Jadi mereka nggak bisa disamakan antara satu sama lain?
Tentu nggak. Begini sama kayak anda lihat saham tambang kan banyak. Makin banyak, investor juga makin pintar. Ini lumrah lah mungkin per hari ini comparable belum banyak. Tapi semakin banyak nanti perusahaan perusahaan terbuka yang berbau teknologi orang juga makin pintar milihnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan startup ini dalam hal keuangan masih rugi itu, nah juga jadi sorotan pelaku pasar. Bagaimana tips dari bapak untuk investor ritel newbie yang tertarik dengan saham ini?
Kadang gini, orang kita itu penginnya oh naiknya cepat, mau kaya cepat. Menurut saya investasi itu anda harus banyak belajar nggak ada yang instan gitu loh. Makanya contoh saham seperti GoTo atau saham lain anda lihat saya sering gunain nggak. Saya suka nggak ada bawa value atau bawa nilai nggak buat kehidupan saya.
Kalau iya menarik nih perusahaan karena saya sering pakai servisnya. Habis itu bagaimana ke depan? Kan gitu, potensi market ke depan. Menurut saya potensi market teknologi ini baru mulai di Indonesia dan ini akan jadi semakin besar.
Nah tugasnya perusahaan-perusahaan ini bagaimana membuat nilai-nilai tambah baru untuk menggunakan teknologi untuk memberi value ke customer-nya. Contoh bagaimana kita misalnya dari sisi bisnis fintech ya bagaimana bisa membuat pinjaman lebih mudah, pinjaman rumah kah, pinjaman kerja sehari-harikah, pinjaman itu bisa lebih murah, transparan, dan cepat.
Kalau kayak mas contoh, Anda mau beli rumah atau mau beli mobil kan per hari ini prosesnya cepat panjang. Bayangin kalau kayak di luar negeri di China contoh anda bisa beli mobil dalam waktu sehari selesai transaksi. Kenapa? Karena mereka kelola data anda big data mereka tahu kredit skornya berapa, habis itu saya kasih uang segini untuk anda membeli suatu barang.
Contoh konkret aja untuk kehidupan sehari-hari. Teknologi itu akan membawa ke sana. Dari sisi dunia fintech ya karena GoTo kebetulan besar sekali di dunia fintech jadi itu bagaimana mereka bisa menggunakan teknologi untuk membawa kemudahan baik buat customer dan juga diri mereka sendiri.
Kalau dari sisi keuangan kan pola pikir investor kita kan masih melihat kinerja keuangannya, ini seperti apa?
Saya rasa itu semacam at the end nanti, kalau di luar negeri sudah biasa kalau di sini belum biasa. Jadi itu tugasnya analis dan tugasnya observer untuk ngajarin nih. Gimana ajarin valuasi suatu perusahaan.
Jadi nggak melulu dilihat dari laba perusahaan?
Iya nggak begitu
IPO jadi exit strategy? Cek halaman berikutnya.