Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan pelaksanaan lelang investasi jalan tol ini bakal dilakukan tahun ini.
"Tahun ini kita sudah mulai lelang investasi," kata dia ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (12/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang saya sudah lapor ke Gubernur untuk penloknya, untuk pembebasan lahan. Kemudian kita bisa mulai PQ (Pra Qualifikasi/proses awal lelang) pembuatan jalan tol itu," tutur dia.
Selain melengkapi dokumen penetapan lokasi, untuk kebutuhan lelang ini Kementerian PUPR juga tengah menghitung ulang total kebutuhan investasi, sejalan dengan adanya perubahan desain dan trase jalan tol Semarang-Demak.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), jalan tol yang dibangun pada trase awal memiliki pile slab (bukan tanggul), semula diperkirakan akan menelan biaya Rp 7,4 triliun.
Dengan adanya perubahan trase yang bergeser sedikit ke arah utara, dan perubahan desain dari semula pile slibe (tiang pancang) menjadi desain tanggul, maka kebutuhan investasi juga diperkirakan akan mengalami peningkatan.
Meski demikian, menurut Baski, kenaikan biaya tidak perlu menjadi kekhawatiran. Justru dengan adanya perubahan desain ini diharapkan akan tercipta efisiensi. Pemerintah tidak perlu kerja dua kali membangun tol dan tanggul secara terpisah.
Dilihat dari skala investasi, jalan tol ini juga diproyeksikan akan menguntungkan, karena bakal tersambung dengan sejumlah tol dengan titik pertemuan di Kota Semarang.
Jika tol Semarang-Demak sudah rampung, maka akan bisa terkoneksi dengan tol Semarang-Solo dan juga tol Batang-Semarang. (dna/wdl)