Menanti Taji LRT Jabodebek Membelah Macet Jakarta

Wawancara Eksklusif Dirut KAI Didiek Hartantyo

Menanti Taji LRT Jabodebek Membelah Macet Jakarta

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 16 Jun 2023 13:02 WIB
Jakarta -

Proyek kereta ringan hasil keroyokan BUMN ini dijadwalkan segera beroperasi dalam waktu kurang dari satu bulan ke depan. Seperti namanya, kereta LRT Jabodebek akan melintasi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi dengan panjang lintasan sekitar 42 km.

Kepada detikcom, Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo membeberkan proses yang tengah diselesaikan KAI saat ini dalam masa menuju pengoperasian transportasi publik tanpa masinis pertama di Indonesia ini.

Pria yang lama berkarir sebagai bankir ini juga membagikan pengalamannya ditunjuk jadi bos KAI pada masa pandemi hingga penggantian kereta ekonomi yang dikeluhkan banyak penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut wawancara lengkapnya:

Sekarang kita lagi di stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas yang segera bisa dijajal sama masyarakat. Pak Didiek sudah berapa kali ke sini, Pak?

Kita sedang berada di stasiun Dukuh Atas, ini adalah stasiun ujung LRT Jabodebek. Jadi ada 3 stasiun ujung, 2 stasiun ujung selain Dukuh Atas yang di Harjamukti di Cibubur dan di Jatimulya Bekasi Timur. Jadi lintas LRT ini ada 42 km, dari Bekasi Timur di sana juga ada operations control centre (OCC), control room nya, sampai ke Cawang kemudian dari Cibubur Harjamukti ke Cawang dan ujungnya di Dukuh Atas ini.

ADVERTISEMENT

Dukuh Atas ini merupakan stasiun pemberhentian LRT yang terintegrasi dengan moda-moda transportasi yang lain. Jadi dari stasiun ini akan terhubung dengan jembatan penyeberangan ke stasiun KRL. Di mana KRL ini merupakan stasiun yang menghubungkan dari Tanah Abang sampai dengan Manggarai dan seterusnya .

Kemudian juga akan terhubung dengan MRT karena di Dukuh Atas itu stasiun MRT ada. Kemudian di bawah stasiun Dukuh Atas ini ada Trans Jakarta. Sehingga sampai semua moda transportasi ada di sini.

Titik kita berdiri sekarang ini akan jadi yang tersibuk?

Betul, dan salah satu tempat penumpang yang paling besar di LRT ini.

Ini ada penunjuk trains yang ke Cawang maupun yang ke Dukuh Atas. Nanti kalau sudah berjalan, ini waktu-waktunya akan ada. Ini sekilas saja, ini peta jaringan LRT Jabodebek ada di sini.

Kemudian ini juga tergabung dengan KA perkotaan artinya KRL juga ada di sini. Jadi ini sudah menunjukkan bagaimana integrasi perkeretaapian yang ada di Jabodetabek dan sekitarnya.

Di atas ini salah satu fasilitasnya adalah ada eskalator kemudian di ujung sana ada lift. sehingga bagi para difabel ini juga dengan nyaman bisa menggunakan infrastruktur yang tersedia.

Jadi dipastikan ini inklusif ya

Ya. Ini stasiun tipikal ya. Jadi ada 18 stasiun sepanjang lintas ini yang paling besar stasiunnya di Cawang karena merupakan integrasi dari Dukuh Atas dari Bekasi Timur dari Harjamukti.

Karena dia persatuan tiga lintasan itu?

Ya. Jadi nanti yang sisanya, itu stasiun tipenya kayak gini ini. Yang di Harjamukti, di Bekasi Timur, di Kuningan, Setiabudi, Cikunir, itu seperti ini.

Berarti stasiun terbesar justru ada di Cawang ya?

Di Cawang, betul. Di Cawang pun nanti ada tiga lantai. Kalau ini dua lantai ya. Karena nanti ada penumpang yang bergerak daripada kereta yang ke arah Bekasi Timur sama ke arah Cawang ini, arah Cibubur ini nanti bisa melalui lantai ketiga.

Dan ada integrasi dengan kereta cepat?

Betul. Stasiun Halim itu integrasinya di stasiun Halim.

Ini isi di dalam kereta masih dilapisi ya, belum dibuka?

Masih, nanti pada saat operasi pasti kita buka semuanya. Karena kita ingin meyakinkan kereta ini masih terjaga sampai pengoperasian nanti.

Jadi sekarang keretanya tiap hari running test?

Jadi sekarang ini sejak 15 Mei, sampai 11 Juli, adalah periode trial operation. Trial operation itu apa, itu kita operasikan kereta ini seolah-olah dalam kondisi normal. Sekarang ini sudah ada 24 trainset yang kita operasikan. Dari 27 trainset yang tersedia. Jadi total train set atau rangkaian kereta ini totalnya ada 31.

Satu train set ada berapa gerbong?

Satu train set ada 6 gerbong. Jadi ini buatan INKA jadi proyek LRT ini merupakan kolaborasi antara BUMN jadi sarananya ini buatan INKA, Madiun. Infrastrukturnya dikerjakan oleh Adhi Karya, sistem persinyalannya oleh LEN, Bandung. kemudian nanti yang mengoperasikan adalah PT Kereta Api Indonesia.

Pak Didiek terhitung sekarang berarti sudah 3 tahun ya menjabat Dirut KAI, gimana rasanya ditunjuk sebagai Dirut di masa Pandemi, lagi susah-susahnya, kemudian berhasil membawa sampai di titik sekarang.

Saya bergabung dengan kereta api itu tahun 2016 bulan Januari. Karena saya ditugaskan oleh Kementerian BUMN waktu itu sebagai direktur keuangan. Nah selama menjabat direktur keuangan, maka apa yang saya lakukan adalah mengelola governance dalam tata kelola keuangan. Karena tata keuangan hal penting dalam suatu korporasi. Sehingga dari sisi finance saya mendorong governance di semua aspek.

Kemudian sampai tahun 2020, pada 2019, PT KAI membangun rencana jangka panjang perusahaan dari 2020-2024. Dengan tone yang optimis, kemudian masuk 2020 dengan kinerja yang baik di 2019 kita masuk optimis di tahun 2020.

Namun kita sudah mendengar bulan Oktober sudah ada pandemi covid di Wuhan. Kemudian di bulan Januari, Maret ini semuanya normal. Begitu masuk Maret, awal Maret Jokowi mengumumkan ada kasus Covid. Pertengahan Maret itu sudah ada imbauan untuk melakukan pembatasan. Begitu pertengahan Maret jumlah penumpang tuh langsung turun drastis.

Pada Mei 2020, saya ditunjuk kementerian BUMN pak Erick sebagai dirut KAI, pada saat kita masukin pasa pandemi itu, kita sudah menyiapkan protokol-protokol bagaimana menghadapi pandemi. Waktu itu saya sebagai pimpinan saya mengutamakan people dulu jadi bagaimana saya mem-protect people, baik itu pegawai maupun pelanggan penumpang. Yang namanya endemik yang terancam adalah manusia.

Yang kedua adalah likuiditas, bagaimana dalam situasi yang sangat menekan, dimana pendapatan angkutan penumpang tahun 2019 Rp 9,6 triliun , tahun 2020 turun drastis menjadi 2,8 triliun. Maka yang pertama kita jaga likuiditas, kemudian itu sudah terjaga lalu efisiensi. Jadi biaya-biaya yang tidak urgent, tidak efisien dipangkas dulu.

Termasuk investasi-investasi itu kita tunda. Baru yang keempat adalah membangun kapasitas membangun pendapatan-pendapatan apa yang masih kita bisa dapatkan. Dalam situasi yang demikian. maka angkutan barang kita dorong terlebih dulu. UMKM yang semula kurang perhatian kita fokus ke sana. Sehingga dengan 4 strategi ini lah KAI bisa survive.

Kemarin sudah untung lagi tahun 2022. Nanti pipeline tahun 2023 gimana?

Jadi dalam perencanaan tahun 2023, yang dulu itu antara angkutan barang dan penumpang itu, dulu 9,6 (triliun) ya angkutan penumpang, kemudian angkutan barangnya 7 (triliun), maka di tahun 2020 itu terbalik. Angkutan barangnya Rp 9,6 (triliun) sementara penumpang sekitar 76,9, 2022. Nah di 2023 ini penumpang kita dorong tumbuh lebih besar, jadi target kita sekitar Rp 12 triliun pendapatan untuk angkutan barang. Untuk angkutan penumpangnya sekitar Rp 9,6 sampai 10 triliun.

Kalau bisa digambarkan dalam satu kata yang mewakili perasaan Pak Didiek selama memimpin KAI menjadi Dirut, apa?

Memang situasi pandemi kalau dalam satu kata kita harus lebih adaptif. Situasi krisis itu ya bayangkan pendapatan penumpang dari 9,6 jadi 2,8, situasinya memang sangat menekan. Bahkan dalam periode tertentu di pertengahan 2020 angkutan kereta api jarak jauh itu berhenti sama sekali. Penumpangnya bisa dikatakan, yang jarak jauh. Yang jalan hanya KRL kereta rel listrik di Jabodetabek ini karena memang penumpangnya betul-betul level yang low dan pendapatan ini pendapatan harian, jadi kita nggak bisa berhentikan.

Jadi apa yang saya sampaikan, krisis itu adaptasinya harus cepat. Pendapatan pada waktu krisis pasti lebih cepat dibandingkan biaya. Nah, kebijakan kita protecting the people, mem-protect pegawai kita, kita tidak ada PHK sama sekali, sampai saat ini tidak ada. Bahkan gaji pegawai kita kita tetap bayar, kita hanya mengurangi tunjangan-tunjangan yang non esensial. Perjalanan dinas, pasti. Kursus-kursus, training-training pasti kita kurangi. Kalau sekarang sudah balik lagi, sudah normal.

Sifat adaptif itu yang akhirnya membawa pak Didiek menjadi Dirut. Sebelumnya kan dari Perbankan, jadi bankir. Cerita dong akhirnya masuk KAI setelah jadi bankir, apa proses adaptasi yang dibawa dari bank ke KAI?

Saya di perbankan bukan belasan tahun, tapi 28 tahun. Perbankan itu high regulated high compliance, high governance. Jadi aturan-aturan di perbankan itu sangat ketat karena menyangkut kepercayaan, mengelola asetnya dana nasabah. Nah basic-basic itulah yang membangun saya di PT KAI di mana dalam memimpin KAI kata-kata yang saya sampaikan adalah saya mau bikin kereta api dengan governance.

Governance artinya apa? Tata kelola good governance itu menjadi dasar pengelolaan kereta api ini untuk menjadi korporasi yang sehat. Governance itu dasar untuk segala sesuatunya, baik di sisi keuangan sisi operasional, maupun tata kelola menyeluruh di kereta api ini. Sehingga yang namanya adaptif itu dalam segi operasionalnya adaptasi apapun situasi yang dihadapi.

Jadi dengan background bankir, sekarang every little detail itu diperhatikan?

Jadi suatu korporasi yang dipenuhi governance dengan budaya compliant yang tinggi akan berbeda dengan perusahaan atau korporasi yang governance nya tidak terlalu ketat. Sehingga tata kelola keuangan kita bagus di KAI ini dan ratingnya kereta api itu triple A. Nah pada saat pandemi sempat turun jadi double A plus tapi sekarang sudah kembali jadi triple A lagi.

Kalau boleh curhat selama jadi Dirut, selama ini mungkin kan terlihat optimistis di depan para stakeholder. Tapi kalau boleh curhat, PR apa yang paling susah dikerjakan selama ini? Atau apa tantangan paling besar?

KAI itu tahun 2019 melayani 429 juta penumpang satu tahun. Kalau ditanya hal yang paling sulit, sebetulnya secara operasional infrastruktur, sarana semua itu sudah kita tata kelola dengan baik. Nah sekarang ini yang paling sulit adalah melayani proyek-proyek strategi nasional. Jadi sekarang ini, termasuk LRT, LRT ini dengan perpres 49 tahun 2017, Kereta Api diberi tugas untuk mengawal penyelesaian ini.

Kemudian kereta cepat Jakarta-Bandung ini juga dengan perpres 2021 ini lead konsorsium itu diserahkan PT KAI. Nah menyelesaikan dua proyek strategis nasional ini banyak aspek yang kita selesaikan, baik itu aspek proyeknya sendiri aspek finansialnya, termasuk penyiapan operation dan maintenance-nya. Ini memang jadi tantangan, karena nilai investasi dua proyek ini LRT ini awalnya Rp 29,9 triliun menjadi Rp 32,4 triliun. Kemudian KCJB awalnya US$ 6 sekarang ditambah dengan cost overrun sekitar US$ 1,2 miliar, jadi sekitar US$ 7,2 miliar. Tinggal dikalikan Rp 14 ribu.

Jadi kalau dulu kereta api itu belum pernah menghadapi tantangan yang semasif ini. Karena secara organik menangani jumlah penumpang ini dengan pegawai 28 ribu, tata kelolanya sudah kita bangun dengan baik. Cuma dengan penugasan ini kita betul-betul melihat permasalahan-permasalahan baik itu konstruksi proyek, dampak keuangan itu harus kita pahami baik.

Total karyawan saat ini berapa?

Kalau induknya 28.000, kalau dengan 6 anak perusahaan ada sekitar 44 ribu. 28 ribu kalau total konsolidasi itu 44 ribu.

Sadar nggak kalau Bapak jadi selebtwit di media sosial, atau disayang banyak anak kereta. Khususnya waktu momen pembahasan importasi KRL di DPR. Sadar akan hal itu?

Saya itu pada dasarnya pekerja , jadi pada waktu saya di perbankan, saya orangnya pekerja keras, apapun tugas yang diberikan saya selesaikan sebaik-baiknya. Artinya saya selalu mempunyai karakteristik sesuatu beyond expectation. Apakah itu lebih cepat, lebih berkualitas.

Mengenai medsos itu kegemaran saya dari dulu untuk hearing apa yang saya lakukan. Sehingga saya selalu menyebar berita yang positif, memberikan suatu pemahaman kepada para media sosial, supaya memahami secara menyeluruh. KAI sejak tahun lalu saya agak berkurang aktivitas di Twitter, karena aktivitas saya begitu banyak. Jadi rekan-rekan media sosial, itu semua saya lakukan dari HP saya sendiri. Nggak pakai Admin.

Jadi kalau twitter di-like, di-retweet, itu bapak sendiri yang pegang?

Betul.

Kereta sekarang ini kan sangat diperhatikan oleh netizen, Pak. Pernah nggak dapat kritik pedas dari netizen?

Sering ya. Jadi saya itu sebetulnya menggunakan medsos itu untuk self evaluation. Misalnya contohnya, netizen mengkritik kereta (ekonomi) K3 kelas ekonomi yang duduk berhadap-hadapan. Saya sendiri pernah mencoba duduk di K3 duduk berhadap-hadapan.

Memang kalau saya di lapangan saya selalu melakukan survei tanya jawab. Mereka juga menyampaikan penumpang K3 untuk perjalanan tidak terlalu jauh mereka nyaman. Bahkan banyak para netizen itu menggunakan ke Jakarta-Bandung, Jakarta-Cirebon, atau Yogya-Madiun, itu menggunakan K3 karena murah sekali.

Namun untuk jarak jauh, nah inilah yang saya pikirkan. Karena pada saat angkutan Lebaran saya mengamati betapa para penumpang itu untuk perjalanan 12 jam, 10 jam situasi itu yang saya bilang, wah ini kok sudah tidak manusiawi lagi. Saya menghargai masukan netizen. Maka sekarang kereta K3 yang jarak jauh kita utamakan ini kita konversi menjadi kereta yang lebih manusiawi.

Dulu kereta yang duduk berhadap-hadapan itu satu kereta 106 penumpang. Kemudian yang premium menjadi 80 penumpang. Sekarang yang kita perbaiki ini 72 penumpang. Kapasitas kereta ini yang 72 penumpang. Jadi dari 106, ke 80, sekarang menjadi 72. Jadi antara kelas eksekutif yang 50 penumpang dengan 72 penumpang ini tidak terlalu berbeda. Kalau masalah AC, kenyamanan lain sama. Inilah yang saya melakukan adaptasi agar masyarakat Indonesia yang sekarang sudah meningkat kualitas hidupnya, pendapatan, juga bisa menikmati kenyamanan kelas ekonomi yang bedanya dengan kelas eksekutif tidak terlalu jauh.

Nanti jadinya ganti nama atau gimana kelasnya?

Sementara kita masih sebut ekonomi, kita lagi buat kebijakan di bulan ke depan, lagi kita godok bagaimana tarifnya, karena kan kereta api ini korporasi, setiap biaya yang dikeluarkan harus memberikan return yang memadai agar pelayanan memadai.

Jadi kereta ekonomi yang diganti kursinya itu semuanya nggak?

Kita utamakan yang jarak jauh dulu. Ke depan kita perbaiki semuanya.

Ada berapa yang diganti, yang jarak jauh ini?

Sekarang ini ada 4 kereta yang kita perbaiki. Jadi masing-masing kereta ini ada 10. Nanti diganti bertahap.

Pak Dirut katanya sampai sempat nangis lihat ibu hamil di tempat duduk sandaran tegak, itu benar?

Ya sebetulnya waktu itu saya itu sering ke lapangan, dan saya selalu cek di lapangan, terus bagaimana perasaan penumpang. Saya orangnya sedikit melankolis, kalau lihat sesuatu yang tidak pada tempatnya apalagi menyangkut tiga kaum yan - kaum manula, wanita hamil, dan disabilitas, ini selalu menjadi perhatian. Saya selalu sampaikan ke KAI berikan kenyamanan ke tiga ini dan anak-anak.

Kalau tiga kaum ini dan anak-anak nyaman, maka masyarakat lain itu pasti akan nyaman. Menyangkut apa yang mas Edo sampaikan tadi, saya secara tidak sadar waktu saya cerita pada salah seorang teman itu nggak terasa otomatis dia melihat saya mengeluarkan air mata. Tapi itulah bagaimana melayani dengan hati dengan perasaan. Itu selalu menyentuh kejiwaan saya sehingga tidak sadar air mata keluar dari mata saya.

Yang pasti kereta api itu tidak punya uang yang banyak, tapi secara bertahap kita lakukan perbaikan-perbaikan dan sekarang ini kita sedang order ke INKA untuk meremajakan kereta api yang di atas 30 tahun ini tahun ini 612. Ini kereta jarak jauh, kereta jarak jauh ini yang kedua, karena di 2017 ini kita sudah meremajakan 438. Nah di 2020 sebetulnya kita punya program tapi karena pandemi kita tunda.

2023 ini kita remajakan yang harapannya tahun ini sudah ada 6 trainset yang masuk dalam fleet, termasuk nanti ada 6

Jadi empat kereta yang direnovasi di Manggarai itu kereta tegak tadi yang diganti kursi?

Iya. Penumpangnya jadi cuma 72 dalam satu kereta.

Jurusannya yang ke mana itu?

Ke Jawa.

Apa rutenya?

Nanti kita akan umumkan pada waktunya, yang jelas kan ada kereta ekonomi yang dari Jakarta ke Surabaya, ada yang dari Jakarta ke Solo .

Kapan akan di-launch?

Segera, jadi sudah hampir selesai dalam waktu segera akan di-launch yang K3 ini terbaru

Segera ini kapan?

Ya mungkin sekitar 1 bulan dua bulan ini. Jadi nanti tempat duduknya bisa declining, bisa diputar. Jadi arahnya menyesuaikan dengan arah perjalanan kita.

Tarifnya?

Di awal nanti kita akan tetap dulu, sambil nanti kita menyesuaikan perjalanan.

Kecepatan operasional untuk LRT Jabodebek ini berapa, Pak?

Sampai 90 km per jam, maksimal.

Dari stasiun Jatimulya sampai Dukuh Atas waktu tempuhnya berapa?

Waktu tempuhnya sekitar 30 menit.

Ada kekhawatiran proses menuju stasiun akan jadi titik kemacetan baru. Apa strategi KAI untuk mencegah timbulnya titik-kemacetan baru di stasiun ini?

Jadi ada dua hal yang kita lakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan di stasiun-stasiun kereta api ya. Yang pertama akses, kita sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah yang ada di Jabodetabek ini yang di lintasan, apakah itu Bekasi, Depok, Bogor, sehingga akses ke stasiun ini sudah terbangun memang belum sempurna, tapi kita melihat sudah ada perbaikan-perbaikan. Yang kedua integrasi antarmoda.

Jadi di stasiun-stasiun itu nanti integrasi dengan moda transportasi lain sehingga nanti ada kerjasama dengan pengembang, jadi kawasan feeder ke stasiun. Kemudian ada juga penyajian parking ride di stasiun-stasiun ujung, terutama di Harjamukti, Cibubur, Ciracas, dan di Bekasi Timur. Sehingga kapasitasnya belum besar, belum ideal, belum besar sekali, tapi ini kita kembangkan bagaimana nanti bisa mempermudah melakukan perjalanan.

Di mana saja kantong parkir?

Terutama di ujung ya di Harjamukti tersedia, kemudian di Bekasi Timur, dan di beberapa tempat lain. Taman mini ada tapi di situ tidak belum ada parkir. Tapi di TMII sudah ada kerja sama dengan Jasa Marga. Nanti di sana ada semacam area komersial bisa memberikan kenyamanan bagi pengguna LRT.

LRT Jabodebek, ini kan anak usaha baru, apakah juga akan memaksimalkan pendapatan dari non farebox seperti MRT?

Jadi LRT Jabodebek salah satu divisi di kereta api, ini bukan anak perusahaan, ini divisi yang mempunyai pengelolaan tersendiri. Jadi kalau yang kereta api pusat pengendalian itu kan di pusat sama di DAOP-DAOP, tapi kalau LRT punya pengelolaan di Bekasi Timur.

Pertanyaan kedua, bagaimana mengoptimalkan pendapatan dari selain tiket? non fare box ini akan kita optimalkan di sekitar kawasan sepanjang 20 meter stasiun ini akan ada TOD. ini kita juga sedang buat tata kelola baik, bagaimana value ini.

Kemudian periklanan, di ruang ini baik stasiun-stasiun maupun di sarananya, di keretanya, ini kita sedang kembangkan juga.

Bakal ada penjualan naming right juga?

Iya arahnya ke sana naming right. Jadi stasiunnya akan ada naming right, kemudian yang kedua periklanan di stasiun dan di keretanya sedang kita proses bekerja sama dengan salah satu developer iklan yang terkenal juga sudah digunakan di MRT.

Tiket sendiri gimana yang diusulkan KAI?

Jadi untuk ticketing memang kita masih bahas dengan perhubungan, karena ini menyangkut adanya PSO. Karena memang ini akan ditunjang dengan subsidi. Dalam pembahasan dengan Menko Maritim, kita asumsikan sebesar Rp 15 ribu. Namun ini masih berkembang, karena nanti ada tarif kilometer tertentu kemudian ada penambahan, strukturnya mirip dengan KCI.

Jadi per kilometer?

Betul.

Benar nggak kalau tarif awal saat tap itu Rp 5.000?

Penjelasan Pak Dirjen kemarin seperti itu. Jadi nanti akan ada tarif awal di 25 km pertama, setelah itu nanti akan ada penambahan. Itu yang di KCI ya. Yang LRT formulanya masih kita diskusikan.

Tiba di Stasiun Halim.

Nah ini stasiun Halim, ini dengan kereta cepat integrasinya. Nanti kalau penumpang LRT dari Dukuh Atas mau naik kereta cepat, turunnya di sini. Kemudian jalan menuju ke stasiun sana.

Ini jadi stasiun yang paling sulit dibangun?

Yang paling sulit ya Halim ini. Karena di awal stasiun Halim tidak ada.

Rencana awal nggak ada?

Nggak ada. Tengah-tengah proyek sehingga bangun Halim ini ada kesulitan tersendiri.

Jadi penyebab cost overrun juga?

Nggak sih. Cost overrun ini lebih ke perpanjangan waktu karena ada oan mei ada situasi pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan sepenuhnya.

Jadi saat ini progres fisik total berapa?

Ini LRT sudah 95,08%. Sebenarnya 95 itu total, termasuk sarananya dan signaling.

Sisa 5% apa lagi?

Lebih ke integrasinya karena tadi yang misalnya alignment antara pintu dengan passenger.

Di beberapa KRL ada beberapa yang mentok ke dinding?

Timeline sekarang kan trial operation, nanti setelah ini apa lagi tahapannya?

Jadi 15 Mei sampai 12 Juli trial operation, nanti 12 Juli sampai dengan peresmian 15 Agustus, itu namanya soft operation. Pada tahap soft operation ini LRT sudah bisa angkut penumpang, sudah mendapatkan sertifikasi layak dari Kementerian perhubungan, DJKA, dari infrastrukturnya, dari sarananya, maupun SDM nya, yang menjamin kelayakan operasional dan di tingkat safety.

Sampai 15 Agustus itu masyarakat bisa uji coba sendiri?

Nah nanti pada saat 18 diresmikan, maka mulai saat itu kita sudah masuk tahap commercial.

Tapi sebelum itu yang sebulan masyarakat uji coba gratis kena Rp 1?

Jadi selama soft operation itu kita akan undang ya masyarakat, stakeholder, dan media untuk melakukan percobaan. Ketika itu nanti operasi dikenakan tarif Rp 1. Nanti LRT akan mengidentifikasi siapa saja stakeholder dan masyarakat yang akan diundang uji coba. Nanti kita atur sampai soft operation ini semua stakeholder dan semua kalangan masyarakat itu bisa mencoba.

Jadi di awal penumpangnya undangan dulu? Baru setelah itu masyarakat boleh uji coba dalam masa soft operation?

Betul.

Jadi ini sekarang kita di dalam LRT Jabodebek yang sedang berjalan menuju stasiun Jatimulya Bekasi timur. Ini ada dua lintas, dan kereta api ini jalannya di kanan, jadi ada dua jalur di sisi kanan. Kita akan menuju kabin, kokpit. Jadi sistem operasi LRT ini adalah lead automation, di mana perjalan kereta ini tanpa masinis dan driverless. Kita akan tunjukkan bagaimana perjalanan ini tanpa masinis.

Jadi nanti pada saat operasional hanya ada seorang train attendant yang akan mengawal perjalanan ini. Meyakinkan pada saat pintu tutup tidak ada penumpang yang terhalang. Nanti di ujung, satu orang. Jadi untuk menutup pintu.

Jadi ini moda transportasi umum pertama driverless?

Betul.

Jadi hal yang perlu kita sempurnakan dari uji coba ini adalah alignment di pintu seperti saya sampaikan. Adjustment ini sedang dalam proses dan ini sudah kita identifikasi, harapannya nanti sistem persinyalannya ini akan segera dinput.

Kita lihat di sini, di sini kabin LRT Jabodebek, tidak ada masinisnya. Kereta ini berjalan tanpa masinis. Operasional kosong (masinis).

Inilah salah satu attendant yang mengawal jalannya LRT ini, muda millennial, gen Z

Ini kan LRT 42 km, tentu nggak akan berhenti sampai di 3 lintasan ini saja. Ada peta besar akan ke mana dan kapan dibangun kembali?

Memang fokus kita sekarang adalah penyelesaian LRT Jabodebek tahap satu. Pada tiga lintasan yang ujungnya CIbubur dan di Bekasi Timur. Tahap kedua LRT adalah dari Cibubur ke arah Bogor. Namun kita ingin lihat kinerja daripada operasional dulu, sambil kita evaluasi dan kelayakan kalau kita perpanjang ke Cibubur. Memang skema pembiayaan LRT ini adalah infrastruktur dan operator itu digabung.

Sehingga investasinya itu sangat tinggi. Jadi kalau dari 29,9 terus bertambah jadi 32,4, yang besar itu infrastrukturnya. Sarananya ini kita Rp 4 triliun, yang besar itu infrastrukturnya. Dan dalam perkeretaapian tahun 2007 infrastruktur itu. Sehingga kalau nanti skema pembiayaannya baik yang governance dan pemerintah bisa mengukurnya, maka kelayakan daripada tahap kedua akan lebih bagus dan kita bisa mengundang investor-investor untuk berpartisipasi dalam moda transportasi massal ini.

Nanti lintasan selanjutnya akan ke mana?

Jadi dari Cibubur akan sepanjang jalan tol itu ke Bogor.

Itukah yang paling dekat, ke Bogor?

Ya itu rencananya seperti itu.

Yang Tangerang?

Nanti pemerintah yang akan rencanakan.

Proyek Kereta Cepat saat ini juga sedang uji coba. Apa aja concern sejauh ini?

Jadi untuk KCJB sekarang dalam tahap test commissioning, di mana yang terakhir kecepatan maksimal 180 km per jam. Saat ini sedang dilakukan penyempurnaan mengenai proteksi jalur kereta cepat, di mana akan dibangun sound barrier.

Karena kereta cepat ini dengan laju 350 km per jam itu akan memberikan suara yang, kita sekarang sound barrier jadi bagian yang sedang disempurnakan di samping keselamatan, 350 km itu beda dengan kecepatan kereta api yang kecepatan 120 km per jam. Sehingga kalau nanti sound barrier sudah selesai, proteksi sudah selesai, maka kita akan menuju 350 km per jam. Yang harapannya di pertengahan Juli kita bisa melanjutkan. Ini sejarah perkeretaapian di mana KCJB akan beroperasi 350 km per jam yang sebelumnya belum ada.

Pertengahan Juli maksudnya...?

Masih testing commercial. Commercial sekitar 18 Agustus juga.

Untuk LRT Jabodebek, headway akan berapa lama?

Jadi nanti headway saat peak hour dari Bekasi Timur sekitar 6 menit sekali. Dari Cibubur juga 6 menit sekali, nanti ketemu di Cawang, itu 3 menit. Lebih singkat karena ada 2 kereta.

Kalau peak hour jam 6 sampe jam 8 pagi, sore jam 4 sampai setengah 6 sore.

Tiba di OCC

Kita sekarang berada di OCC LRT Jabodebek di kawasan Bekasi Timur dekat dengan stasiun Jatimulya. Jadi kawasan OCC ini ada di depo LRT Jabodebek luasnya 10 hektar, ada area stabling, ada area light maintenance, ada area heavy maintenance. Khusus ruangan ini khusus ruangan control centre, di mana dari ruangan inilah operasi dari LRT Jabodebek dilakukan.

Di layar yang ada screen, menunjukkan ada posisi stasiun di Cawang di ujung, merupakan sentral integrasi, di Cawang terhubung ke Dukuh atas, Cawang terhubung Harjamukti di Bogor, dan Jatimulya.

Inilah LRT yang sudah terintegrasi. Di sini ada beberapa operator di mana masing-masing operator mengolah satu lintas. Harjamukti ke Cawang satu lintas pertama. Kemudian dari Cawang ke Dukung atas lintas kedua, dan dari Cawang ke Jatimulya di lintas 3.


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads