Tol Semarang-Demak Didesain 'Two In One' dengan Tanggul Anti Rob

Tol Semarang-Demak Didesain 'Two In One' dengan Tanggul Anti Rob

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 13 Jan 2017 07:54 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pembangunan jalan tol tidak melulu hanya sebatas meningkatkan konektivitas antar daerah. Contohnya seperti proyek jalan tol Semarang-Demak 30 kilometer (km).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyebut proyek ini disiapkan selain jadi penghubung dua kota yakni Semarang dan Demak, juga akan difungsikan sebagai tanggul penahan banjir rob.

Peristiwa rob memang kerap terjadi di Pantura Semarang, tepatnya wilayah Terboyo dan Genuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah pun berinisiatif membangun jalan tol dengan struktur penyangga berbentuk tanggul.

"Dengan membuat tanggul itu dengan pintu. Kita sambil membuat jalan tol, sambil menangani rob di Semarang," kata Basuki, ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Pembuatan struktur penyangga berupa tanggul ini, menyebabkan harus dilakukan penyesuaian desain. Karena, desain awal jalan tol ini hanya sekedar jalan tol melayang biasa dengan penyangga tiang pancang.

"Yang sekarang ini (desain awal), Semarang-Demak itu melalui dengan konstruksi pile slab. Pile slab itu seperti elevated (melayang) tapi rendah," sambung dia.

Bila masih menganut desain awal, maka air laut masih bisa melewati celah antar tiang dan banjir rob tetap sulit diatasi.

"Kita jadi kerja dua kali. Bikin tol, tapi rob masih menyerang Demak atau Kaligawe atau Semarang ke timur," jelas Basuki.

Selain penyesuaian desain. Basuki mengatakan, pembangunan jalan tol ini juga bakal mengalami perubahan trase. Tujuannya untuk memperluas area perlindungan dari banjir rob.

"Kita coba (geser) ke utara sedikit. Melalui pantai atau mungkin di laut," tandasnya. (dna/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads