Mudik Lebaran 2023 diproyeksi akan kembali memecahkan rekor volume arus lalu lintas terbesar sepanjang sejarah. Diperkirakan bakal kembali ada peningkatan volume kendaraan memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang pada arus mudik 2022.
Mengantisipasi proyeksi tersebut, PT Jasa Marga (Persero) Tbk jauh-jauh hari telah menyusun strategi agar perjalanan mudik lewat Tol Trans Jawa yang mereka kelola bisa tetap lancar dan aman. Jasa Marga tidak ingin penumpukan kendaraan berjam-jam di jalan tol alias 'kiamat lalu lintas' terjadi.
Kepada detikcom, Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur bercerita mengenai persiapan yang dilakukan Jasa Marga sejauh ini. Apa saja yang akan dihadapi dan strategi seperti apa yang sedang disiapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita biasanya bekerja dalam menyiapkan Lebaran ini, pertama dari data survei dulu dari (kementerian) perhubungan dan juga historical data dari kita. Kemudian juga tentunya kita juga harus melihat persiapan-persiapan dari fasilitas yang kita siapkan," ujarnya saat menyambangi kantor detikcom, Selasa (14/3/2023).
Berikut wawancara selengkapnya:
Tahun ini menjadi tahun pertama setelah PPKM dicabut untuk mudik, akan ada animo yang cukup besar. Apa persiapan Jasa Marga selaku operator TransJawa yang juga memiliki lebih dari 50% jalan tol yang ada di Indonesia?
Kita biasanya bekerja dalam menyiapkan Lebaran ini pertama dari data survei dulu dari perhubungan dan juga historical data dari kita. Kemudian juga tentunya kita juga harus melihat persiapan-persiapan dari fasilitas yang kita siapkan. Sebagaimana yang disebut tadi bahwa Lebaran ini kan Lebaran yang pasti, paling besar lah selama ini.
Lebih besar dari tahun lalu?
Lebih besar dari tahun lalu pasti.
Terbesar sepanjang sejarah?
Iya sepanjang sejarah. Oleh karena tadi habis pandemi, kedua juga pertumbuhan pemakai jalan juga luar biasa dan juga sebagaimana survei dari Kementerian Perhubungan bahwa jumlah orang yang akan mudik itu cukup besar, tentunya ini yang akan memakai jalan tol maupun jalan-jalan yang di sekitar jalan tol pasti cukup besar yang pulang ke Jawa maupun melintas dari Jawa ke Sumatera, Sumatera ke Jawa semuanya akan melalui Jabotabek.
Berdasarkan dari arahan Pak Menhub, sesuai dengan arahan beliau, kita membuat skenario yang cukup detil, dari fasilitas-fasilitas kita ini bisa menampung berapa, dengan perkiraan lalin (lalu lintas)nya yang naiknya cukup besar ini kira-kira seperti apa skenarionya. Jadi sudah kita detilkan dan tentunya ini akan kita laporkan kepada Kemenhub (Kementerian Perhubungan) dan akan didiskusikan oleh Kemenhub melalui mungkin pak Dirjen Perhubungan Darat juga, dengan Korlantas (Korps Lalu Lintas) dan tentunya dengan stakeholder lainnya.
Dari catatan itu mungkin bisa jadi gambaran juga untuk masyarakat, seberapa tinggi animo masyarakat untuk bisa mudik tahun ini, ada kenaikan berapa persen dibanding tahun lalu?
Jadi kalau dibandingkan tahun lalu kenaikannya sekitar 6,7%. Jadi kenaikannya ini terhadap tahun lalu, di gerbang-gerbang utama, terutama di Jabotabek ya, kenaikannya sekitar 6,7%.
Ini dibandingkan arus khusus mudik?
Iya, khusus mudik tahun lalu. Tetapi kalau terhadap normal itu kenaikannya 143%, cukup besar sekali.
Jadi dari normal, itu kenaikannya yang luar biasa ini adalah 143%. Jadi dari 57.000 menjadi 135.000-an, jadi cukup besar sekali. Nah, yang paling besar lagi adalah sebenarnya (arus) balik, nanti kan numpuk. Ini kita ngomong di Japek (Jakarta-Cikampek) ya, yang numpuk di Japek itu akan ada kenaikan 237% dari sebelumnya kalau normal itu hanya 53.000 nanti kita perkirakan 178.000.
Kalau kita lihat pelayanan kita, terutama balik yang cukup besar ini, tahun 2022 yang lalu itu sekitar 170-an (ribu) sekarang 178 (ribu), tapi kita juga sudah mempersiapkan dengan fasilitas yang kita perbarui yaitu dengan adanya pelebaran-pelebaran di Cikampek dan juga pintu-pintu jalur-jalur alternatif yang sudah kita siapkan.
Untuk antisipasi itu semua kan harusnya ada koordinasi dengan pihak lain termasuk Kementerian Perhubungan, kepolisian. Apa instrumen-instrumen kebijakan lain yang dibutuhkan Jasa Marga terkait antisipasi lonjakan pemudik?
Dari data yang ada kita memprediksi puncaknya itu adalah h-2 di tanggal 20.
20 April?
Ya, dan Lebarannya sendiri kan 22-23 itu yang nasional, tapi nanti katanya ada juga Lebaran tanggal 21 dan juga di situ kan ada cuti bersama yang mulainya itu adalah tanggal 21. Kalau perkiraan itu puncaknya terkonsentrasi di 20, tadi kan cukup berat itu, nah ini tentunya pada titik-titik padat itu kita minta bantuan pemerintah untuk pengaturan larangan kendaraan berat ya sumbu 3 ke atas pada saat lalin padat. Kemudian pengaturan cuti juga nanti juga pendistribusian sesuai yang kami sampaikan dengan skenario yang kita sudah siapkan atas saran Menteri Perhubungan tadi, yang tentunya nanti ini eksekusinya di lapangannya oleh Korlantas.
Kemudian kalau yang larangan kendaraan berat di jam-jam puncak itu untuk supaya lebih memperlancar, itu juga akan diputuskan bersama oleh pemerintah. Nah, Jasa Marga di sini hanya membuat simulasi-simulasi yang diperintahkan Pak Menhub itu, yang memprediksi puncaknya di mana, kemudian mulai memuncak di mana, kemudian kita juga membuat indikator-indikator. Misalnya mau contraflow 1 lajur indikator berapa, mulai contraflow 1 lajur, contraflow 2 lajur, contraflow 3 lajur maupun one way.
Itu semua ada datanya?
Ada, jadi itu akan kita monitor per jam pada saat dia sudah mencapai 60% dari indikator itu, actionnya harus segera dilakukan persiapannya.
Jadi misalnya untuk contraflow itu kan, katakan minimal dia sudah, lalinnya sudah katakan 5.500, di Japek itu, misalnya harus sudah harus contraflow itu berarti 60% dari 5.500 itu sudah persiapan, tetapi lain lagi mungkin di Cipali dan sebagainya karena hanya 2 lajur ya kalau dia sudah melebihi, katakan kapasitas lajur itu di sana nggak bisa contraflow mungkin, di sana harus one way, itu semua nanti akan diskenariokan, akan dikomunikasikan, dan mungkin disimulasikan dengan Korlantas dan perhubungan. Nanti satu kebijakan yang pastinya akan diumumkan kepada publik. Nanti perkiraan dari lalin yang ada, kapan, jam berapa, akan ada contraflow, akan ada one way dan sebagainya itu nanti oleh Korlantas.
Diskresi kepolisian?
Diskresi dari kepolisian, ya.
Diskresi dari kepolisian akan diputuskan, kemudian dari Kementerian Perhubungan juga akan melakukan pembatasan kendaraan berat?
Jadi diskusi-diskusinya sudah, nanti minggu depan juga kita akan diskusi dengan Korlantas, semua stakeholder, dengan Polda-polda nanti ditetapkan tadi, ditetapkan jadwal, tanggal tanggal itu, kapan-kapannya, tanggal dan waktu ya.
Tanggal sudah boleh dikasih tahu?
Sebetulnya nanti saja ya, karena bukan kewenangan Jasa Marga yang mengumumkan, tentunya dari Korlantas, karena harus melalui simulasi dulu kan, karena menyangkut nanti juga dengan Polda-polda dan sebagainya.
Jadi nanti butuh beberapa instrumen supaya kelancaran arus mudiknya bisa terjaga, begitu?
Jadi skenarionya tadi kan ada pembatasan kendaraan berat, ada pengaturan lajur contraflow, ada one way, ada juga ganjil genap.
Jadi di tahun 2022, data ganjil genap itu antara 12-22%, tapi dalam skenario yang kita simulasikan ini oleh Jasa Marga itu kita ambil 10%, kalau kendaraan berat berkurangnya 90%, dari hasil data itu kita buat skenario, sehingga kapan harus misalnya contraflow satu lajur, misal ganjil genap, ataupun tadi one way dan sebagainya itu kita implementasikan per segmen. Jadi, misalnya segmen Jakarta sampai Cikampek sampai KM 46-72 atau sampai Kalikangkung dan seterusnya.
Ganjil genap ini pengumumannya akan jauh-jauh hari atau di hari yang sama?
Akan jauh-jauh hari tentunya. Nanti setelah ada kesepakatan dengan pemerintah, itu tentunya dipimpin oleh Kementerian Perhubungan, diskresinya akan ada di kepolisian, itu nanti semua akan terjadwal dengan pasti.
Ada instrumen lain dari Jasa Marga untuk memecah arus mudik?
Di samping rekayasa tadi yang bersama, tentunya BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) ini kan ada kumpulan ya, bukan hanya Jasa Marga kan, ada Jasa Marga, ada Astra dan sebagainya, ini nanti Jasa Marga, kebetulan saya juga sebagai ketua asosiasi tol, harus kita bicarakan ke dalam. Misalnya supaya mudik nggak menumpuk di tanggal 20 tadi, kan kenaikannya cukup tinggi tadi dibandingkan normal sampai 143%, baliknya lagi tadi naik 237% di satu tanggal itu, ini kan harus kita pecah. Nah, tentunya kita akan bicara nanti dengan BUJT, yang terkait dengan ruas itu, misalnya di TransJawa ini mau strategi apa terpecahkannya.
Kita juga punya strategi pintu-pintu yang kita tambah. Contohnya kalau mudik nanti di Cipularang KM 99 kita buka, (KM) 149, kemudian di Jogja sendiri Colomadu itu 6 km akan difungsionalkan. Di arus baliknya untuk memecah supaya nggak numpuk di KM 66 Japek kita juga buka bukaan baru di Sadang sampai Taman Mekar dari 8,5 km sampai 27,5 km bisa kita buka juga untuk memecah traffic ini.
Kalau pemerintah kan nanti akan menambah bus untuk mudik bersamanya, mungkin mengimbau supaya motor juga jangan pakai motor mudiknya supaya nggak menghambat, disamping truk-truk tadi ya karena manuver truk-truk tadi cukup lambat dan pergerakannya hanya sekitar 40-50 km/jam itu juga nanti dibatesin. Itu semua tentunya oleh Kementerian Perhubungan dan Korlantas akan dibicarakan detil.
Tujuannya mudik harus lancar?
Iya, lancar, aman, dan berkesan. Roda harus tetap bergerak.
Untuk masyarakat apa yang bisa dikasih saran oleh Jasa Marga supaya mudiknya bisa lancar, aman, nyaman, dan berkesan?
Ya nanti kita juga akan mensosialisasikan melalui detik lah ya, apa yang harus dilakukan oleh masyarakat, bagaimana sebelum bepergiannya, persiapannya gimana, kemudian kalau di lajur seperti apa, kemudian di gerbang seperti apa, di rest area seperti apa. Nanti kita minta tolong detikcom untuk sosialisasi.
Kita sudah skenario itu detil, saya juga sudah mempresentasikan ke Pak Menhub, ke Pak Dirjen Perhubungan Darat, ke Korlantas, dan juga ke Asops Polri, templatenya sudah ada. Nanti supaya lebih efektif, nanti bagaimana persiapan sebelum bepergian, misalnya tentang BBM, kecukupan (saldo) kartu, dan sebagainya, terus di jalan harus gimana, mematuhi apa, kemudian di gerbang (tol) seperti apa, di rest area seperti apa. Nanti saya malah minta tolong dari detikcom ya nanti disosialisasi.
Artinya masyarakat juga diminta untuk aktif juga untuk mengetahui informasi yang tadi?
Iya. Kita juga ada aplikasi, Travoy. Pada saat di lajur itu bisa diunduh, bisa melihat kondisi saat real time ya di perjalanan itu.
Real time CCTV bisa dicek dari Travoy?
Dicek real time CCTV, real time di rest area, di jalan itu sendiri skenario apa yang misalnya diterapkan, misalnya contraflow atau apa, bisa dilihat langsung di Travoy.
Lihat Video: Jasa Marga Antisipasi 'Kiamat Lalin' di Mudik Lebaran 2023